Ini adalah artikel yang memenuhi kriteria penghapusan cepat artikel tentang orang, hewan individu, organisasi (grup musik, klub, perusahaan, dll.), konten web, atau peristiwa yang terselenggara yang tidak mengindikasikan kepentingan subjeknya. Lihat KPC A7.%5B%5BWP%3ACSD%23A7%7CA7%5D%5D%3A+Artikel+yang+tidak+dapat+memberikan+klaim+kepentingan+subjekA7
Jika artikel ini tidak memenuhi syarat KPC, atau Anda ingin memperbaikinya, silakan hapus pemberitahuan ini, tetapi tidak dibenarkan menghapus pemberitahuan ini dari halaman yang Anda buat sendiri. Jika Anda membuat halaman ini tetapi Anda tidak setuju, Anda boleh mengeklik tombol di bawah ini dan menjelaskan mengapa Anda tidak setuju halaman itu dihapus. Silakan kunjungi halaman pembicaraan untuk memeriksa jika sudah menerima tanggapan pesan Anda.
Ingat bahwa artikel ini dapat dihapus kapan saja jika sudah tidak diragukan lagi memenuhi kriteria penghapusan cepat, atau penjelasan dikirim ke halaman pembicaraan Anda tidak cukup meyakinkan kami.
Cucu Presiden ke-1 RI Soekarno Dade Marhaendra Akademisi, Politisi
Lahir
8 Maret 1980 Jakarta
Kebangsaan
Indonesia
Almamater
Universitas Bung Karno
Dikenal atas
Ketua Umum Relawan Tim GP Ganjar Pranowo
Keluarga
Mertua : Irwan Hutasoit (almarhum) & Roya Yassini
Istri: Michelle Hutasoit Marhaendra
Anak:
Sagara Putra Marhaendra
Samudra Benaya Marhaendra
M. Marhaendra Putra, SH., MH (lahir 8 Maret 1980) di Jakarta adalah putra dari Rachmawati Soekarnoputri atau anak ketiga dari Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno. Memiliki darah Soekarno dalam tubuhnya membuat Marhaendra Putra besar sebagai seorang pejuang yang memahami pikiran dan ajaran-ajaran Bung Karno. Ia merupakan Ketua Yayasan Pendidikan Soekarno yang menjabat sejak 2007 - 2021 lalu.
Semasa hidupnya pun, Marhaendra Putra selalu membumikan ajaran Soekarno dan semangatnya kepada para pemuda. Ia menjabat sebagai Wakil Rektor II Universitas Bung Karno (2013-2021). Lalu menjadi Ketua Umum Yayasan Pendidikan Soekarno dan Kepala Bidang Pembinaan dan Pengembangan Ajaran Bung Karno Universitas Bung Karno (2021 - sekarang).
Marhaendra Putra, akrab disapa Dade, lahir di Jakarta, 8 Maret 1980 dari pernikahan Rachmawati Soekarnoputri dan Dicky Suprapto. Ia bersaudara dengan Muhammad Mahardika Putra. Namun, kala itu hubungan sang ibu kandas di tengah jalan melalui perceraian. Ibunya menikah kembali pada tahun 1995 dengan Benny Sumarno. Benny meninggal pada 2 April 2018 dan dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Karet Bivak.
Dade menempuh pendidikan awal di SD Mahaputra, Cilandak, Jakarta Selatan pada 1986 - 1992. Dia pun melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya di SMPN 37 Jakarta dan SMA Perguruan Cikini, Jakarta Pusat.
Setelah lulus dari bangku sekolah, Dade kemudian melanjutkan pendidikan nya di Universitas Bung Karno yang baru saja di dirikan oleh ibu nya sendiri Rachmawati Soekarnoputri. Dade mengambil jurusan Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Bung Karno (1999 - 2000).
Tapi Dade tidak menyelesaikan studi nya di Prodi Komunikasi dia mendirikan Event Organizers 1945 Music Factory setahun setelahnya bersama sang kakak Romy Soekarno. Di lain sisi, Dade juga sempat menekuni hobinya sebagai DJ (disc jockey) dan sempat meraih gelar Best DJ Of The Year 2005 dari Paranoia Dance Award milik Hardrock FM.
Lalu pada tahun 2007 Ia memilih kembali ke bangku kuliah mengambil gelar sarjana hukum di Fakultas Hukum Prodi Ilmu Hukum Universitas Bung Karno (2007-2011) dan berhasil mendapatkan gelar sarjananya.
Dia pun melanjutkan pendidikan dan mengambil Magister Hukum (S2) di Universitas Bung Karno pada 2018 - 2020.
Kental dengan perjuangan Soekarno, Dade kini mulai banyak terjun ke dunia politik secara berlahan. Ia bersama Sonny Tulung dan beberapa cicit serta cucu Bung Karno pun membentuk relawan Ganjar Pranowo dengan nama Tim GP.
Relawan ini dibentuk dengan semangat untuk berjuang memenangkan Ganjar sebagai Presiden RI ke-8 melalui Pilpres 2024 nanti.
Bukan hanya mendukung Ganjar, Dade pun kerap vokal menyuarakan isu-isu terkait anak muda dan kebudayaan di Indonesia.
Ia pun menyuarakan amanat sang ibu untuk bangsa Indonesia yang diberi nama Panca Ketahanan Semesta atau Lima Ketahanan Semesta. Pertama, Ketahanan Ideologi, dengan tetap memeprtahankan dan melaksanakan Ideologi Pancasila sebagai Meja-Statis (Wadah Bersatu) dan Leistar Dinamis (Bintang Penuntut Arah), bagi bangsa dan negara Indonesia.
Kedua, Ketahanan Pendidikan, yakni terjaminnya hak-hak rakyat untuk memperoleh pendidikan dari jenjang yang palign dasar hingga yang paling tinggi, melalui proses life long learning, dengan mensinergikan peningkatan kualitas Ilmu Pengetahuan (Iptek) dan peningkatan kualitas keimanan dan ketakwaan.
Ketiga, Ketahanan Kependudukan, mewujudkan sumber daya manusia Indonesia yang memiliki karakter kebangsaan yang kuat, unggul, tangguh, berjiwa patriotik, memiliki daya saing & added value dalam menghadapi persaingan global.