Bias ketersediaan, atau bisa juga disebut heuristik ketersediaan (availability heuristic), adalah bias kognitif di mana seseorang membuat keputusan berdasarkan contoh, informasi, atau pengalaman terkini yang tersedia, meskipun itu mungkin bukan contoh terbaik untuk dasar pengambilan keputusan.[1] Heuristik ini menganggap bahwa sesuatu yang dapat diingat pasti penting, atau setidaknya lebih penting daripada solusi alternatif yang tidak mudah diingat.[2] Heuristik ketersediaan ada karena beberapa ingatan dan fakta kembali secara spontan, sedangkan yang lain membutuhkan upaya dan refleksi untuk diingat kembali. Ingatan tertentu secara otomatis diingat karena dua alasan utama: sering terjadi atau meninggalkan kesan mendalam di pikiran.[3] Meskipun heuristik ketersediaan sering mengarah pada penilaian (judgement) yang akurat dalam berbagai skenario dunia nyata, bias masih rentan terhadap kesalahan dalam situasi tertentu yang dapat diprediksi, sehingga tidak selalu menjadi jalan pintas yang dapat diandalkan untuk pengambilan keputusan.[4]

Gambaran umum dan sejarah

sunting

Pada awal 1900-an, penelitian ekonomi perilaku mengasumsikan bahwa manusia sepenuhnya adalah aktor rasional dalam pengambilan keputusan. Asumsi ini mengusulkan bahwa ketika membuat keputusan, manusia dapat menilai secara akurat semua pilihan dan informasi yang tersedia untuk membuat penilaian yang optimal. Dengan demikian, kesalahan dalam penilaian (judgement) tidaklah terduga dan tidak dapat dijelaskan.[5] Pada akhir 1960-an dan awal 1970-an, Amos Tversky dan Daniel Kahneman mulai mengerjakan serangkaian makalah yang meneliti "heuristik dan bias" dalam skenario penilaian di bawah ketidakpastian. Mereka menjelaskan bahwa penilaian ini seringkali bergantung pada sejumlah heuristik penyederhanaan daripada pemrosesan algoritmik yang ekstensif. Segera, ide ini menyebar melampaui psikologi akademik, hukum, kedokteran, dan ilmu politik.[5]

Pada tahun 1973, Amos Tversky dan Daniel Kahneman pertama kali mempelajari kecenderungan seseorang untuk membuat penilaian tentang frekuensi suatu peristiwa berdasarkan berapa banyak kejadian serupa yang diingat. Mereka menamakannya "heuristik ketersediaan". Heuristik ketersediaan adalah jalan pintas mental yang bergantung pada contoh yang segera muncul di benak seseorang saat mengevaluasi topik, konsep, metode, atau keputusan tertentu.[5] Kesimpulan dari makalah Tversky dan Kahneman mencatat bahwa menganalisis heuristik yang digunakan seseorang saat membuat keputusan dapat memprediksi apakah penilaian mereka akan terlalu tinggi atau terlalu rendah.[3] Beberapa buku teks memperkenalkan heuristik ketersediaan sebagai "penilaian seseorang selalu didasarkan pada apa yang terlintas dalam pikiran". Misalnya, jika seseorang ditanya apakah ada lebih banyak kata dalam bahasa Inggris yang mengandung huruf "t" atau "k", orang yang memikirkan lebih banyak kata yang dimulai dengan huruf "t", kemungkinan menyimpulkan bahwa "t" lebih banyak daripada "k".[5]

Kritik

sunting

Salah satu kritik paling awal dan paling kuat dari studi orisinal Tversky dan Kahneman tentang heuristik ketersediaan adalah studi Schwarz et al. yang menemukan bahwa heuristik ketersediaan beroperasi pada kemudahan mengingat, bukan isi ingatan.[6]

Referensi

sunting
  1. ^ Tversky, Amos; Kahneman, Daniel (1973). Availability: A heuristic for judging frequency and probability. hlm. 207–232. 
  2. ^ Esgate, Anthony; Groome, David; Baker, Kevin (2005). An Introduction to Applied Cognitive Psychology. Psychology Press. hlm. 201. ISBN 978-1-84169-318-7. 
  3. ^ a b "Availability Heuristic". The Decision Lab (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-12-12. 
  4. ^ "Availability Heuristic and Decision Making - Simply Psychology". www.simplypsychology.org. Diakses tanggal 2022-12-12. 
  5. ^ a b c d Thomas, Gilovich; Dale, Griffin; Daniel, Kahneman (2002). Heuristics and biases: The psychology of intuitive judgment. Cambridge University Press. ISBN 9780511808098. 
  6. ^ Schwarz, Norbert; Bless, Herbert; Strack, Fritz; Klumpp, Gisela; Simons, Annette (1990). "Ease of retrieval as information: another look at the availability heuristic". Journal of Personality and Social Psychology.