Berlin S-Bahn

sistem angkutan cepat di Jerman

Berlin S-Bahn ("Stadtschnellbahn", secara harafiah "kereta kota cepat") adalah sebuah sistem angkutan cepat di dalam dan sekitar Berlin, ibu kota dari Jerman. Sistem ini terdiri dari 15 jalur dan terintegrasi dengan sistem yang sebagian besar berada di bawah tanah U-Bahn untuk membentuk tulang punggung sistem angkutan cepat massal di Berlin. TIdak seperti U-Bahn, S-Bahn melintasi batas kota Berlin dan negara bagian menuju negara bagian di sekitar Brandenburg, seperti menuju Potsdam.

S-Bahn Berlin
Stasiun kereta api Berlin Friedrichstrasse, titik persimpangan bagi rute Stadtbahn dan rute Nord-Süd-Tunnel di Berlin S-Bahn
Info
WilayahBerlin
Jenisangkutan cepat
Jumlah jalur15
Jumlah stasiun166
Penumpang harian1,060,000
Situs webS-Bahn Berlin GmbH
Operasi
Dimulai8 Agustus 1924
OperatorS-Bahn Berlin GmbH
Teknis
Panjang sistem3.315 km (2.060 mi)
Lebar sepur1.435 mm (4 ft 8+12 in) (standard gauge)
Listrik800 V DC Rel ketiga
Jaringan Berlin S-Bahn

Meskipun S- dan U-Bahn tergabung dalam satu sistem tarif yang sama, mereka memiliki operator yang berbeda. S-Bahn dioperasikan oleh S-Bahn Berlin GmbH, sebuah anak perusahaan dari Deutsche Bahn, sedangkan U-Bahn dioperasikan oleh BVG, perusahaan transportasi umum utama bagi kota Berlin.

Rute sunting

Rute S-Bahn semuanya menuju ke tiga jalur utama: sebuah jalur tengah, berada di atas tanah, jalur timur-barat (Stadtbahn), sebuha jalur tangah, sebagian besar di dalam tanah, jalur utara-selatan (Nord-Süd-Tunnel), dan sebuah jalur lingkar, di permukaan tanah (Ringbahn). Di luar Ringbahn, rute pinggiran menyebar ke segala arah.

Umum dibicarakan, digit pertama dari sebuah nomor rute menunjukkan jalur utama atau kelompok rute. Seperti, S25 adalah sebuah bifurkasi dari S2, sedangkan S41, S42, S45, S46, dan S47 seluruhnya merupakan rute Ringbahn yang berbagi beberapa jalur yang sama. jadi S41, S42, S45, S46 dan S47 bersama-sama merupakan S4. Namun sebenarnya S4 tidak pernah ada.

