Chūnibyō atau penyakit chūni (Jepang: 中二病) adalah sebuah istilah sehari-hari di Jepang yang menggambarkan kondisi remaja-remaja muda yang memiliki delusi keagungan, yang mana mereka meyakini diri mereka sendiri bahwa mereka memiliki pengetahuan tersembunyi atau kekuatan rahasia. Bila diterjemahkan secara harfiah, istilah ini menjadi "penyakit dua tengah", yang merujuk pada "sindrom kelas dua SMP". Istilah ini dipopulerkan oleh novel ringan dan seri anime Chūnibyō Demo Koi ga Shitai!. [1]

Dan pada perkembangannya, istilah chuunibyou ini juga mengalami banyak evolusi. Misalnya seperti ada istilah baru mengenai sindrom anak kelas dua SMA yang disebut sebagai kōnibyō (高二病), dan juga sindrom anak kelas dua SD atau yang sering disebut sebagai shōnibyō (小二病).

Sejarah sunting

Hikaru ijuin merupakan orang yang dianggap pertama kali menggunakan dan mempopulerkan istilah chuunibyou ini. Hal ini tepatnya terjadi pada tahun 1999 pada bulan November. Dimana hikaru ijuin pada acara radionya yang berjudul UP'S, ia menyatakan bahwa "Aku (hikaru ujin) sedang mengontrak chuunibyou dirinya sendiri". Dan dia kemudian membuka bagian di acaranya dan berkata "Apakah saya sakit ?, Oh itu hanya chuunibyou". Yang mana hal ini terjadi saat ia membaca "kasus" orang yang memanifestasikan chuunibyou.

Dan selanjutnya ijuin mendefinisikan tentang pengertian chuunibyou ini sebagai sebuah hal yang biasa dilakukan oleh anak-anak sekolah menengah kelas 2, atau juga anak sekolah kelas 8. Dan dari sinilah kepopuleran istilah chuunibyou mulai meroket dan terkenal sampai saat ini juga.

Macam jenis chunibyo sunting

1. DQN (DQN 系, dokyun-kei)

Seseorang yang berpura-pura menjadi anti sosial. Padahal sebenarnya dirinya sendiri tidaklah bersifat seperti demikian.

Para chuunibyou yang bertipe ini sering kali berlagak seperti penjahat. Sering mengarang cerita seolah dia adalah ketua gangster, atau juga sering terlibat perkelahian. Padahal semua tindakan dan cerita yang diutarakannya hanyalah sebuah fiktif belaka.[2]

2. Subkultural / Hipster (サ ブ カ ル 系, sabukaru-kei)

Para chuunibyou yang bertipe seperti ini selalu bertindak anti-mainstream. Mereka berkata, dan berperilaku yang berbeda dari kebiasaan lingkungan pergaulan yang ada di sekitarnya.

Dan faktanya Orang-orang dari jenis ini tidak benar-benar menyukai subkultur itu sendiri, tetapi lebih berusaha untuk mendapatkan faktor "keren" dengan tidak memiliki minat yang sama dengan orang lain.

3. Evil Eye (邪 気 眼 系, jakigan-kei)

Tipe yang ketiga ini sepertinya yang paling banyak. Yakni adalah para chuunibyou yang merasa di dalam dirinya terdapat sebuah kekuatan hebat, kekuatan supernatural yang tidak dimiliki oleh orang lainnya. Kekuatan tersembunyi yang terpendam didalam dirinya. Sebagai contoh misalnya seperti kekuatan mata iblis, dan kekuatan bloodline.

4. Denpa / denpa-kei

Dan yang terakhir ini merupakan para chuunibyou yang merasa seperti pahlawan yang kesepian. Merasa dirinya sebagai seorang yang sendirian di dunia. Merasa tidak ada yang setara dengan kemampuan dirinya.

Misalnya mereka mengkhayal bahwa dirinya adalah seorang alien, atau juga jadi reinkarnasi dari orang di dunia lain (isekai), atau juga jadi seorang time traveller, dan sebagainya. Intinya mereka berperilaku seolah dirinya sendiri yang cuma tersisa di dunia ini. Sedangkan orang lain dianggap seperti orang asing.

Referensi sunting

  1. ^ "The Anime Encyclopedia, 3rd Revised Edition: A Century of Japanese Animation". 16 July 2018. Diakses tanggal 19 Oktober 2019. 
  2. ^ "Pengertian chuunibyou, ciri, gejala, jenis, contoh sindrom Chūnibyō". 24 Agustus 2019. Diakses tanggal 19 Oktober 2019.