Batik Sido Asih adalah salah satu jenis batik keraton. Nama batik sidoasih berasal dari dua kata bahasa Jawa yaitu “sido” dan “asih”. “Sido” dapat diartikan sebagai jadi, atau terus menerus, atau berkelanjutan. Sedangkan”asih” dapat diartikan sebagai sayang. Jadi jika digabungkan, batik Sidoasih dapat diartikan sebagai perlambang kehidupan manusia yang penuh kasih sayang, sehingga dapat menentramkan kehidupan di dunia maupun akhirat.

Dalam adat Jawa, batik Sidoasih biasanya digunakan dalam acara-acara perkawinan, dimana kain batik Sidoasih dipakai sebagai busana pada malam pengantin. Dengan mengenakan batik Sidoasih, maka akan membuat kedua pengantin menjalani kehidupan barunya dengan lebih romantis, semakin penuh cinta dan kasih sayang.

Batik motif Sidoasih ada yang berasal dari Kraton Surakarta dan biasanya dikenakan temanten puteri pada saat malam temanten. Motif Sidoasih bermakna, Sido dalam bahasa jawa memiliki arti jadi, asih berasal dari kata kasih yang mengalami pelepasan huruf K, asih bisa berarti sayang, cinta dan eman. Motif ini mempunyai makna agar hidup berumah tangga selalu penuh kasih sayang. Makna dari motif Sidoasih adalah harapan agar manusia mengembangkan rasa saling menyayangi dan mengasihi antar sesama.

Batik Motif Sidoasih yang berasal dari Yogyakarta motifnya berbentuk pola semen.Pola semen yang berasal dari kata semi, selalu bermuatan gambar tumbuhan atau gunung, tempat berseminya tanaman. Semen Sidoasih dipakai pada upacara pernikahan, dengan harapan pengantin akan membangun hidupnya dengan kebahagiaan penuh kasih.

Salah satu motif Batik Sida Asih

Motif-motif berawalan sida (dibaca sido) merupakan golongan motif yang banyak dibuat para pembatik. Kata “sida” sendiri berarti jadi/menjadi/terlaksana. Dengan demikian, motif-motif berawalan “sida” mengandung harapan agar apa yang diinginkan bias tercapai. Makna dari motif Sida Asih (dibaca Sido Asih) adalah harapan agar manusia mengembangkan rasa saling menyayangi dan mengasihi antar sesama.

Pranala luar sunting