Danang Pamungkas (lahir 30 Desember 1979) adalah seniman berkebangsaan Indonesia. Namanya dikenal melalui sejumlah karyanya berupa koreografi tari yang dipentaskan di berbagai panggung pertunjukan, dalam dan luar negeri. Dia merupakan salah satu penerima penghargaan sebagai juara pertama Lomba Koreografi Nasional The Next Wave, dan penerima hibah seni dari Yayasan Kelola.[1][2]

Latar belakang sunting

Danang Pamungkas lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 30 Desember 1979. Sejak usia muda, dia sudah mengakrabi dunia kesenian, utamanya seni tari. Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Menengah Karawitan Indonesia (SMKI) Solo, dia melanjutkan kuliah di Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, 1999. Sejak itulah dia aktif dan terlibat dalam karya tari beberapa koreografer terkemuka di antaranya dalam Indonesian Blues karya Nur Cahyani di Surabaya, 2000. Selanjutnya dia mendukung karya tari Dolldan Tranten, juga karya Nur Cahyani di Solo, 2001. Pada acara Temu Koreografer Wanita, pada tahun yang sama, ia ikut mendukung karya Ni Luh Kadek Yulia dalam karya Sanghara. Di Solo, tahun 2002, ia mendukung acara Dua Malam Bersama 6 Koreografer Muda. Kemudian, Danang Pamungkas mewakili ISI Surakarta pada Gelar Tari Anak Bangsa, di Teater Tanah Airku, Jakarta dalam koreografi tari Sasmita karya I Nyoman Cahya. Sedangkan 2003, ia mengambil bagian dalam proses produksi Jarot B. Sasono dalam Trilogi Tentang Perempuan di Yogyakarta, serta mendukung karya tari Sardono W. Kusumo dalam No Body’s Body di Surakarta. Sebagai koreografer, karya yang telah dihasilkan oleh Danang Pamungkas antara lain Gulung (1999), dipentaskan di Solo. Tahun 2000, ia meraih juara II dalam Festival Koreografi dengan karya Gliyong di PPPG Yogyakarta, dan beberapa karya lainnya.[3]

Tahun 2007, Danang terpilih sebagai satu dari 10 koreografer Indonesia yang mengikuti Lokakarya Koreografi arahan Lin Hwai-min, koreografer kelas dunia asal Taiwan, pendiri dan penata artistik Cloud Gate Dance Theatre di Taipei. Seusai lokakarya berdurasi dua minggu itu, Danang ditawari untuk menari di Cloud Gate Dance Theatre, dan setelah audisi di awal 2008, Danang pun menandatangani kontrak tiga tahun sebagai penari di Cloud Gate Dance Theatre 2. Seusai kontrak, meski ditawari memperpanjang, Danang memutuskan kembali ke Indonesia awal 2011 karena ia berharap menekuni jalan menjadi seorang penata tari. Ia sempat melahirkan karya Song of Body (2009) yang dipentaskan di Komunitas Salihara Jakarta, dan tahun 2012, ia menggarap Beat, sebuah komposisi kelompok, buah dari Hibah Seni dari Yayasan Kelola, yang akan dipentaskan ulang di ajang Indonesian Dance Festival (IDF).[4]

Karya sunting

  • Angst Angel; Return, Kolaborasi dengan Alex Dea dan Maya Dance Theatre Singapore (2014)
  • Fly on the Earth (2013)
  • Break the Harmony (2013)
  • A Part of Passion (2013)
  • Koreografer untuk Opera Jawa Selendang Merah disutradarai oleh Garin Nugroho (2013)
  • Koreografer untuk pertunjukan teater Gandamayu, kolaborasi dengan Teater Garasi (2012)
  • Beat (2011)
  • Song of Body (2009)
  • One Circle (2007)
  • On the Chair (2006)
  • Di Ujung Pintu (2005)
  • Panyot Pun Padam (2004)
  • Mirror(2005)
  • Dograg dan Gaung (2003)
  • Trance (2002)
  • Gliyong (2000)
  • Gulung (1999)

Penghargaan sunting

  • Juara II Festival Koreografi PPPG Yogyakarta 2000
  • Juara I lomba Koreografi Nasional The Next Wave

Referensi sunting