Jalur Terminus Rute Terminus Warna
  Wannsee Wannsee - Nikolassee - Mexikoplatz - Schöneberg - Yorckstraße - Potsdamer Platz - Friedrichstraße - Gesundbrunnen - Schönholz - Wittenau - Frohnau - Hohen Neuendorf - Birkenwerder - Oranienburg Oranienburg RAL 4003
  Blankenfelde Blankenfelde - Lichtenrade - Südkreuz - Yorckstraße - Potsdamer Platz - Friedrichstraße - Gesundbrunnen - Bornholmer Straße - Pankow - Blankenburg - Karow - Buch - Bernau Bernau RAL 6001
  Teltow Stadt Teltow Stadt - Lichterfelde Ost - Südkreuz - Yorckstraße - Potsdamer Platz - Friedrichstraße - Gesundbrunnen - Bornholmer Straße - Schönholz - Karl-Bonnhoeffer-Nervenklinik - Tegel - Hennigsdorf Hennigsdorf RAL 6001
  Erkner Erkner - Friedrichshagen - Karlshorst - Ostkreuz Ostkreuz RAL 5017
  Südkreuz Ringbahn Südkreuz (searah jarum jam) RAL 8004
  Südkreuz Ringbahn Südkreuz (Berlawanan arah jarum jam) RAL 8021
  ✈ Berlin-Schönefeld Südkreuz - Tempelhof - Neukölln - Baumschulenweg - Schöneweide - Schönefeld Südkreuz (↔ Bundesplatz) RAL 1011
  Königs Wusterhausen Westend - Messe Nord/ICC - Südkreuz - Tempelhof - Neukölln - Baumschulenweg - Schöneweide - Grünau - Zeuthen - Königs Wusterhausen Westend RAL 1011
  Spindlersfeld Schöneweide - Spindlersfeld Hermannstraße RAL 1011
  Spandau Spandau - Olympiastadion - Westkreuz - Charlottenburg - Zoologischer Garten - Hauptbahnhof - Friedrichstraße - Alexanderplatz - Ostbahnhof - Warschauer Straße - Ostkreuz - Lichtenberg - Friedrichsfelde Ost - Wuhletal - Mahlsdorf - Hoppegarten - Strausberg - Strausberg Stadt - Strausberg Nord Strausberg Nord RAL 2008
  Ahrensfelde Ahrensfelde - Springpfuhl - Lichtenberg - Ostkreuz - Warschauer Straße - Osbahnhof - Alexanderplatz - Friedrichstraße - Hauptbahnhof - Zoologischer Garten - Charlottenburg - Westkreuz - Nikolassee - Wannsee - Potsdam Griebnitzsee - Potsdam Hauptbahnhof Potsdam Hauptbahnhof RAL 4005
  Wartenberg Wartenberg - Springpfuhl - Lichtenberg - Ostkreuz - Warschauer Straße - Osbahnhof - Alexanderplatz - Friedrichstraße - Hauptbahnhof - Zoologischer Garten - Charlottenburg - Westkreuz Westkreuz RAL 4005
  (Zeuthen ↔) Grünau Zeuthen - Grünau - Schöneweide - Baumschulenweg - Treptower Park - Ostkreuz - Schönhauser Allee - Bornholmer Straße - Pankow - Blankenburg - Bergfelde - Hohen Neuendorf - Birkenwerder Birkenwerder RAL 6018
  (Grünau ↔) Schöneweide Tidak beroperasi Waidmannslust RAL 6018
  ✈ Berlin-Schönefeld Schönefeld - Schöneweide - Baumschulenweg - Treptower Park - Ostkreuz - Schönhauser Allee - Bornholmer Straße - Pankow Pankow RAL 2003

Stasiun di percabangan hanya dilayani pada jam tertentu (Senin-Jumat saat jam sepi pada S45 dan pada jam sibuk bagi S8 dan S85). S85 hanya berjalan pada Senin-Jumat.

Juga tidak setiap kereta berhenti hingga terminus di setiap jalur. Sebagai contoh, setiap kereta di S1 hanya berjalan menuju Frohnau, lima perhentian sebelum Oranienburg, dan perhentian terakhir di S3 menuju Erkner, sedangkan yang dicapai oleh setiap kereta adalah Friedrichshagen. Serpa, beberapa kereta di S2 saat berjalan ke utara hanya berhenti di Gesundbrunnen, dan sebagian besar kereta S5 hanya berjalan menuju Strausberg atau bahkan Mahlsdorf, membuat Strausberg Nord menjadi yang paling jarang dilewati di seluruh jaringan.

Pada 31 Agustus 2009 beberapa perubahan permanen pada jalur rute telah dilakukan. Karena renovasi dari stasiun Ostkreuz, yang meliputi pembongkaran jalur yang menghubungkan Stadtbahn dan Ringbahn, S9 (sebelumnya ✈ Berlin-SchönefeldSpandau) tidak dapat berbelok ke barat lagi. Jalur ini kemudian mengikuti Ringbahn dan kemudian bercabang ke arah utara melewati Schönhauser Allee, seperti S2 dan S8 dan berhenti di Pankow. Sebagai kompensasi atas kehilangan akses di Stadtbahn, S3 (sebelumnya ErknerOstbahnhof) diperpanjang ke arah barat menuju Spandau. Karena perkembangan yang dicapai dalam renovasi Ostkreuz, S3 sekarang hanya beroperasi di Ostkreuz-Erkner. Sebagai penggantinya, S5 sekarang berjalan hingga Spandau dan S75 beroperasi setiap 10 menit antara Westkreuz dan Wartenberg.

