Cadangan bank adalah kepemilikan deposito bank di bank sentral (misalnya Bank Sentral Eropa atau Federal Reserve; Federal Reserve juga menyertakan dana federal) ditambah mata uang yang secara fisik disimpan di brankas bank (uang brankas).[1] Bank sentral di sejumlah negara menetapkan batas cadangan minimal. Sekalipun tidak ada batas yang ditetapkan, sejumlah bank masih ingin menyimpan cadangan yang disebut cadangan darurat (desired reserves). Cadangan darurat bertujuan menghadapi peristiwa-peristiwa tak terduga seperti penarikan bersih oleh nasabah dalam jumlah besar atau pengosongan bank (bank run).

Bank of England menggunakan istilah rest untuk menyebut konsep yang sama.

Istilah sunting

  • Cadangan deposito – akun deposito di bank sentral yang dimiliki oleh bank.
  • Uang brankas – cadangan tunai yang disimpan di brankas bank alih-alih bank sentral.
  • Cadangan pinjaman – cadangan bank yang diperoleh dengan meminjam dari bank sentral.
  • Cadangan non-pinjaman – cadangan bank yang tidak diperoleh dengan meminjam dari bank sentral.
  • Cadangan wajib – jumlah cadangan yang wajib disimpan bank, ditentukan oleh bank sentral sebagai fungsi kewajiban deposito bank.
  • Cadangan ekses - cadangan bank yang melebihi batas cadangan. Sebagian cadangan ekses (atau bahkan seluruhnya) bisa disebut cadangan darurat.
  • Cadangan bebas - jumlah cadangan ekses yang meebihi cadangan pinjaman. (Vogel 2001:421)
  • Cadangan total – semua cadangan bank: uang brankas ditambah cadangan deposito di bank sentral, cadangan pinjaman ditambah non-pinjaman, dan cadangan wajib ditambah ekses.

Catatan kaki sunting

  1. ^ In the case of the Federal Reserve System in the United States, see, e.g., Regulation D, at 12 C.F.R. sec. 204.5(a) and 12 C.F.R. sec. 204.2(k).

Lihat pula sunting

Referensi sunting

Vogel, Harold L. (2001). Entertainment Industry Economics: A Guide for Financial Analysis. New York: Cambridge University Press. ISBN 0-521-79264-9

Pranala luar sunting