Cumi-cumi jawak
Cumi-cumi jawak (Uroteuthis duvaucelii) adalah sejenis cumi-cumi dengan persebaran yang luas di seluruh Samudra Hindia hingga Malaysia dan Laut Tiongkok Selatan, serta terdapat di Laut Merah dan Laut Arab. Hewan ini ditemukan pada kedalaman antara 3 m sampai 170 m dan memangsa ikan, krustasea, dan cumi-cumi lainnya. Individunya memiliki mantel yang cukup panjang (biasanya hingga 150 mm) dan ramping dengan sirip selebar kira-kira 50% dari panjang mantelnya.
| Cumi-cumi jawak
| |
|---|---|
| Uroteuthis duvaucelii | |
 | |
| Status konservasi | |
| Kekurangan data | |
| IUCN | 162969 |
| Taksonomi | |
| Kerajaan | Animalia |
| Filum | Mollusca |
| Kelas | Cephalopoda |
| Ordo | Myopsida |
| Famili | Loliginidae |
| Genus | Uroteuthis |
| Spesies | Uroteuthis duvaucelii |
Cumi-cumi jawak merupakan jenis cumi-cumi yang penting dalam perikanan komersial di tempat persebarannya: misalnya tangkapan cumi-cumi di penangkapan komersial Filipina 90% adalah jenis ini.
Putaran hidup sunting
Selama pembiakan telur, embrio yang telah dibuahi menetas di tahap planktonik yang berpindah ke lapisan atas kolom air. Saat mereka tumbuh lebih besar, mereka kembali menetap di lubuk saat dewasa, dengan ukuran jantannya sedikit lebih besar dari betina.
Pemijahan terjadi di sepanjang tahun terutama pada musim semi dan musim gugur. Proses ini diprakarsai oleh jantan yang melakukan berbagai pertunjukan untuk menarik cumi-cumi betina. Selama sanggama, pejantan menangkap betina dan memasukkan salah-satu lengannya ke dalam rongga mantel betina di tempat pembuahan biasanya terjadi. Jantan dewasa biasanya mati tak lama setelah bertelur, sementara betinanya bertahan hidup sebentar sampai selesainya pembiakan.
Putaran hidup cumi-cumi ini biasanya berlangsung sekitar 1 tahun meskipun dapat beragam karena dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
Rujukan sunting
Tautan luar sunting
- (Inggris) CephBase: Cumi-cumi jawak, diarsipkan dari versi asli tanggal 2005