Jam layanan sunting

Layanan harian normal secara umum beroperasi antara pukul 04:00 dan 01:00 pada hari senin-jumat, dan antara pukul 05:00 dan 01:00 pada hari Sabtu dan antara pukul 06:30 dan 01:00 pada hari Minggu. Namun terdapat layanan malam hari pada sebagian besar jalur antara pukul 01:00 dan 05:00 pada hari Sabtu dan 01:00 dan 06:30 pada hari Minggu, yang berarti sebagian besar stasiun menikmati layanan terus-menerus antara Jumat pagi hingga Minggu malam. Satu pengecualian adalah pada S8 antara Blankenburg dan Hohen Neuendorf yang tidak mendapat layanan pada jam tersebut. Sebagian besar jalur yang lain beriperasi tanpa perubahan, namun memiliki rute lebih panjang atau memutar.

Sejarah sunting

Pendirian sunting

Dengan jalur terpisah yang sudah ada sejak tahun 1870-an, S-Bahn mulai beroperasi pada tahun 1924. Sistem ini membentuk jaringan kereta komuter pinggiran kota yang berjalan menuju Berlin yang diubah dari operasional mesin uap menjadi rel listrik dengan rel ketiga. Jaringan yang terbentuk umumnya berada di permukaan tanah namun dengan beberapa terowongan bawah tanah.

Layanan pada Berlin S-Bahn pertama kali disediakan oleh perusahaan kereta api nasional Jerman, Deutsche Reichsbahn. Proses elektrifikasi dari jaringan pinggiran kota yang telah ada selesai pada tahun 1929, dan kemudian dialihkan ke dalam proyek baru: Sebuah trowongan yang akan menghubungkan dua rel terpisah yang akan melewati pusat kota dari arah utara ke selatan. Terowongan ni, yang dikenal sebagai Nord-Süd-Bahn, merupakan proyek prestisius bagi Nazi, dan dibuka dalam dua tahap. Tahap pertama, dari utara menuju Unter den Linden, dibuka bersamaan dengan Olimpiade Berlin 1936; bagian akhir, yang melalui Potsdamer Platz, dibuka sebulan setelah dimulainya Perang Dunia II pada bulan Oktober 1939.

Selama dan setelah Perang Dunia II sunting

 
Beberapa kereta tipe 477, dibangun sebelum Perang Dunia II, masih terus melayani hingga awal abad ke-21

Banyak bagian dari S-Bahn ditutup selama masa perang karena aktivitas musuh. Terowongan Nord-Süd-Bahn dibanjiri pada 2 Mei 1945 oleh pasukan SS yang ditarik mundur saat Pertempuran Berlin tahap yang terakhir[butuh rujukan]. Jumlah tepat korban jiwa tidak pernah diketahui, tapi diperkirakan 200 orang meniggal dunia, karena terowongan tersebut digunakan sebagai tempat perlindungan dan juga digunakan tempat penampungan tentara yang terluka yang ditampung di dalam kereta. Layanan melalui terowongan dibuka kembali pada tahun 1947.

Setelah perang berkahir pada tahun 1945, Berlin mendapatkan status spesial sebagai sebuah "Kota Empat Sektor," dikelilingi dengan Zona Pendudukan Soviet, yang kemudian akan menjadi Republik Demokratik Jerman (GDR). Sekutu memutuskan bahwa layanan S-Bahn di wilayah Barat harus tetap berjalan dengan dioperasikan oleh Reichsbahn (DR), yang sekarang menjadi penyedia layanan kereta api di Jerman Timur. (Layanan kereta api di Jerman Barat disediakan oleh Deutsche Bundesbahn yang baru.)

Selama masa perang, gerbong Berlin S-Bahn dirawat di Luben di sebelah timur Berlin. Sejak kota tersebut, yang sekarang dikenal dengan nama Lubin, diambil alih oleh Polandia yang tercantum dalam Konferensi Potsdam pada tahun 1945, 84 yang pada saat itu dikerjakan tidak dikembalikan kepada Berlin. Banyak gebong lain dikirim ke timur sebagai repatriasi perang, dan sedikitnya 287 gerbong dikirim ke Uni Soviet di mana mereka diubah untuk digunakan di Moskow, Kyiv, dan Tallinn. Sebagai tambahan sedikitnya 80 set dua gerbong tetap berada di Polandia, di mana mereka digunakan untuk layanan pinggiran kota di wilayah Gdańsk-Gdynia hingga tahun 1976. Beberapa gerbong yang masih bertahan diubah untuk digunakan sebagai kereta perawatan kabel udara, dan beberapa masih tetap digunakan untuk fungsi tersebut. Sebuah kereta masih dipertahankan kondisinya dalam versi Gdańsk-Gdynia sebagai museum di Kościerzyna dekat Gdynia.[1]

