Bahana adalah majalah rohani Kristen populer Indonesia yang telah terbit sejak 16 Juli 1989.

Bahana
Pemimpin RedaksiPanuwun Budi Raharjo
PenerbitANDI
Terbitan pertama16 Juli 1989; 34 tahun lalu (1989-07-16)[1]
NegaraIndonesia
Berpusat diJl. Beo 38–40, Caturtunggal, Depok, Sleman
Situs webebahana.com
ISSN0852-3924

Riwayat sunting

Gagasan sunting

Ide penerbitan majalah ini berawal dari diskusi 3 pegawai penerbit ANDI di Yogyakarta – Martin Muslie, Xavier Quentin Pranata, dan Daniel Damaledo, pada 1988 terkait minimnya media Kristen lintas denominasi yang berdiri netral tidak di bawah naungan gereja apa pun.[1][2]

Ide ini ternyata disambut baik J.H. Gondowijoyo, pemilik penerbit ANDI yang saat itu juga tengah prihatin dengan berbagai isu sosial di kalangan umat Kristen.[3]

Sebuah studi kelayakan kemudian dilakukan dengan menyebarkan angket ke persekutuan-persekutuan doa di Yogyakarta. Dari sinilah didapati bahwa ide media lintas denominasi tersebut disokong luas.[2]

Nama sunting

Atas usulan Margaretha Setyo Wulan, dipilihlah nama "Bahana" yang memiliki arti gema suara dan terang, sehingga diharapkan majalah tersebut dapat menyuarakan kebenaran serta memberi penerangan.[1]

Di kemudian hari, Bahana juga diartikan sebagai akronim dari Bahtera Anak-anak Allah atas usulan Setiadi Tryman, pemimpin redaksi Suara Pembaruan yang juga pengarah redaksional Bahana.[1][4]

Perintisan sunting

Edisi perdana majalah ini terbit 16 Juli 1989 dengan menurunkan laporan utama berjudul "Si Boy Masuk Gereja", mendompleng kepopuleran film Catatan Si Boy.[5] Dua edisi pertama majalah ini dipenuhi dengan topik-topik yang identik dengan kawula muda karena awalnya memang dirancang sebagai media edukasi pelajar dan mahasiswa. Memasuki edisi ketiga, format tersebut diubah untuk menyasar pembaca dewasa dan keluarga.[1][2]

Tahun-tahun awal majalah ini tidaklah mudah. Selain kendala eksternal terkait sirkulasi dan pelanggan, majalah ini juga menghadapi masalah keredaksian, terutama terkait materi tulisan, dan keuangan. Berbagai masalah tersebut sempat membuat majalah ini berencana untuk berhenti terbit pada paruh 1992.[3]

Bangkit sunting

Di tengah putus asa tersebut, edisi Agustus 1992 yang mengangkat laporan utama bertajuk "Rock, Musik Setan?" ternyata laku keras dan mendapatkan respons pasar sangat baik. Rencana untuk tutup seketika dibuang. Apalagi, tak lama setelahnya, edisi Maret 1993 juga meledak dan bahkan sampai cetak ulang karena mengangkat topik terkait keberadaan gereja setan di Indonesia.[6]

Momentum ini dimanfaatkan dengan membuka kantor pemasangan iklan KaDia Advertising di Jakarta. Dari sinilah iklan kemudian masuk secara rutin, mengisi pundi penggerak penerbitan.[3]

Sejak awal 2000, Bahana juga hadir di jagad internet melalui alamat bahana-magazine.com, sebelum kemudian beralih ke alamat baru di ebahana.com pada 4 April 2009. Web tersebut dirombak dan diluncurkan ulang sebagai Bahana Online atau eBahana pada 16 Juli 2018. Ia dikelola secara terpisah dengan penjenamaan Media Rohani Terlengkap & Terpercaya.[7]

Moto sunting

Moto Masa Pemakaian
Membahanakan dentang surgawi, memancarkan terang Illahi Juli 1989–Juni 2003
Elegan, mencerdaskan, mengubahkan Juli 2003–Januari 2004
Membangkitkan, mencerdaskan, mengubahkan Februari–Agustus 2004
Membangkitkan, mencerahkan, mengubahkan September 2004–sekarang

Isi sunting

Per Oktober 2023, isi Bahana terbagi ke dalam 5 kelompok rubrik berikut:

  • From Us : Bahana Pembaca, Ambang Redaksi
  • Inspirational People : Sosok, Bincang Tokoh, Karena Dia, Usaha Kita, Hati Gembala, Inspirasi, Kisah Inspirasional
  • Mozaic : Ba ha ha ha na, Kitchen, Apresiasi, Pendidikan, Resensi, Seputar Kita
  • Vitamin for Mind : Karakter, Motivasi, Altar, Power of Worship, Curahan Hati, Sentuhan Akhir, Oase
  • Hot Issues :

Referensi sunting

  1. ^ a b c d e Krisantium, Lintang (2008). Tugas Wartawan dalam Kerja Jurnalistik Majalah Kristen Bahana (Laporan). Universitas Atma Jaya Yogyakarta. hlm. 19. 
  2. ^ a b c Yulianti, Rosiana Dwi (2011). Kepuasan Mahasiswa Terhadap Berita Majalah Bahana (Tesis S1). Universitas Atma Jaya Yogyakarta. p. 42. https://e-journal.uajy.ac.id/2366/. 
  3. ^ a b c "Di Balik Layar Bahana". Bahana (Edisi Platinum). 2021. hlm. 4. 
  4. ^ Sukartono, Magdalena (1995). Santun dalam cerita: kumpulan santun bahana. Yayasan Andi dan LPK Budya Wacana. 
  5. ^ "HUT 30 Tahun BAHANA, Gelar Seminar Mewartakan Kabar Baik di Era 4.0". Bahana Online. 23 Juli 2019. 
  6. ^ Lie, Hali Daniel (2001). Gereja Setan di Indonesia?. Agiamedia. ISBN 978-979-8854-06-4. 
  7. ^ "TODAY! WE'RE OFFICIALLY LAUNCHING". Bahana Online. 16 Juli 2018.