Cocacolonisasi (atau coca-colonisasi) adalah istilah yang merujuk pada globalisasi atau kolonisasi budaya. Cocacolonisasi merupakan gabungan nama perusahaan minuman ringan multinasional Coca-Cola dan kata kolonisasi.

Iklan Coca-Cola di Pegunungan Atlas Hulu, Maroko

Istilah ini digunakan untuk menjelaskan importasi/penyebaran produk Barat (terutama Amerika Serikat) atau percampuran nilai budaya Barat (khususnya Amerika Serikat) yang bersaing dengan kebudayaan setempat.[1] Walaupun bisa dipakai secara halus, kata ini sering dipakai secara merendahkan untuk menyamakan globalisasi dengan Westernisasi atau Amerikanisasi. Misalnya, menurut bahasawan Ghil'ad Zuckermann, "dengan globalisasi, homogenisasi, dan coca-colonisasi, semakin banyak kelompok yang masuk golongan orang-orang tanpa warisan [kebudayaan]."[2]

Istilah ini sudah dipakai sejak tahun 1949. Kata ini diketahui pernah digunakan dalam peringatan pers komunis Prancis pada tahun itu.[3] Pada tahun 1961, majalah Time menggunakan kata ini dalam tinjauan One, Two, Three karya Billy Wilder: "yell-mell, hard-sell, Sennett-with-a-sound-track satire of iron curtains and color lines, of people's demockeracy, Coca-Colonization, peaceful nonexistence, and the Deep Southern concept that all facilities are created separate but equal."[4]

Istilah ini mulai masuk perdebatan Amerikanisasi Eropa melalui buku Reinhold Wagnleitner, Coca-Colonization and the Cold War: The Cultural Mission of the United States in Austria After the Second World War, yang diterbitkan tahun 1994.[5] Istilah ini juga menjadi ciri khas gerakan anti-globalisasi.[6]

Selain itu, cocacolonisasi digunakan dalam tulisan-tulisan kedokteran untuk menjelaskan perubahan gaya hidup dan peningkatan jumlah penderita penyakit kronis, e.g. diabetes tipe 2.[7][8]

Lihat pula sunting

Referensi sunting

  1. ^ Melnick, Merrill J.; Jackson, Steven J. (September 2002). "Globalization American-style and Reference Idol Selection". International Review for the Sociology of Sport. 37 (3–4): 429–448. doi:10.1177/1012690202037004027. 
  2. ^ Ghil'ad Zuckermann, "Sleeping beauties awake", Times Higher Education, January 19, 2012.
  3. ^ "Foreign News: The Pause That Arouses". Time. 1950-03-13. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-11-05. Diakses tanggal 2015-05-19. 
  4. ^ "BeWildered Berlin". Time. December 8, 1961. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-11-18. Diakses tanggal 2011-09-11. 
  5. ^ Fabricating the absolute fake ... - Google Books
  6. ^ Colossus: the price of America's empire - Google Books[pranala nonaktif permanen]
  7. ^ Leatherman, T; Goodman, A (2005). "Coca-colonization of diets in the Yucatan". Social Science & Medicine. 61 (4): 833–46. doi:10.1016/j.socscimed.2004.08.047. 
  8. ^ Zimmet, P. (2000). "Globalization, coca-colonization and the chronic disease epidemic: can the Doomsday scenario be averted?". Journal of Internal Medicine. 247 (3): 301–10. doi:10.1046/j.1365-2796.2000.00625.x. PMID 10762445. 

Bacaan lanjutan sunting

  • Wagnleitner, Reinhold (1994). Coca-Colonization and the Cold War. Chapel Hill: University of North Carolina Press. ISBN 0-8078-4455-1. 
  • Flusty, Steven (2004). De-Coca-Colonization. New York: Routledge. ISBN 0-415-94537-2.