Perang Dingin sunting

Karena pertentangan antara Timur dan barat semakin menguat dengan munculnya Perang Dingin, Berlin S-Bahn segera menjadi salah satu korban dari perselisihan tersebut. Meskipun layanan terus dilakukan di seluruh wilayah pendudukan, titik pemeriksaan dibangun di perbatasan menuju Berlin Timur dan pemeriksaan bea cukai dilakukan di dalam kereta. Mulai tahun 1958 dan seterusnya, beberapa kereta S-Bahn berjalan tanpa berhenti melewati sektor barat dari stasiun di Berln Timur menuju stasiun yang terletak di Jerman Timur untuk menghindari kebutuhan untuk melakukan pengendalian tersebut. Pegawai Jerman TImur dilarang untuk menggunakan S-Bahn karena akan melewati wilayah Berlin Barat.

 
Alexanderplatz adalah hub transportasi penting di Berlin Timur

Sektor barat dari kota secara fisik terpisah dari Jerman Timur pada 13 Agustus 1961, dengan batas yang kemudian diberi nama Tembok Berlin, dalam sebuah rencana yang dipersiapkan baik untuk memisahkan kedua bagian kota yang terbelah – dan pada saat yang sama, untuk memisahkan jaringan transportasi umm Berlin ke dalam dua sistem terpisah. Layanan Stadtbahn dibatasi pada kedua arah di Stasiun Friedrichstraße. Stasiun ini secara fisik dipisahkan ke dalam dua wilayah terpisah, satu untuk penumpang dari Timur dan satu untuk Barat. Meskipun stasiun berada di dalam Berlin Timur, penumpang barat dapat berpindah antar jalur S-Bahn atau jalur U-Bahn tanpa melewati pemeriksaan perbatasan, sama seperti penumpang yang berpindah pesawat di bandara internasional. GDR juga mengoperasikan sebuah toko transit di bagian stasiun yang melayani perjalanan dari Berlin Barat, di mana penumpang tiba dari Berlin Barat (lagi tanpa melewati pemeriksaan perbatasan) dapat membeli barang mewah seperti rokok dan minuman beralkohol dengan harga yang lebih rendah (dibandingkan dengan harga di Berlin Barat), menyediakan pembayaran dengan kurs tetap, dengan ditambah fakta bahwa pembeli di toko transit tidak membayar pajak Jerman Barat pada pembelian mereka. Otoritas Berlin Barat sebenarnya menyadari akan situasi ini namun tidak meberlakukan kontrol bea cukai yang lebih ketat pada pembelian tersebut karena pertimbangan politis. Stasiun Friedrichstraße juga menjadi pintu masuk utama bagi pengendara kereta api maupun kereta bawah tanah dari Berlin Timur menuju Berlin Barat. Layanan pada Nord-Süd-Bahn dioperasikan khusus bagi penumpang dari barat. Sistem ini melewati sebagian kecil dari wilayah Berlin Timur di pusat kota, dan kereta tidak berhenti di stasiun S-Bahn bawah tanah Berlin Timur, yang kemudian dijuluki Stasiun Hantu. Sama dengan hal tersebut, layanan Ringbahn di utara kota dibatasi di Gesundbrunnen dari barat dan Schönhauser Allee dari timur, di bagian tenggara kota di Sonnenallee dan Köllnische Heide dari barat dan Treptower Park dan Baumschulenweg dari timur.

Karena S-Bahn dioperasikah oleh DR, penduduk Berlin Barat meluapkan frustasi mereka atas pembangunan tembok dengan memboikot S-Bahn karena tarifnya dianggap memberikan subsidi bagi rezim Komunis di Timur. "Keinen Pfennig mehr für Ulbricht," atau "tidak ada satu pennypun bagi Ulbricht," menjadi slogan bagi penentang S-Bahn. Dalam beberapa hari setelah pembangunan Tembok Berlin, BVG, dengan batuan dari perusahaan transit lainnya di Jerman Barat, menyedakan "solidaritas dengan bus Berlin" – layanan bus baru yang paralel dengan jalur S-Bahn yang kemudian membuat menjadi moda alternatif. Setelah beberapa tahun mengalami penurunan jumlah penumpang dan kesulitan hubungan industrial antar pekerja Berlin Barat dan Jerman Timur, sebagian besar bagian barat dari S-Bahn ditutup pada bulan September 1980 karena sebuah pemogokan. Sebuah layanan 20 menit masih disediakan pada Stadtbahn dari Westkreuz menuju Friedrichstraße bersama dengan layanan pada Nord-Süd-Bahn antara Frohnau, Friedrichstraße, Lichtenrade, atau Wannsee.

