Deviasi nasal septum

Deviasi nasal septum adalah kondisi di mana bentuk septum hidung yang tidak lurus di tengah sehingga membentuk deviasi ke salah satu rongga hidung atau kedua rongga hidung yang mengakibatkan penyempitan pada rongga hidung. Bentuk septum normal adalah lurus di tengah rongga hidung, tetapi 80% orang tidak menyadari mengalami penyimpangan atau pembengkokan pada septum hidungnya. [1]

Tanda dan Gejala

sunting

Septum hidung adalah tulang dan tulang rawan pada hidung yang membagi rongga hidung menjadi dua lubang hidung. Septum dibentuk oleh tulang dan rulang rawan. Tulang rawan terdiri atas kartilago septum (lamina kuadrangularis) dan kolumela. Sedangkan tulang terdiri atas lamina perpendikularis os etmoid, vomer, krista nasalis os maksila, dan krista nasalis os palatina. [1] Septum hidung yang normal berada tepat di garis tengah, memisahkan sisi kiri dan kanan hidung menjadi lubang hidung yang berukuran sama. Penyimpangan septum terjadi ketika septum bergeser jauh dari garis tengah. [2]

Gejala paling umum dari deviasi nasal septum adalah hidung tersumbat dengan satu sisi hidung lebih tersumbat dibandingkan sisi lainnya. Gejala lainnya ialah rasa sakit kepala dengan derajat yang bervariasi dan rasa nyeri di sekitar mata. Selain itu indra penciuman dapat terganggu, bila terdapat deviasi pada bagian atas septum. Dalam beberapa kasus, septum hidung dapat menyebabkan kesulitan bernapas. [1]

Penyebab

sunting

Kondisi ini sering disebabkan oleh trauma benturan, seperti pukulan pada hidung, bola yang mengenai hidung, dan kecelakaan yang mengakibatkan kerusakan pada struktur hidung. [3] Kondisi ini juga dapat disebabkan oleh kelainan anatomi, gangguan pertumbuhan yang tidak seimbang antara kartilago dengan tulang septum.[1]

Diagnosis

sunting

Deviasi nasal septum adalah penyebab dari penyumbatan hidung. Sumbatan terjadi pada struktur jalan napas hidung yang menyebabkan sulit bernapas. Selain itu, riwayat trauma akibat kerusakan pada struktur hidung. Deviasi nasal septum dapat diketahui melalui pemeriksaan rinoskopi anterior, pemeriksaan nasoendoskopi, dan pemeriksaan radiologi sinus paranasal. [1]

Pengobatan

sunting

Deviasi nasal septum dapat diatasi dengan konsumsi obat-obatan. Pengobatan ini ditujukan untuk meringankan gejala penyimpangan septum. Obat yang biasa diresepkan antara lain dekongestan, semprotan steroid hidung, dan antihistamin. Konsumsi obat-obatan tersebut tidak dimaksudkan untuk penggunaan jangka panjang dan perlu mengikuti instruksi dokter. [4]

Jika obat tidak memberikan kesembuhan dan pada gejala tingkat lanjut diperlukan pembedahan septoplasti. Septoplasti merupakan prosedur operasi yang dilakukan untuk memperbaiki struktur septum. Selain itu, septoplasti dilakukan untuk meningkatkan pernapasan dengan memperluas salah satu sisi rongga hidung, yaitu sisi cembung dari rongga hidung. Beberapa teknik septoplasti, antara lain septoplasti tradisional atau septoplasti konvensional, septoplasti endoskopi, dan septoplasti teknik open book.

  1. Septoplasti tradisional atau septoplasti konvensional merupakan konsep setoplasti yang diperkenalkan oleh Cottle pada tahun 1963. Cottle memberikan konsep septoplasti konvesional yang terdiri dari enam tahap, yaitu melepaskan mukosa periostium dan perikondrium dari kedua sisi septum, mengoreksi daerah patologis, membuang daerah yang patologis, membentuk tulang dan tulang rawan yang dibuang, rekonstruksi septum, dan fiksasi septum.
  2. Septoplasti endoskopi, konsep yang diperkenalkan oleh Giles pada tahun 1994. Teknik septoplasti endoskopi dilakukan dengan infiltrasi epinefrin pada sisi cembung septum yang paling mengalami deviasi menggunakan endoskopi kaku 0o. Teknik ini dilakukan untuk mencegah berbagai komplikasi.
  3. Septoplasti teknik open book, konsep ini diperkenalkan oleh Prepageran, dimana insisi dilakukan secara vertikal di daerah anterior deviasi, kemudian insisi horizontal sesuai aksis deviasi yang paling menonjol. Visualisasi dilakukan secara maksimum sehingga diharapkan dapat mengurangi kemungkinan trauma mukosa dan perforasi. [1]

Referensi

sunting
  1. ^ a b c d e f "2". docs.google.com. Diakses tanggal 2024-02-24. 
  2. ^ School, McGovern Medical. "Deviated nasal septum | McGovern Medical School at UTHealth Houston". Otorhinolaryngology - Head & Neck Surgery (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-02-24. 
  3. ^ Metson, Ralph (2005). The Harvard Medical School guide to healing your sinuses. Internet Archive. New York : McGraw Hill. ISBN 978-0-07-144469-9. 
  4. ^ Newell, Tamara. "What Is a Deviated Septum?". WebMD (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-02-25.