Dhiyafah
Artikel ini perlu diwikifikasi agar memenuhi standar kualitas Wikipedia. Anda dapat memberikan bantuan berupa penambahan pranala dalam, atau dengan merapikan tata letak dari artikel ini.
Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampil] di bagian kanan.
|
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Oktober 2022. |
Dhiyafah dalam bahasa arab berarti penerimaan tamu. Umar menilai bahwa menjamu tamu adalah sesuatu yang baik, karena beliau berkata: Jika kalian melewati pengembala unta atau kambing panggillah ia. Jika ada yang memenuhi panggilanmu, maka berilah mereka minum. Jika tidak ada, turunlah lalu perahlah susu dan minumlah, kemudian lanjutkan perjalananmu. Karena itu, beliau mewajibkan kafir zimmi menjamu orang-orang Islam yang lewat dinegerinya. Dan beliau menganggap apa yang dibuat menjamu orang Islam itu sebagai pajak dari mereka. Kewajiban kafir zimmi untuk menjamu orang Islam yang melewati negerinya/rumahnya.[1]
Referensi
sunting- ^ Muhammad Rawwa Qal'ahji (1999). Ensiklopedi Fiqih Umaar bin Khathab RA. Jakarta: Raja Grafindo Persada. hlm. 62. ISBN 9794217328.