Dalam kontrasnya, pada jangka waktu yang sama, layanan pada S-Bahn di Berlin Timur meningkat dan jalur baru dibangun karena proyek perumahan berkembang ke timur dari pusat kota. Dengan sebagian besar dari U-Bahn berada di Berlin Barat, S-Bahn menjadi tulang punggunr jaringan transportasi di Berlin Timur.

 
Sistem jalur secara sepenuhnya terpisah dari jaringan transportasi lainnya. Stasiun: Anhalter Bahnhof

Insiden pada tahun 1980 membelokkan perhatian media dan pemerintah kepada apa yang masih tersisa dari jaringan S-Bahn di berlin Barat. Pemerintah kota memutuskan melakukan negosiasi dengan Jerman Timur yang akhirnya berlangsung sukses. Pada 9 januari 1984, BVG mengambil alih tanggung ajwab untuk mengoperasikan layanan S-Bahn di Berlin Barat. Setelah terjadi penutupan pada hari yang sama, sebauh layanan terbatas kembali dilakukan, pada awalnya hanya merupakan dua bagian pendek tanpa perhentian di tengah perjalanan. Antara tahun 1984 dan 1989, beberapa jalur secara bertahap dibuka, menghasilkan jaringan sepanjang 71 km (44 mi) dan tiga jalur - dengan satu jalur pada Stadtbahn dan dua pada Nord-Süd-Bahn - yang meliputi sekitar 50% dari seluruh jaringan Berlin Barat sebenarnya. Perkembangan ini membuat S-Bahn Berlin Barat kembali populer di masyarakat.

Hingga tahun 1984, semua rute Berlin S-Bahn dialokasikan dengan pemberian nama huruf untuk mengidentifikasi rute di dalam kereta. Huruf tersebut kadang kala diikuti dengan angka romawi untuk menunjukkan percabangan dari jalur (contoh, A, BI, BII, C,) dan masih digunakan secara internal oleh Berlin S-Bahn GmbH untuk pengaturan waktu dan untuk mempermudah komunikasi pada masing-masing kereta. Saat BVG mengambil alih tanggung jawab operasional layanan S-Bahn di Berlin Barat pada tahun 1984, diperkenalkan sistem identifikasi baru untuk menyamakan skema penomoran bagi S-Bahn dan U-Bahn, yang juga mereka operasikan. Rute U-Bahn yang sudah ada diberi pertanda huruf U, dengankan nomor rute S-Bahn diawali dengan huruf S. Sistem penomoran ini digunakan di kota Jerman Barat lainnya dan diperpanjang ke seluruh layanan S-Bahn di seluruh kota setelah penyatuan.

Reunifikasi sunting

 
Sebuah kereta S-Bahn modern di Griebnitzsee

Setelah Tembok Berlin runtuh pada bulan November 1989, jaringan pertama yang rusak kembali dihubungkan, dengan Friedrichstraße pada 1 Juli 1990, sebagai yang pertama. BVG dan DR secara bersama memasarkan layanan tersebut segera setelah die Wende. Secara administratif, jaringan S-Bahn yang terpisah masih tetap terpisah di saat momentum tersebut terjadi, melewati Reunifikasi Jerman dan reunifikasi Berlin menjadi kota tunggal, meskipun jalur pemisahnya bukan lagi bekas Tembok Berlin. DR dan BVG mengoperasikan jalur sendiri dari ujung hingga ujung berikutnya melewati wilayah operasional dari masing-masing perusahaan. Sebagai contoh, S2 dioperasikan seluruhnya oleh BVG setelah jalur tersebut diperpajang ke arah utara dan selatan hingga Brandenburg/bekas wilayah GDR. Rute Timur Barat utama (Stadtbahn) dioperasikan secara bersama. Kereta yang masing-masing dioperasikan oleh BVG atau DR beroperasi dari ujung ke ujung pada jalur yang sama. Pengaturan ini berakhir pada 1 Januari 1994, dengan pendirian Deutsche Bahn karena penggabungan antara DR dan bekas operator untuk Jerman Barat Deutsche Bundesbahn. Semua operasi S-Bahn di Berlin dialihkan ke perusahaan baru S-Bahn Berlin GmbH sebagai anak perusahaan dari Deutsche Bahn, dan BVG mengundurkan diri dari operasional S-Bahn.

