Dewangga Akhir Zaman

Dewangga Akhir Zaman atau Dewangga Apokalips adalah dewangga besar dari Prancis pada abad pertengahan yang dibuat antara tahun 1377 hingga 1382 atas perintah dari Louis I, Adipati Anjou. Dewangga ini menggambarkan kisah apokalips atau akhir zaman dari kitab Wahyu kepada Yohanes dengan gambar yang berwarna-warni. Walaupun sempat hilang dan dipotong-potong pada akhir abad ke-18, dewangga ini ditemukan kembali dan lalu dipulihkan pada abad ke-19, dan kini dipamerkan di Puri Angers. Dewangga Akhir Zaman adalah dewangga tertua dari Prancis yang masih selamat hingga kini, sementara sejarawan Jean Mesqui menganggapnya sebagai "salah satu penafsiran artistik terbaik mengenai wahyu kepada Santo Yohanes, dan salah satu mahakarya warisan budaya Prancis".[1]

Dewangga Akhir Zaman
SenimanJean Bondol dan Nicholas Bataille
Tahun1377–1382
TipeDewangga
LokasiMusée de la Tapisserie, Château d'Angers, Angers

Penemuan kembali sunting

Pada masa Revolusi Prancis, Dewangga Akhir Zaman dijarah dan dipotong-potong. Bagian-bagiannya digunakan untuk berbagai hal, seperti untuk keset, melindungi pohon jeruk dari pembekuan, menutup lubang di bangunan, dan menginsulasi kandang kuda.[2] Banyak bagian dari dewangga ini yang hancur karena diabaikan begitu saja atau karena dicairkan untuk diambil emas dan peraknya.[3] Bagian-bagian yang masih selamat ditemukan kembali pada tahun 1848 dan kemudian direstorasi dan dikembalikan ke Katedral Angers pada tahun 1870.[4]

Catatan kaki sunting

  1. ^ Mesqui, hlm.49.
  2. ^ Benton, hlm. 200; Belozerskaya, hlm. 92.
  3. ^ Belozerskaya, hlm. 92.
  4. ^ Mesqui, hlm. 39.

Daftar pustaka sunting