Bale kulkul
Bale kulkul atau bale kul-kul ("paviliun drum" dalam bahasa Bali) sebuah paviliun Bali yang sesuai dengan namanya, merupakan bale atau bangunan untuk penempatan kulkul atau kentungan. Kulkul merupakan suatu benda yang berfungsi sebagai sarana komunikasi untuk memberi tanda kepada masyarakat atau penyungsung-nya. Jumlah atau irama pukulan kulkul mempunyai arti tersendiri yang berbeda-beda pada setiap daerah ataupun banjar sesuai dengan kesepakatan bersama. Dalam bentuk jasmaninya, kulkul dapat disamakan dengan kentongan. Pada dasarnya, ini serupa dengan menara drum atau menara jam. Sebuah bale kulkul dapat memiliki fungsi kemasyarakatan, seperti digunakan di desa sebagai sarana komunikasi; atau untuk fungsi keagamaan, dan merupakan bagian penting dari arsitektur Pura di Bali.
Referensi
suntingSumber
sunting- Budi A. Sukada (1998). Gunawan Tjahjono, ed. Architecture. Indonesian Heritage. 6. Singapore: Archipelago Press. ISBN 9813018305.
- Davison, Julian (2003). Balinese architecture. Singapore: Tuttle Publishing. ISBN 9780794600716.
- Saraswati, A.A. Ayu Oka (2006). "BALE KULKUL SEBAGAI BANGUNAN PENANDA PENDUKUNG KARAKTER KOTA BUDAYA" [Bale Kulkul As A Building Which Support The City's Cultural Character]. DIMENSI Journal of Architecture and Built Environment (dalam bahasa Indonesian). 34 (1). eISSN 2338-7858. ISSN 0126-219X. Diarsipkan dari versi asli tanggal November 18, 2016. Diakses tanggal November 18, 2016.
- Simao, M. Renee (October 6, 2008). "Indonesia's Mysterious Moon of Pejeng". Bearings. Wordpress. Diarsipkan dari versi asli tanggal November 18, 2016. Diakses tanggal November 18, 2016.