Citra Marga Nusaphala Persada
PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk adalah sebuah perusahaan jalan tol yang berkantor pusat di Jakarta, Indonesia. Hingga akhir tahun 2020, perusahaan ini memegang konsesi atas lima ruas jalan tol di Pulau Jawa.[3]
Jenis perusahaan | Perseroan terbatas |
---|---|
Kode emiten | BEI: CMNP |
Industri | Jalan tol |
Didirikan | 13 April 1987 |
Pendiri | Siti Hardijanti Rukmana |
Kantor pusat | Jakarta, Indonesia |
Wilayah operasi | Indonesia |
Tokoh kunci | Fitria Yusuf[1] (Direktur Utama) Feisal Hamka[2] (Komisaris Utama) |
Jasa |
|
Pendapatan | Rp 2,589 triliun (2020)[3] |
Rp 375,100 milyar (2020)[3] | |
Total aset | Rp 16,498 triliun (2020)[3] |
Total ekuitas | Rp 9,809 triliun (2020)[3] |
Karyawan | 838 (2020)[3] |
Anak usaha | PT Citra Margatama Surabaya PT Citra Persada Infrastruktur PT Citra Waspphutowa PT Citra Marga Nusantara Propertindo PT Citra Marga Lintas Jabar PT Citra Karya Jabar Tol |
Situs web | www |
Sejarah
suntingPerusahaan ini didirikan oleh Siti Hardijanti Rukmana, putri sulung Presiden Soeharto, pada bulan April 1987 sebagai sebuah perusahaan swasta yang menjadi pelopor dalam memegang konsesi jalan tol di Indonesia, tepatnya Jalan Tol Cawang-Tanjung Priok sepanjang 19,03 kilometer. Jalan tol tersebut pun mulai dibangun pada tahun 1989, dan mulai dioperasikan setahun kemudian. Pada tahun 1993, perusahaan ini mulai membangun Jalan Tol Pelabuhan sepanjang 13,93 kilometer. Pada tahun 1995, perusahaan ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia.
Pada tahun 1996, bersama Jasa Marga, perusahaan ini mulai mengoperasikan Jalan Tol Lingkar Dalam Jakarta sepanjang 56,51 kilometer. Pada tahun 1996 juga, perusahaan ini mendirikan PT Citra Margatama Surabaya untuk mengelola konsesi Jalan Tol Lingkar Timur Surabaya. Perusahaan ini kemudian berniat mengembangkan sejumlah jalan tol baru bersama Nusamba dan Sinarmas Land, seperti Jalan Tol Tanjung Priok–Cikarang, Jalan Tol Halim–Cipanas, Jalan Tol Citeureup–Jonggol, Jalan Tol Cikarang–Padalarang, Jalan Tol Cikampek–Palimanan, dan Jalan Tol Kanci–Krapyak. Namun, akibat krisis finansial 1997, niat tersebut pun diurungkan atas desakan dari IMF.
Pada tahun 1999, perusahaan ini membeli 21% saham Citra Metro Manila Tollways Corporation (CMMTC) asal Filipina. Pada tahun 2002, konsesi Jalan Tol Lingkar Timur Surabaya direvisi menjadi Jalan Tol Waru-Juanda. Pada tahun 2002 juga, perusahaan ini mendirikan PT Global Network Investindo. Pada tahun 2005, perusahaan ini mendirikan PT Citra Waspphutowa untuk mengelola konsesi Jalan Tol Depok-Antasari sepanjang 22 kilometer. Pada tahun 2005 juga, konsesi atas Jalan Tol Lingkar Dalam Jakarta diperpanjang hingga 31 Maret 2025. Pada bulan April 2008, jalan tol Waru-Juanda sepanjang 12,8 kilometer mulai dioperasikan.
Pada tahun 2009, kepemilikan saham perusahaan ini di CMMTC terdilusi menjadi 11%, karena perusahaan ini tidak mengambil bagian dalam rights issue. Setahun kemudian, perusahaan ini menjual 11% saham CMMTC. Pada tahun 2011, perusahaan ini ikut mendirikan PT Jakarta Toll Road Development untuk mengelola konsesi enam ruas Jalan Tol Lingkar Dalam Jakarta. Pada tahun yang sama, nama PT Global Network Investindo diubah menjadi PT Citra Persada Infrastruktur (CPI). Pada tahun 2012, CPI mengakuisisi PT Girder Indonesia.
