Chilonis (bahasa Yunani: Χιλονίς) merupakan seorang putri dan ratu Sparta, ia adalah putri, saudari dan nenek dari empat Raja Sparta yang berbeda: Leonidas II, Kleombrotos II, Kleomenes III dan Agesipolis III.

Kleombrotus dan Chilonis

Biografi

sunting

Chilonis adalah putri Raja Leonidas II dan istrinya Kratesiklea, seorang wanita asal Persia,[1] menjadi Ratu Sparta pada tahun 272 SM, saat ayahandanya digulingkan dari takhta oleh Ephor Lysander dan dignati oleh sumainya Kleombrotos II.[2][3] Dalam keadaan seperti itu, Chilonis lebih memilih untuk mengikuti ayahandanya di pengasingannya daripada tinggal di Sparta bersama suaminya, raja yang baru.

Tahun berikutnya, ketikga tugas Lysander sebagai ephor selesai,[4] Leonidas kembali ke Sparta dan menempatkan dirinya kembali ke atas takhta, dengan maksud untuk menghukum mati menantunya, namun Chilonis memhon ayahandanya untuk meringankan hukuman itu menjadi pengasingan dan Leonidas mengabulkan permintaan putrinya.

Pada saat itu Chilonis bukannya tinggal di Sparta seperti yang diinginkan oleh ayahandanya, melainkan ia memilih untuk mengikuti suaminya Kleombrotos ke pengasingan, bersama dengan kedua anak mereka.[2]

Catatan

sunting
  1. ^ Plutarch, Life of Agis, 11.
  2. ^ a b Plutarch, Life of Agis, 17-18.
  3. ^ Pausanias, Description of Greece, III, 6, 7-8.
  4. ^ Ephors could remain in charge for one year only and they could not be re-elected.

Referensi

sunting
  • Plutarch, Parallel Lives, Agis
  • Pausanias, Description of Greece
  • Smith, William "Dictionary of Greek and Roman Antiquities edited",Little, Brown Co, 1870
  • Sarah B. Pomeroy, Spartan Women, Oxford University Press, 2002