Secara teknis, sejumlah proyek mengikuti langkah untuk menyambungkan jaringan yang terputus dalam usaha untuk mengembalikan jaringan S-Bahn ke dalam statusnya sebelum tahun 1961 setelah reunifikasi, khususnya untuk Ringbahn. Pada bulan Desember 1997 jaringan antara Neukölln dan Treptower Park melalui Sonnenallee dibuka kembali, memungkinkan kereta S4 untuk melalui 75% dari seluruh jalur lingkar antara Schönhauser Allee dan Jungfernheide. Pada 16 Juni 2002, bagian antara Gesundbrunnen - Westhafen juga dibuka kembali, membuat jaringan Ringbahn kembali beroperasi penuh.

Pengurangan layanan sunting

Pada 20 Juli 2009, penduduk lokal mengenalnya dengan "Minggu Gelap," layanan S-Bahn secara signifikan dikurangi karena pemeriksaan keselamatan pada kereta karena perintah dari Otoritas Kereta Api Federal Jerman. Pemeriksaan ini diperintahkan karena sebuah kecelakaan yang terjadi pada 3 Mei 2009, yang melibatkan sebuah kereta S-Bahn.[2] Perawatan kereta ini tertunda hingga selama 2 tahun, disebabkan karena strategi untuk memotong pengeluaran dari anak perusahaan Deutsche Bahn.[3] Hal ini membuat begitu banyak kereta yang tidak berjalan karena harus mengikuti inspeksi sehingga tersisa kurang dari 30 % armada bergerak yang tersedia untuk beroperasi secara komersial. Delapan rute, termasuk sebagian besar rute yang melewati Stadtbahn, ditutup, dan pada jalur lain jarak antar kereta meningkat hingga menjadi 20 menit dan kereta yang diperpendek.[4]

Pekerjaan insfrastruktur sunting

Dimulai tahun 2010, DB Netz menggantikan sistem penghenti kereta mekanis pada jaringan S-Bahn dengan menggunakan pemancar elektronik.[5] Beberapa pemulihan dalam pelayanan dilakukan pada 3 Agustus 2009. Karena permasalahan inspeksi baru, jaringan S-Bahn kembali mengalami pengurangan secara dramatis pada 8 September 2009. Pada saat tersebut, tiga perempat kereta tidak dapat dioperasikan karena pemeriksaan dan kerusakan silinder rem.[6] Kembali tidak tersedia kereta untuk Stadtbahn antara Westkreuz dan Alexanderplatz dan tidak ada kereta S-Bahn menuju Spandau. Kereta pada jalur lingkar, S41 dan S42 dijalankan dalam interval 10 menit. Rute lain dijalankan dengan penambahan interval dan pengurangan jarak tempuh.[7]

Pada akhir tahun 2009, Senat Berlin memperkirakan bahwa operasi normal baru akan berjalan pada tahun 2013.[8] Pada bulan Januari 2010, DB mengumumkan bahwa mereka mengharapkan sistem akan kembali normal pada Desember 2010 dan mempekerjakan 300 staff baru di bengkel mereka.[9] Pada bulan yang sama, Senator transportasi Berlin Ingeborg Junge-Reyer menolak perpanjangan dari kontrak perjalanan dengan operator Deutsche Bahn (DB) yang akan berakhir pada Desember 2017. Rute berbeda untuk pengoperasian S-Bahn mulai tahun 2018 akan dipelajari. Hal ini meliputi pengadaan jalur secara bertahap, pemisahan sistem hingga sub jaringan, atau akuisisi S-Bahn oleh Negara Bagian Berlin.[10]

Pada musim semi 2011, sekitar 420 kereta aktif beroperasi, sebuah peningkatan yang berarti bila dibandingkand engan situasi tahun 2009 namun masih belum cukup dengan kebutuhan 500 kereta untuk dapat beroperasi normal. S-Bahn mengumumkan sedang melakukan investasi sebesar 120 juta euro agar dapat memperoleh 500 kereta aktif pada bulan Desember 2011.[11] Rüdiger Grube, kepala dari DB, mengumumkan bahwa kerugian selama krisi S-Bahn telah mencapai 370 juta euro pada akhir tahun 2010. Dia memperkirakan kerugian akan mencapai 700 juta euro pada akhir tahun 2014, dan tidak memperoleh keuntungan sebelum kontrak berakhir pada Desember 2017.[12]

