Boxwork atau struktur sarang lebah limonit merupakan campuran mineral besi hidro dan oksida mangan yang tertinggal di rongga setelah butiran mineral sulfida larut.[1] Struktur sarang lebah ini terbentuk dari beberapa batuan sedimen yang retak atau bersendi. Ketika rekahan pada batuan induk termineralisasi, maka rekahan menjadi lebih tahan terhadap pelapukan dibandingkan batuan sekelilingnya, kemudian erosinya dapat menghasilkan struktur yang berbentuk kotak. Dalam geologi gua, umumnya Boxwork terdiri dari bilah lapiran tipis mineral kalsit yang menonjol dari dinding atau langit-langit gua yang berpotongan satu sama lain di berbagai sudut membentuk kotak atau sarang lebah.[2] Bentuknya seperti spons, segitiga, piramidal, berlian, atau bentuk yang tidak beraturan dan dapat diwarnai.[1]

Boxwork pada Gua

sunting

Boxwork umumnya terdiri dari bilah tipis mineral kalsit yang menonjol dari dinding atau langit-langit gua yang berpotongan satu sama lian pada berbagai sudut, membentuk pola seperti kotak atau sarang lebah. Sirip yang berbentuk kotak pernah mengisi retakan pada batu sebelum gua inang terbentuk. Ketika dinding gua mulai larut, lapisan urat dan retakan yang lebih tidak tahan, atau setidaknya larut lebih lambat jika dibandingkan dengan batuan di sekitarnya, sehingga meninggalkan sirip kalsit menonjol dari permukaan gua.

Boxwork pertama kali dicatat di Taman Nasional Wind Cave, Amerika. Sirip kalsit pada gua ini merupakan hasil retakan yang mengisi gipsum dan anhidrit. Pseudomorph kalsit-gipsum sering terjadi. Asam sulfat yang dilepaskan dapat melemahkan batuan dasar. Hal ini memungkinkannya mengalami pelapukan lebih cepat dibandingkan kalsit. Adapun sirip berpotongan yang dihasilkan dapat membentuk ruang terbuka dan menonjol dari batuan dasar sekitarnya dengan ukuran berkisar antara 0,6 hingga 1,2 m.

Wind Cave ini terkenal dengan formasi boxwork-nya. Nama boxwork sendiri berasal dari Wind Cave karena sirip kalsit yang menonjol dari batuan dasar tampak seperti kumpulan kotak pos. Kalsit pada sirip merupakan pengganti gipsum atau anhidrit yang semula mengisi retakan pada dolomit. Pseudomorf kristal gipsum terkadang terlihat pada sirip kalsit. Seiring berjalannya waktu, dolomit diubah oleh asam sulfat yang menyebabkannya hancur dan keluar dari boxwork.[3] Deposit boxwork terluas di dunia juga ditemukan di Wind Cave, Wind Cave National Park, South Dakota, Amerika Serikat.

Contoh boxwork lainnya terdapat di Cody Caves, Cody Caves Provincial Park, British Columbia, Kanada. Boxwork-nya dianggap sebagai salah satu yang terbaik di dunia, karena menonjol hingga 20,3 cm, sedangkan ukuran rata-ratanya berkisar antara 2,5 hingga 5 cm. Boxwork juga dapat dilihat di Jewel Cave National Monument (dekat dengan Wind Cave), dan di Innerspace Caverns dekat Georgetown, Texas.

Bentuk Boxwork dan Warna Mineral

sunting

Boxwork Selular Kasar Pola A

sunting

Mempunyai ciri-ciri: kasar; menyudut;tipis; lebar; dinding kaku; dan masa bertumpukan. Adapun warna mineralnya adalah okeran yang berasal dari mineral kalkopirit.

Boxwork Selular Kasar Pola B

sunting

Mempunyai ciri-ciri: silika; tipis; kaku; serta dinding menyudut. Warna lemineral yaitu coklat muda dan berasal dari mineral sfalerit.

Boxwork Selular Tipis

sunting

Mempunyai ciri-ciri: dinding tipis; kecil-kecil; rapuh; ada bercak; dan bertumpukan. Sedangkan warna mineralnya yaitu jingga kuning dan berasal dari mineral bornit serta kalkopirit.

Boxwork Seluler Halus

sunting

Mempunyai ciri-ciri: dinding-dinding lebih kuat; sel-sel lebih kuat; jaspis limonit remuk. Warna mineralnya yaitu coklat muda yang berasal dari mineral sfalerit.

Boxwork Seluler Spon

sunting

Mempunyai ciri-ciri: sel-sel membulat; tebal; kaku; kosong rapuh; dan banyak silika. Warna mineralnya kecoklatan serta berasal dari mineral sfalerit.

