Audiologi adalah suatu cabang ilmu yang mempelajari segala hal tentang indra pendengaran, yaitu tentang cara mengukur kepekaan, sebab-sebab yang menimbulkan gangguan, dan cara mengatasi gangguan itu.[1] Audiologi berkonsentrasi pada diagnosa, penanganan, dan pencegahan penurunan fungsi pendengaran yang mengakibatkan pusing dan ketidakseimbangan tubuh bagi individu dari semua umur.[2]

Dalam dunia kedokteran Audiologi termasuk dalam bagian THT atau Telinga, Hidung dan Tenggorokan.[1] Gangguan pendengaran konon termasuk gejala yang masih banyak muncul dan diderita oleh rakyat Indonesia secara umum, yang masih bisa disebut sebagai penyakit rakyat.[1]

Gangguan pendengaran bisa disebabkan oleh dua hal, yaitu sebab internal dan sebab eksternal.[1] Yang disebut sebab internal misalnya, gangguan pendengaran yang disebabkan oleh genetika, yang dalam bahasa populernya dikenal dengan sebab keturunan.[1] Gejala kelainan ini biasanya sudah ada sejak baru lahir atau sejak masa bayinya.[1] Bisa terjadi ayah dan ibu si bayi pendengarannya normal, tetapi secara genetika mereka punya bibit ketulian, sehingga bayinya menderita gangguan pendengaran berat.[1] Sedang sebab eksternal bisa diakibatkan oleh keadaan-keadaan yang berkaitan dengan kemajuan ilmu dan teknologi.[1] Misalnya orang yang bekerja di pabrik-pabrik atau pusat industri yang ribut dan bising.[1]

Referensi

sunting
  1. ^ a b c d e f g h i Audiologi
  2. ^ "persify.com". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-05-18. Diakses tanggal 2014-05-18.