Pada bulan Juni 2014, perusahaan ini mendirikan PT Citra Marga Nusantara Propertindo. Pada tahun 2015, konsorsium yang dipimpin oleh perusahaan ini berhasil memenangkan konsesi atas Jalan Tol Soreang-Pasirkoja sepanjang 8,15 kilometer hingga tahun 2060. Pada tahun yang sama, bersama PT Jasa Sarana dan PT Wijaya Karya, perusahaan ini mendirikan PT Citra Marga Lintas Jabar untuk mengelola konsesi atas jalan tol Soreang-Pasirkoja. Pada tahun 2017, bersama PT Waskita Toll Road, PT Pembangunan Perumahan, PT Brantas Abipraya, dan PT Jasa Sarana, perusahaan ini mendirikan PT Citra Karya Jabar untuk mengelola konsesi atas Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan.
Pada bulan Juli 2017, perusahaan ini mendirikan PT GST Persada Indonesia. Pada bulan Desember 2017, Jalan Tol Soreang-Pasir Koja sepanjang 8,15 kilometer diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.[4] Pada bulan September 2018, Jalan Tol Depok-Antasari seksi I (Antasari-Brigif) sepanjang 5,8 kilometer juga diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.[5] Pada tahun 2018 juga, perusahaan ini menandatangani penambahan terhadap dua konsesi jalan tolnya, yakni Jalan Tol Layang Ancol Timur-Pluit sebagai tambahan terhadap konsesi Jalan Tol Cawang-Tanjung Priok-Ancol Timur-Jembatan Tiga, serta Jalan Tol North South Link Bandung sebagai tambahan terhadap konsesi Jalan Tol Ruas Soreang—Pasirkoja.[3][6] Pada bulan Juli 2020, Jalan Tol Depok-Antasari seksi 2 (Brigif-Sawangan) sepanjang 6,3 kilometer mulai dioperasikan.[7]
Kelolaan
suntingHingga akhir tahun 2024, perusahaan ini mengelola jalan tol berikut:
- Jalan Tol Lingkar Dalam Kota Jakarta (ruas Pluit–Sungai Bambu–Cawang)
- Jalan Tol Depok–Antasari
- Jalan Tol Cileunyi–Sumedang–Dawuan
- Jalan Tol Soreang–Pasirkoja
- Jalan Tol Waru–Juanda
Rencana
suntingPerusahaan ini juga berencana mengembangkan jalan tol berikut:
- Jalan Tol Pelabuhan 2 (Ancol Timur–Pluit)
- Jalan Tol Bogor-Parung-Serpong (melalui PT Citra Waspphutowa)
- Jalan Tol Singaraja-Padangbai-Ampenan (melalui PT Citra Waspphutowa)
- Jalan Tol Bonebone-Kendari-Wowoni (melalui PT Citra Waspphutowa)
Referensi
sunting- ^ "Dewan Direksi". PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk. Diakses tanggal 25 November 2021.
- ^ "Dewan Komisaris". PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk. Diakses tanggal 25 November 2021.
- ^ a b c d e f g "Laporan Tahunan 2020". PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk. Diakses tanggal 25 November 2021.
- ^ Sudrajat, Ajat (4 Desember 2017). "Presiden: Tol Soroja Dongkrak Kawasan Bandung Selatan". LKBN Antara. Diakses tanggal 24 Mei 2025.
- ^ Aditya, Arys (27 September 2018). "Tol Depok-Antasari Resmi Dibuka Jokowi". CNBC Indonesia. Diakses tanggal 1 Maret 2025.
- ^ "Tentang Perusahaan". PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk. Diakses tanggal 25 November 2021.
- ^ Kencana, Maulandy Rizky Bayu (3 Juli 2020). "Tol Desari Ruas Brigif-Sawangan Resmi Beroperasi". Liputan 6. Diakses tanggal 24 Mei 2025.