Boxwork Segitiga Pola A

sunting

Mempunyai ciri-ciri: sel-sel berbentuk segitiga; tebal; rapuh; dan berkerak. Adapun warna mineralnya yaitu jingga okeran dan berasal dari mineral bornit.

Boxwork Segitiga Pola B

sunting

Mempunyai ciri-ciri yaitu sel-sel berbentuk segitiga dan melengkung. Sedangkan warna mineralnya yaitu warna jingga okeran dan berasal dari mineral bornit.

Boxwork Kontur

sunting

Mempunya ciri-ciri yaitu sel-sel kaku, memanjang, sempit, dan menyudut. Serta memiliki warna mineralnya coklat yang berasal dari mineral tersedrit.

Boxwork Relief

sunting

Mempunyai ciri-ciri: tidak ada boxwork; susunan butir-butir sylfida; lemah; porus; dan bentuk relief. Warna mineralnya yaitu warna merah maroon dan berasal dari mineral kalkosit, kovelit, dan bornit.

Boxwork Jingga Limonit

sunting

Mempunyai ciri-ciri yaitu menyerupai jelga, seperti vernis, dan tidak terdapat sel-sel. Adapun warna mineralnya yaitu coklat tua dan berasa dari mineral kalkopirit.

Boxwork Kerak Limonit

sunting

Mempunyai ciri-ciri: lembaran-lembaran tipis; konsentrik; sisik-sisik; tipis; dan rapuh. Adapun warna mineralnya yaitu berwarna coklat tua hingga hitam yang berasal dari minera kalkosit.

Boxwork Belahan

sunting

Mempunyai ciri-ciri: limonit jaspis; lempengan-lempengan sejajar; berbentuk heksaedris; dan tipis-tipis. Adapun warna mineralnya yaitu jingga okeran yang berasal dari mineral galenit.

Boxwork Berlubang Bentuk Wajik

sunting

Mempunyai ciri-ciri yaitu lubang-lubang dan bentuk wajik, serta memiliki warna mineral jingga okeran yang berasa dari mineral galenit.

Mempunyai ciri-cirinya yaitu sel-sel membulat, licin, dan tipis-tipis. Sedangkan warna mineralnya yaitu warna coklat hingga merah maroon dan berasal dari mineral molibdenit.[4]

Pengaruh Proses Oksidasi

sunting

Beberapa bentuk boxwork dan warna mineral perlu mendapatkan perhatian khusus dimana berkaitan dengan kedalaman dan pengaruh pada zona oksidasi, di antaranya:[4]

  • Keadaan Air Tanah

Air tanah pada umumnya tidak mengandung oksigen bebas sehingga proses oksidasi tidak mungkin terjadi. Umumnya, muka air tanah dianggap sebagai batas pengaruh oksidasi karena oksidasi tidak ada, lingkungan air tanah ini justru bersifat reduksi. Pada musim hujan muka air tanah akan naik dan pada musim kemarau atau musim panas muka air tanah akan turun.

  • Kondisi Iklim

Iklim sangat berpengaruh sepanjang waktu, di daerah yang beriklim panas dan lembap kegiatan oksidasi akan terjadi lebih cepat, sedangkan dalam cuaca dingin proses tersebut melambat.

  • Waktu

Waktu dapat mempengaruhi dalam proses oksidasi, semakin lama waktu yang diperlukan dalam proses oksidasi, maka oksidasi akan berlangsung lebih sempurna.

  • Erosi

Tingkat erosi secara tidak langsung akan mempengaruhi terhadap kedalaman muka air tanah, dimana erosi akan mendangkal dan muka air tanah mengalami perubahan serta zona oksidasi akan menjadi lebih singkat. Selama erosi mungkin akan hilang sama sekali dalam proses oksidasi. Mengenai batuan di sekeliling jebakan bijih, jika mempunyai struktur yang tidak masif, hal tersebut akan membantu dalam proses oksidasi lebih cepat.[4]

Referensi

sunting
  1. ^ a b "Boxwork | Cave Structures, Sandstone & Limestone | Britannica". www.britannica.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-03-27. 
  2. ^ Team, Geology In. "Carpet Rock: Types, and How Did Carpet Rock Form". Geology In (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-03-27. 
  3. ^ "Black Hills, South Dakota and Wyoming". 
  4. ^ a b c "Bentuk Boxwork dan Warna Mineral Serta Pengaruh Proses Oksidasi" (dalam bahasa indonesian). Diakses tanggal 2024-03-27.