Ci Kaengan

sungai di Indonesia


Ci Kaengan (Cikaengan; "Ci" dalam bahasa Sunda berarti "sungai", sehingga menjadi "sungai Kaengan"; juga ditulis “Ci Kaingan”) adalah suatu sungai di pulau Jawa, Indonesia, yang mengalir di bagian selatan Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat.[2] Sungai ini terletak sekitar 210 km di sebelah tenggara ibu kota Jakarta.[3] Jembatan Cikaengan dibangun di atas sungai ini merupakan perbatasan Kabupaten Garut dan Tasikmalaya. Saat ini telah dibangun dua pembangkit listrik di sungai ini dengan kapasitas total sekitar 12 megawatt.[4][5]

Ci Kaengan
Tjikaingan, Chi Kaengan, Tji Kaingan, Ci Kaingan
Lokasi
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Barat
Ciri-ciri fisik
Hulu sungaiGunung Cikuray
 - lokasiBanjarwangi, Kabupaten Garut
 - koordinat7°19′21″S 107°51′36″E / 7.32254°S 107.85987°E / -7.32254; 107.85987
Muara sungaiSamudera Hindia
 - lokasiCagar Alam Leuweung Sancang
 - koordinat7°43′54″S 107°54′35″E / 7.7317°S 107.9097°E / -7.7317; 107.9097Koordinat: 7°43′54″S 107°54′35″E / 7.7317°S 107.9097°E / -7.7317; 107.9097
Panjang56 kilometer (35 mi)
Daerah Aliran Sungai
Sistem sungaiDAS Cikaengan[1]
Kode DASDAS220667[1]
Luas DAS275 km2 (106 sq mi)[1]
Pengelola DASBPDAS Cimanuk-Citanduy[1]
Peta
Cikaingan River, estuary and its source.

Hidrologi sunting

Sungai ini berhulu di Gunung Cikuray dan bermuara ke Samudera Indonesia di Pantai Cikaengan, Kabupaten Garut, yang terletak di perbatasan dengan desa Ciheras Kabupaten Tasikmalaya.[6][7] Debit air sungai ini tergolong tidak terlalu besar, tetapi airnya bersih, bebas dari limbah industri karena lokasinya di perdesaan, dengan pesawahan menghampar luas di kiri kanan sungai. Sungai ini memiliki jeram-jeram dan arus level menengah, sehingga menjadi tempat wisata river tubing di kecamatan Banjarwangi.[6][8]

DAS sunting

Daerah aliran sungai (DAS) Cikaengan bersama dengan Sungai Cilaki merupakan Daerah Aliran Selatan di wilayah Kabupaten Garut, karena bermuara ke arah selatan yaitu di Samudera Hindia (DAS Cimanuk merupakan Daerah Aliran Utara yang bermuara di Laut Jawa). Daerah aliran selatan pada umumnya relatif pendek, sempit dan berlembah-lembah dibandingkan dengan daerah aliran utara.[9]

Ci Kaengan yang panjangnya 55,50 km mempunyai sejumlah anak sungai.[10]

Kecamatan Anak sungai Panjang (km)
Singajaya Cijeruk
Cigarunggang
Citap
Ciujung
Cisinga
Cimanyal
Ciudian
Cilumbung
Cigangsa
Cipanyiriban
3.50
14.90
2.50
4.20
3.50
3.00
12.50
4.00
4.20
3.20
Cihurip
Cisompet
Citamiang
Cibentang
Cilimbung
Cibadak
Cibatu
Cipangramatan
5.00
6.50
7.00
6.50
3.00
5.80

Geografi sunting

Sungai ini mengalir di wilayah barat daya pulau Jawa yang beriklim hutan hujan tropis (kode: Af menurut klasifikasi iklim Köppen-Geiger).[11] Suhu rata-rata setahun sekitar 23 °C. Bulan panas adalah April, dengan suhu rata-rata 24 °C, and terdingin September, sekitar 22 °C.[12] Curah hujan rata-rata tahunan adalah 3730 mm. Bulan dengan curah hujan tertinggi adalah Desember, dengan rata-rata 542 mm, dan yang terendah September, rata-rata 61 mm.[13]

Pemanfaatan sunting

Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro sunting

Aliran sungai yang jarang kering di musim kemarau membuat Cikaengan ideal untuk dikembangkan menjadi pembangkit listrik dengan energi baru terbarukan (EBT) yang ramah lingkungan. PT PLN (persero) Distribusi Jawa Barat dan Distribusi Banten telah bekerjasama dengan perusahaan pengembang pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTM) yang menggunakan sungai ini yaitu PT Petro Hidro Optima (PLTM Cikaengan 5,1 MW), dan PT Cikaengan Tirta Energi (PLTM Cikaengan 2 dengan daya 7,2 MW).[4][5]

Pariwisata sunting

Sungai Cikaengan menjadi salah satu tempat untuk “River Tubing Cikaengan” di Kabupaten Garut, khususnya di Kecamatan Banjarwangi yang dibuka sejak November 2016.[8] Sejumlah penduduk Kecamatan Banjarwangi yang tergabung dalam komune Jamparing memulai aktivitas olahraga selancar sungai atau “river boarding” ini sambil melakukan kampanye sosial untuk menjaga serta melindungi kelestarian sungai Cikaengan. Jeram di sungai ini termasuk level menengah sehingga tergolong cukup aman untuk pemula.[6]

Lihat pula sunting

Referensi sunting

  1. ^ a b c d "Peta Interaktif". WebGIS MenLHK. 
  2. ^ Rand McNally, The New International Atlas, 1993.
  3. ^ Ci Kaengan[pranala nonaktif permanen] at Geonames.org (cc-by); Last updated 2012-01-17; Database dump downloaded 2015-11-27
  4. ^ a b PLN Beli Listrik dari 7 Pembangkit Mikrohidro. Liputan 6. Pebrianto Eko Wicaksono. 24 Mei 2016.
  5. ^ a b PLTM Andalan Pembangkit EBT Diarsipkan 2018-03-11 di Wayback Machine.. Media Indonesia. Tesa Oktiana, 25 May 2016.
  6. ^ a b c Wisata Cikaengan, Spot River Tubing di Garut[pranala nonaktif permanen]. Royjavanis. June 15, 2017.
  7. ^ Sungai Cikaengan Garut Selatan[pranala nonaktif permanen]. Rendy Komunika. Om Gun. 27 July 2013.
  8. ^ a b Cikaengan, Spot River Tubing di Garut yang Lagi Hits[pranala nonaktif permanen]. Husni Cahya Gumilar. Zona Libur. Diakses 27 Juli 2017.
  9. ^ Sumber Daya Air Diarsipkan 2017-07-30 di Wayback Machine. - Kabupaten Garut. Diakses 26 Juli 2017.
  10. ^ Data Sungai dan Anak Sungai Diarsipkan 2017-05-14 di Wayback Machine. - Dinas Sumber Daya Air dan Pertambangan Kabupaten Garut. 2015.
  11. ^ Peel, M C; Finlayson, B L; McMahon, T A (2007). "Updated world map of the Köppen-Geiger climate classification". Hydrology and Earth System Sciences. 11. doi:10.5194/hess-11-1633-2007. 
  12. ^ "NASA Earth Observations Data Set Index". NASA. 30 January 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-02-03. Diakses tanggal 2017-07-30. 
  13. ^ "NASA Earth Observations: Rainfall (1 month - TRMM)". NASA/Tropical Rainfall Monitoring Mission. 30 January 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-10-09. Diakses tanggal 2017-07-30.