Didier Raoult

ahli biologi asal Perancis

Didier Raoult (pengucapan bahasa Prancis: [didje ʁaul]; lahir 13 Maret 1952)[1] adalah seorang dokter dan pakar mikrobiologi Prancis yang mengkhususkan diri dalam penyakit-penyakit menular. Pada 1984, Raoult menciptakan Unit Rickettsia di Universitas Aix-Marseille. Ia juga mengajarkan penyakit-penyakit menular di Fakultas Kedokteran Universitas Aix-Marseille. Sejak 2008, Raoult menjadi direktur Unité de Recherche sur les Maladies Infectieuses et Tropicales Emergentes. Ia meraih perhatian dunia saat pandemi COVID-19 karena mempromosikan hidroksiklorokuin sebagai obat penyakit tersebut.

Didier Raoult
Lahir13 Maret 1952 (umur 72)
Dakar, Afrika Barat Prancis
(sekarang Senegal)
KebangsaanPrancis
Suami/istriNatacha Caïn
Anak3
Karier ilmiah
BidangMikrobiologi
InstitusiIHU Méditerranée Infection
Universitas Aix-Marseille
Situs webdidierraoult.com

Di tengah prestasinya yang disebut sebagai pahlawan rakyat kota Marseille, Perancis Selatan yang bangga akan kemerdekaan dari ortodoksi Paris, ia dituduh oleh rekan-rekannya menyebarkan informasi terkait obat anti-malaria drug hydroxychloroquinenya dan juga Ia bersama Institut Penyakit Menular Marseillenya pernah mendapatkan tuduhan praktek uji klinis yang diduga ilegal, terhadap Tuberculosis sejak tahun 2017, namun klaim ini dibantah oleh Didier Raoult.[2]

Referensi sunting

Pranala luar sunting