Ayat an-nur (Arab: آیة النور, translit: āyat an-nūr) adalah ayat ke-35 dalam Surah An-Nur, yaitu surah ke-24 dalam Al-Qur'an. Ayat ini dikenal akan perumpamaannya, sehingga berbagai pemikir Muslim mencoba menafsirkan ayat itu, terutama filsuf-filsuf beraliran Sufi. Al-Ghazali juga mencoba memahami isi ayat ini dalam karyanya, Mishkat al-Anwar.

Ayat sunting

Allah (pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya-Nya, seperti sebuah lubang yang tidak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam tabung kaca (dan) tabung kaca itu bagaikan bintang yang berkilauan, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang diberkahi, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di timur dan tidak pula di barat, yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah memberi petunjuk kepada cahaya-Nya bagi orang yang Dia kehendaki, dan Allah membuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

Pranala luar sunting