Depot minyak atau terminal bahan bakar minyak (TBBM) adalah fasilitas industri yang berfungsi untuk menyimpan minyak bumi dan petrokimia. Dari TBBM ini, produk minyak bumi kemudian dikirim ke SPBU maupun industri. Depot minyak memiliki tangki-tangki penyimpanan yang dapat berada di atas maupun di bawah tanah, dan gantry crane untuk menyalurkan minyak.

Depot minyak Kowloon, Hong Kong sekitar pertengahan 1980-an. Depot ini kemudian dinonaktifkan dan diubah menjadi kawasan perumahan Laguna City pada akhir 1980-an dan awal 1990-an.

Umumnya depot minyak berlokasi di dekat kilang minyak atau di dekat pelabuhan, di mana kapal tanker minyak dapat membongkar-muat minyak dengan mudah. Depot minyak dapat saling terhubung dengan menggunakan jalur pipa, dan kemudian dapat memuat minyak ke truk tangki, gerbong tangki, maupun jaringan pipa bawah tanah.

Kebanyakan depot minyak memiliki beberapa truk tangki yang berfungsi untuk mengirimkan minyak ke SPBU.

Hal yang perlu diperhatikan dalam pengoperasian depot minyak adalah harus menjamin kesehatan, keselamatan kerja, dan lingkungan.

Perlindungan dari kebakaran harus diperhatikan, khususnya bila berinteraksi dengan bensin dan avtur.

Kepemilikan

sunting

Terdapat tiga kepemilikan depot minyak:

  • Milik satu perusahaan. Perusahaan minyak memiliki dan mengoperasikan sendiri depot minyak tersebut
  • Patungan, bila ada dua perusahaan turut serta mengoperasikan depot minyak.
  • Independen, bila depot minyak tidak dimiliki oleh perusahaan minyak tetapi dimiliki oleh pihak lain yang mengenakan biaya atas penyimpanan minyak. Royal Vopak dari Belanda merupakan contoh perusahaan yang mengoperasikan 80 depot minyak independen di 30 negara.[1]

Bandar udara

sunting

Bandar udara juga dapat memiliki sebuah terminal khusus untuk penyimpanan avtur. Bahan bakar ini diangkut dari depot avtur ke pesawat menggunakan truk tangki atau lewat sistem hidrant.

Referensi

sunting
  1. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-07-28. Diakses tanggal 2019-07-04.