Dakrioadenitis adalah keadaan dimana terjadi inflamasi atau radang pada kelenjar lakrimalis.[1] Kelenjar lakrimalis adalah kelenjar di mata yang mengeluarkan air mata.[2] Keadaan ini adalah keadaan langka yang dapat kronis maupun akut.[1] Keadaan ini dapat terjadi pada seseorang yang menderita penyakit gondongan.[1] Dakrioadenitis akut dapat menyebabkan kurangnya produksi air mata akut.[3] Dakrioadenitis atau radang kelenjar lakrima ini jarang terjadi pada anak-anak.[4] Radang ini mungkin terjadi pada parotitis yang biasanya pada kasus ini terjadi dakrioadenitis akut dan bilateral, menyurut dalam beberapa hari atau beberapa minggu.[4] Dapat pula terjadi pada mononukleosis infeksiosa.[4] Dakrioadenitis kronis terkait dengan penyakit sistemik tertentu, terutama sarkoidosis, tuberkulosis, dan sifilis.[4] Beberapa penyakit sistemik dapat menyebabkan pembengkakan kelanjar lakrima dan kelenjar ludah (sindrom Mickulicz).[4] Dakrioadenitis akut paling sering disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri.[5] Penyebab umum termasuk gondok, virus Epstein-Barr, staphylococcus, dan gonococcus.[5] Dakrioadenitis kronis biasanya disebabkan oleh gangguan inflamasi menular.[5] Contohnya termasuk sarkoidosis, penyakit mata tiroid, dan pseudotumor orbital.[5] Gejala yang timbul dapat berupa pembengkakan pada bagian terluar dari kelopak mata, kemungkinan terdapat kemerahan dan nyeri apabila ditekan, nyeri di daerah pembengkakan dan pembengkakan kelenjar getah bening di depan telinga.[5]

a. Kelenjar lakrimal


Rujukan

sunting
  1. ^ a b c Sue Hinchliff (1997). Kamus Keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. ISBN 979-448-443-1. 
  2. ^ "Definisi:Kelenjar Lakrimalis". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-06-05. Diakses tanggal June 23 2014. 
  3. ^ Mohlan H. Delp,Robert T. Manning,Moelia Radja Siregar (1986). Major Diagnosis Fisik. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. ISBN 979-448-000-2. 
  4. ^ a b c d e Benheman Kliegma Arvin (1996). Nelson Llmu Kesehatan Anak. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. ISBN 979-448-464-9 Periksa nilai: checksum |isbn= (bantuan). 
  5. ^ a b c d e Linda J. Vorvick (2012). "Dacryoadenitis". Diakses tanggal June 23 2014.