Daerah Irigasi Karangtalun
Daerah Irigasi Karangtalun adalah sebuah daerah irigasi lintas provinsi yang terletak di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Hingga tahun 2015, daerah irigasi ini meliputi lahan pertanian seluas 5.159 hektar di Bantul dan Sleman.[1] Air baku untuk daerah irigasi ini diambil dari Sungai Progo melalui Bendung Karangtalun yang terletak di perbatasan antara Ngluwar, Magelang dan Kalibawang, Kulon Progo.
Saluran irigasi primer di daerah irigasi ini terbagi menjadi tiga bagian, yakni Saluran Induk Karangtalun sepanjang lebih dari 3 km, Selokan Mataram sepanjang 31,2 km, dan Selokan Van Der Wijck sepanjang 17 km. Daerah irigasi ini kini dikelola oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui BBWS Serayu Opak.[2]
Sejarah
suntingDaerah irigasi ini dibangun secara bertahap sejak masa pendudukan Belanda di Indonesia. Saluran induk yang pertama kali dibangun adalah Selokan Van Der Wijck yang dibangun mulai tahun 1909 dan dapat diselesaikan pada tahun 1932. Pada masa pendudukan Jepang, dibangun Selokan Mataram (dulu disebut Kanal Yoshiro). Setelah Selokan Mataram selesai dibangun, maka air dari Sungai Progo dapat dialirkan ke Sungai Opak. Setelah Indonesia merdeka, pada tahun 1950, pemerintah membangun Bendung Karangtalun dan Saluran Induk Karangtalun. Pada tahun 1980, pemerintah memperbaiki daerah irigasi ini untuk meningkatkan keandalannya.
Referensi
sunting- ^ "Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat nomor 14/PRT/M/2015". Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. 2015. Diakses tanggal 29 Januari 2023.
- ^ "Monitoring dan Evaluasi TP-OP di Wilayah Kerja BBWS Serayu Opak". BBWS Serayu Opak. 2021. Diakses tanggal 31 Januari 2023.