Sistem bilangan biner
Sistem bilangan | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|
| ||||||
Daftar sistem bilangan |
Sistem bilangan biner atau sistem bilangan basis dua adalah sistem penulisan angka dengan menggunakan dua simbol yaitu 0 dan 1.[1] Sistem bilangan ini merupakan dasar dari semua sistem bilangan berbasis digital. Dari sistem biner, kita dapat mengkonversinya ke sistem bilangan Oktal atau Hexadesimal. Sistem ini juga dapat kita sebut dengan istilah bit, atau Binary Digit. Pengelompokan biner dalam komputer selalu berjumlah 8, dengan istilah 1 Byte/bita. Dalam istilah komputer, 1 Byte = 8 bit. Kode-kode rancang bangun komputer, seperti ASCII (American Standard Code for Information Interchange) menggunakan sistem peng-kode-an 1 Byte.
Dalam sistem komunikasi digital modern, di mana data ditransmisikan dalam bentuk bit-bit biner, dibutuhkan sistem yang tahan terhadap noise yang terdapat di kanal transmisi sehingga data yang ditransmisikan tersebut dapat diterima dengan benar. Kesalahan dalam pengiriman atau penerimaan data merupakan permasalahan yang mendasar yang memberikan dampak yang sangat signifikan pada sistem komunikasi.[2] Biner yang umum digunakan terdiri dari 8 digit angka dan hanya mengandung angka 1 dan 0, tanpa ada angka lainnya.
Konversi
suntingDesimal | Biner (8 bit) |
---|---|
0000 0000 | |
1 | 0000 0001 |
2 | 0000 0010 |
3 | 0000 0011 |
4 | 0000 0100 |
5 | 0000 0101 |
6 | 0000 0110 |
7 | 0000 0111 |
8 | 0000 1000 |
9 | 0000 1001 |
10 | 0000 1010 |
11 | 0000 1011 |
12 | 0000 1100 |
13 | 0000 1101 |
14 | 0000 1110 |
15 | 0000 1111 |
16 | 0001 0000 |
17 | 0001 0001 |
18 | 0001 0010 |
19 | 0001 0011 |
20 | 0001 0100 |
21 | 0001 0101 |
22 | 0001 0110 |
23 | 0001 0111 |
24 | 0001 1000 |
25 | 0001 1001 |
26 | 0001 1010 |
27 | 0001 1011 |
28 | 0001 1100 |
29 | 0001 1101 |
30 | 0001 1110 |
Dari Biner ke Desimal
suntingUntuk setiap bilangan biner dengan digit: dn-1, ... d3, d2, d1, d0
Bilangan desimalnya adalah hasil penjumlahan dari digit biner ( ) dikalikan dengan pangkat 2 nya ( ): decimal = d0 × 20 + d1 × 21 + d2 × 22 + ...
Contoh: Tabel dibawah ini menunjukkan konversi bilangan biner 01010101 menjadi desimal.
Biner (d) | 0 | 1 | 0 | 1 | 0 | 1 | 0 | 1 |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
n | 7 | 6 | 5 | 4 | 3 | 2 | 1 | 0 |
2n | 128 | 64 | 32 | 16 | 8 | 4 | 2 | 1 |
dn x 2n | 0 x 128 | 1 x 64 | 0 x 32 | 1 x 16 | 0 x 8 | 1 x 4 | 0 x 2 | 1 x 1 |
64 + 16 + 4 + 1 = 85 |
Diperoleh hasil akhir bahwa 010101012 = 8510.
Dari Desimal ke Biner
suntingBagian artikel ini perlu dirapikan. Bantulah kami untuk melakukannya. |
Desimal = 10
Bilangan yang mendekati 10 adalah 8 (23), selanjutnya hasil pengurangan 10-8 = 2 (21), sehingga dapat dijabarkan seperti berikut:
10 = (1 x 23) + (0 x 22) + (1 x 21) + (0 x 20)
Dari perhitungan di atas bilangan biner dari 10 adalah 1010.
Dapat juga dengan cara lain yaitu 10: 2 = 5 sisa 0 (0 akan menjadi angka terakhir dalam bilangan biner),
5 (hasil pembagian pertama): 2 = 2 sisa 1 (1 akan menjadi angka kedua terakhir dalam bilangan biner),
2 (hasil pembagian kedua): 2 = 1 sisa 0 (0 akan menjadi angka ketiga terakhir dalam bilangan biner),
1(hasil pembagian ketiga): 2 = 0 sisa 1 (1 akan menjadi angka pertama dalam bilangan biner) karena hasil bagi sudah 0 atau habis, sehingga bilangan biner dari 10 = 1010.
Atau dengan cara yang singkat:
10:2=5(0),
5:2=2(1),
2:2=1(0),
1:2=0(1) sisa hasil bagi dibaca dari belakang menjadi 1010.
Pengenalan Warna Citra Biner
suntingCitra biner (binary image) adalah citra yang hanya mempunyai dua nilai derajat: Meskipun saat ini citra berwarna lebih disukai karena memberi kesan yang lebih kaya daripada citra biner, namun tidak membuat citra biner mati. Pada beberapa aplikasi citra biner masih tetap dibutuhkan, misalnya citra logo instansi (yang hanya terdiri atas warna hitam dan putih), citra kode batang (bar code) yang tertera pada label barang, citra hasil pemindahan dokumen teks, dan sebagainya.
objek di dalam citra biner adalah segmentasi objek. Proses segmentasi bertujuan mengelompokkan pixel-pixel objek menjadi wilayah (region) yang merepresentasikan objek. Ada dua pendekatan yang digunakan dalam segmentasi objek:
- Segmentasi berdasarkan batas wilayah (tepidariobjek). Pixel-pixel tepi ditelusuri sehingga rangkaian piksel yang menjadi batas (boundary) antara objek dengan latar belakang dapat diketahui secara keseluruhan (algoritme boundary following).
- Segmentasi kebentuk-bentuk dasar (misalnya segmentasi huruf menjadi garis-garis vertikal dan horizontal, segmentasi objek menjadi bentuk lingkaran, elips, dan sebagainya).
Referensi
sunting- ^ Mushthofa (2021). Informatika untuk SMA Kelas X. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan. hlm. 245. ISBN 978-602-244-506-7.
- ^ Erika Kusumasari Rosita, Suwadi, AchmadAnsori, ImplementasiConvolutional Code danViterbi Decode pada DSK TMS320C6416T, Surabaya,
Pautan luar
suntingBiner at Wikitionry