Deejay

tindakan berbicara atau nyanyian, biasanya dalam melodi monoton, di atas ritme atau ketukan oleh penyiar reggae

Deejay (juga disingkat sebagai DJ) adalah pemusik reggae atau dancehall yang menyanyi dan melakukan toasting diiringi musik yang disebut riddim (ritme). Deejay dalam konsep musik Jamaika berbeda dari disc jockey dari genre musik yang lain, misalnya disc jockey pada musik hip-hop yang hanya memilih dan memainkan musik. Deejay di Jamaika memegang mikropon untuk menyanyi dan toasting. Deejay musik dancehall/reggae yang memilih sendiri riddim untuk dimainkan disebut selector. Deejay yang lebih banyak bernyanyi sering disebut singjay.

Istilah deejay lahir sebagai hasil dari kebiasaan sejumlah selector dari tahun 1960-an dan 1970-an seperti U-Roy atau King Stitt yang melakukan toasting sewaktu memainkan "version". Lagu yang disebut "version" adalah trek pengisi versi instrumental (vokal dihilangkan) dari lagu utama yang direkam sebagai di sisi-B sebuah piringan hitam. Biasanya "version" mudah dikenali dari suara drum dan bass yang menonjol. Sewaktu lagu version dari sebuah piringan hitam, deejay mendapat kesempatan untuk membuat lirik secara spontan, dan dinyanyikannya (disebut toasting) dengan diiringi musik instrumental (riddim) yang sedang diputar.

Dalam sebuah pertunjukan sound system, deejay yang berperan sebagai selector memilih dan memainkan rekaman piringan hitam yang memiliki bass menonjol, memanipulasi kontrol volume dan tone atau menambah efek suara khusus seperti echo dan reverb untuk membuatnya dramatis.[1] Deejay lainnya memegang mikropon, dan berada di atas panggung atau di tengah para penari, serta mencoba berdialog dengan kerumunan orang, sambil menyanyikan lirik dan umumnya membuat musik dari piringan hitam menjadi lebih hidup.[1]

Referensi sunting

  1. ^ a b Brewster, Bill (2000). Last Night A DJ Saved My Life: The History of The Disc Jockey. Grove Press. hlm. 110-111. ISBN 0-8021-3688-5. 

Lihat pula sunting