Biodiesel kopi merupakan bahan bakar alternatif terbaharukan yang diperoleh dari ekstraksi minyak biji kopi.

Konsep pembuatan biodiesel dari kopi bukanlah hal baru karena dalam beberapa tahun, beberapa peneliti Brazil telah mengekstrak minyak dari sisa biji kopi yang cacat untuk menghasilkan biodiesel. Bubuk kopi yang diekstrak dapat menghasilkan 11%-20 % minyak dengan hasil rata-rata 15 % minyak, tergantung pada jenis kopi yang digunakan.[1]

Metode ekstraksi untuk mengubah bubuk kopi menjadi biodiesel melibatkan dua langkah. Langkah pertama, bubuk kopi dicampur dengan larutan heksana dan dipanaskan pada suhu 60 °C selama 1-2 jam hingga larutan heksana tersebut menguap dan meninggalkan minyak. Tahap kedua, minyak yang telah diperoleh ditambahkan metanol dan katalis untuk memisahkan gliserol. Metode ekstraksi tersebut dapat dibuat jauh lebih singkat hingga hanya membutuhkan waktu sepuluh menit. Kuncinya adalah menggunakan konsentrasi natrium hidroksida yang tepat dan mengatur rasio metana ke minyak selama produksi. Secara signifikan, proses ini dapat mengurangi waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk menghasilkan sumber bahan bakar yang jauh lebih kompetitif secara komersial.[2]

Metode ini diperkirakan bisa memproduksi 720.000 ton biodiesel setiap tahun.[3]

Catatan kaki

sunting