Kereta penggerak sunting

Saat ini sunting

  • BVG Class 480 (sejak tahun 1986, digunakan di jalur S46, S47 dan S8)
  • DB Class 481/482 (sejak tahun 1996, digunakan di semua jalur, namun juga terkadang di jalur S3, S46, S47 dan S8)
  • DR Class 485/885 (sejak tahun 1987, digunakan di jalur S3, S5 dan S9)

Sebelumnya sunting

  • DR Class ET 125 (sejak tahun 1935 hingga 2003)
  • DR Class ET 165 (sejak tahun 1928 hingga 1997)
  • DR Class ET 166 (Sejak tahun 1936 hingga 2000)
  • DR Class ET 167 (Sejak tahun 1938 hingga 2003)
  • DR Class ET 168 (Sejak tahun 1926 hingga sekitar tahun 1962, beberapa unit diubah ke kereta tipe EIII untuk Berlin U-Bahn)
  • DR Class ET 169 (sejak tahun 1925 hingga 1962)
  • DR Class ET 170 (sejak tahun 1959 hingga 1970)

Kereta khusus sunting

  • DB Class 488.0 (Kereta Panorama, diubah dari DB Class ET 167 berfungsi pada tahun 1997-1999)
  • Kereta api Museum Class ET/ES 165
  • Kereta Tradisi Class ET/ES/EB 165
  • Kereta Viertel Class ET/EB 167 (dibangun pada tahun 1938, diubah pada tahun 1991)

Galeri sunting

Lihat juga sunting

Referensi sunting

  1. ^ Fender, Keith; Bent, Mike (February 2011). "Old Berlin/Gdansk S-Bahn cars in museum and in use". Today's Railways. Platform 5 Publishing Ltd. hlm. 61. 
  2. ^ "Klaus Kurpjuweit: S-Bahn prüft nach Unfall Konsequenzen. In: Der Tagesspiegel. 4. Mai 2009". Potsdamer Neueste Nachrichten. 17 July 2009. Diakses tanggal 23 Oct 2012. 
  3. ^ "Klaus Kurpjuweit, Lars von Törne: S-Bahn stellt Ost-West-Verkehr komplett ein. Züge ab Montag nur noch bis Zoo und Ostbahnhof. Bahn leiht sich Regionalzüge für Innenstadtverkehr". Potsdamer Neueste Nachrichten. 17 July 2009. Diakses tanggal 23 Oct 2012. 
  4. ^ "Chaos in Berlin. Eisenbahn-Bundesamt legt S-Bahnen still". Spiegel Online. 1 July 2009. Diakses tanggal 1 May 2011. 
  5. ^ "Railway Gazette: Berlin S-Bahn control update". Diakses tanggal 2010-08-18. 
  6. ^ "Berliner S-Bahn droht neues Chaos". Spiegel Online. Diakses tanggal 2011-05-01. 
  7. ^ "Wie die S-Bahn in Schieflage geriet" (dalam bahasa German). Der Tagesspiegel. 2009-12-12. Diakses tanggal 2011-05-01. 
  8. ^ "S-Bahn fährt frühestens 2013 wieder normal" (dalam bahasa German). Der Tagesspiegel. 2009-12-28. Diakses tanggal 2011-05-01. 
  9. ^ "Deutsche Bahn: 70 Mio. Euro zusätzliche Entschädigung für S-Bahn-Kunden – Normalisierter Betrieb bis Ende 2010" (dalam bahasa German). S-Bahn Berlin. 
  10. ^ "Berlin S-Bahn-Chaos "Ich glaube der Bahn nichts mehr"". Süddeutsche Zeitung. 2010-12-07. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-04-16. Diakses tanggal 2013-06-21. 
  11. ^ "Worldwide Review - Germany - Berlin". Tramways & Urban Transit. Ian Allan Ltd / Light Rail Transit Association. May 2011. hlm. 193. 
  12. ^ "Berliner S-Bahn-Chaos kostet 700 Millionen Euro" (dalam bahasa German). Spiegel-Online. 2010-01-10. 

Pranala luar sunting