Batik Sasambo merupakan batik khas Suku Sasambo yang berasal dari provinsi Nusa Tenggara Barat. Sasambo sendiri merupakan singkatan dari 3 suku besar yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Barat, yakni Sasak (Sa) yang berada di Lombok, Samawa (Sam) di Sumbawa dan Mbojo (Bo) di Bima.[1]

Seperti batik pada umumnya, batik sasambo memiliki motif dan corak yang khas. Batik sasambo biasanya menggambarkan corak rumah khas suku Sasak, Samawa dan Bojo (Sasambo). Selain itu, batik sasambo juga biasa menggambarkan Lombok atau cabai serta cecak sebagai binatang khas di sana. Motif lainnya adalah made sahe (mata sapi), motif kakando, dan uma lengge (berupa rumah tradional dengan kubah yang menyerupai kerucut). Setiap daerah penghasil batik sasambo memilih corak dan warna yang berbeda-beda. Harga batik ini dimulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah, tergantung dari kain dan proses yang dihasilkan.[1][2]

Pada 2010 Pemerintah Nusa Tenggara Barat telah menetapkan batik Sasambo sebagai pakaian batik resmi lokal NTB. Sejak itu pemerintah mengharuskan kepada para pegawai negeri sipil (PNS) untuk mengenakan pakaian batik sasambo setiap Kamis. Kebijakan itu disampaikan oleh Wakil Gubernur NTB yakni Badrul Munir dalam diskusi Perkembangan Inflasi NTB di kantor Bank Indonesia Mataram pada 2 Februari 2010. Upaya pemerintah lain dalam melestarikan juga datang dari Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram. Sejak 2010, pemerintah bekerja sama dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam membentuk klinik desain agar menghasilkan kreativitas.[3]

Referensi sunting

  1. ^ a b "Sasambo, Batik Tiga Suku Pulau Lombok | Republika Online". Republika Online. Diakses tanggal 2017-10-10. 
  2. ^ Kaya, Indonesia. "Batik Sasambo, Batik Khas Nusa Tenggara Barat | IndonesiaKaya.com - Eksplorasi Budaya di Zamrud Khatulistiwa". IndonesiaKaya. Diakses tanggal 2017-10-10. 
  3. ^ "Batik Sasambo Dijadikan Batik Resmi NTB". Tempo.co. Diakses tanggal 2017-10-10.