Benteng Asa Kota (Kesultanan Bima)

bangunan istana di Indonesia


Benteng Asa Kota adalah Sebuah benteng yang dibangun pada masa pemerintahan Belanda untuk menduduki kota Bima, NTB. Benteng Asa Kota terletak di Desa Punti Kecamatan Soromandi yang ditemukan sekitar tahhun 1908 (bersamaan dengan meletusnya Gunung Tambora). Benteng Asa Kota ini terdiri dari batu bersusun yang dulu diambil dari berbagai tempat di daerah Bima. Benteng Asa Kota adalah peninggalan berarti dari perjalanan sejarah Dana Mbojo.[1]

Sejarah sunting

Benteng ini merupakan bekas Benteng pertahanan Belanda untuk Bima. Ditemukan sekitar tahun 1908 (bersamaan dengan meletusnya Gunung Tambora). Benteng Asa Kota ini terdiri dari batu bersusun yang dulu diambil dari berbagai tempat di daerah Bima. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan kesan kuat dan kokoh serta menandakan bahwa benteng ini dapat melindungi masyarakat Mbojo. Barang peninggalan sejarah yang masih tersisa adalah Meriam Kuno yang disebut La Nggali Nggoma. La Nggali artinya Mahal, dan Nggoma artinya Kudis. Meriam ini merupakan meriam induk yang dipasang di sebelah Barat yang menghadap utara yaitu mengarah ke Asa Kota atau Pintu Masuk Kota di teluk Bima. Selain meriam kuno, disini kita juga bisa melihat bekas benteng pertahanan berupa susunan batu-batu yang terlihat sepanjang tebing pantai. Ompu Daga alias Ompu Nggambi adalah penguasa wilayah Benteng Asa Kota ini pada masa itu.[2]

Etimologi sunting

Benteng ini dibangun pada sekitar tahun 1667 di sebuah pulau kecil Nisa Soma, tepat di pintu masuk teluk Bima yang diberinama Benteng Asa Kota. Asa dalam bahasa Bima berarti mulut dan Kota berarti kota. Jadi Asa kota adalah mulut Kota yang menjadi penghubung Bima dengan negeri-negeri lainnya.[3]

Referensi sunting

Pranala luar sunting