Cincau atau cincau hijau (Cyclea barbata) adalah tumbuhan yang daunnya dapat diperas menjadi kental untuk isi minuman.[1] Tumbuhan ini merupakan spesies dari genus cyclea.[2][3] Daun cincau hijau banyak ditemui di berbagai tempat di Indonesia, dari pasar tradisional hingga di pusat perbelanjaan modern. Tanaman ini dikenal dengan nama camcao (Jawa), camcauh (Sunda), juju, kepleng, krotok, tarawalu, tahulu (Melayu). Terdapat beberapa jenis cincau yang dikenal saat ini yaitu cincau hijau, cincau hitam, dan cincau minyak. Masyarakat Indonesia menggemari jenis cincau hijau karena fisik daun cincau hijau (Cyclea barbata) yang tipis dan lemas sehingga lebih mudah dibentuk menjadi gelatin ataupun menjadi agar-agar.[4]

Cincau
Cyclea barbata
Taksonomi
DivisiTracheophyta
SubdivisiSpermatophytes
KladAngiospermae
Kladmesangiosperms
Kladeudicots
OrdoRanunculales
FamiliMenispermaceae
SubfamiliMenispermoideae
TribusCissampelideae
GenusCyclea
SpesiesCyclea barbata
Miers, 1871

Tanaman cincau berasal dari Asia Tenggara, merupakan tanaman rambat dari famili siwar-siwaran (Menispermae), tanaman ini sering ditemukan tumbuh secara liar. Cincau hijau akan tumbuh dengan ideal di kondisi tanah yang memiliki pH 5,5–6,5 dan didukung dengan lingkungan yang teduh, lembap, dan berair dangkal.[4]

Tanaman ini berkembang dengan baik di dataran pada ketinggian sekitar 800 meter di atas permukaan laut. Cara pengembangbiakan tanaman ini dapat dilakukan dengan generatif melalui pertumbuhan biji atau dengan cara vegetatif dengan melalui stek batang maupun dengan pertumbuhan tunas akarnya.[4][5]

Manfaat sunting

Cincau dapat dibuat sebagai minuman kesehatan bagi penderita kanker. Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh ekstrak daun cincau hijau terhadap aktivitasenzim, antioksidan, superoksidase, dismutase, dan katalase pada mencit bertumor. Makhluk hidup yang mengalami gangguan kesehatan kanker dapat mengalami stress oksidatif dan gangguan sistem imun pada waktu yang bersamaan yang dapat memperburuk kondisi tubuh penderita. Untuk memperbaiki kondisi tubuhnya, penderita kanker memerlukan sumber makanan dan minuman sehat dan bergizi seperti minuman cincau.[6]

Referensi sunting

  1. ^ "Arti kata cincau - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online". kbbi.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 2023-05-25. 
  2. ^ Contrib. Bot. (1871) 3: 237
  3. ^ Manilal., Ancient Science of Life Vol. IV, No.4 April 1985, Page 229-231 .
  4. ^ a b c "e-journal.uajy.ac.id" (PDF). Taksonomi dan morfologi cincau hijau. 
  5. ^ Uji Aktivitas Antioksidan dari Ekstrak Daun Cincau Hijau (Cyclea barbata Miers), Cincau Hitam (Mesona palustris B.) dan Cincau Perdu (Premna parasitica Blume) dengan Metode Peredaman Radikal Bebas DPPH - Seminar Nasional “Pengembangan Pemanfaatan Bahan Alam Indonesia. 2013. 
  6. ^ Chalid, Sri Yadial (2007-11-01). "Pengaruh Ekstrak Cincau Hijau Cyclea barbata L. Miers Terhadap Aktivitas Enzim Superoksida Dismutase Dan Katalase Pada Mencit C3H Bertumor Kelenjar Susu". Jurnal Kimia Valensi (dalam bahasa Inggris). 1 (1). doi:10.15408/jkv.v1i1.212. ISSN 2548-3013. 

Lihat pula sunting