Armand Jean du Plessis de Richelieu

Armand Jean du Plessis de Richelieu, Cardinal-Duc de Richelieu (pengucapan bahasa Prancis: [ʁiʃəljø]; 9 September 1585 – 4 Desember 1642) adalah seorang rohaniwan Katolik berpangkat kardinal, bangsawan, dan negarawan Prancis.

Armand Jean du Plessis,
Cardinal-Duc de Richelieu
Potret Cardinal Richelieu, 1637, Philippe de Champaigne
Menteri Kepala untuk Raja Prancis ke-1
Masa jabatan
12 August 1624 – 4 December 1642
Penguasa monarkiLouis XIII dari Prancis
Uskup Luçon
Masa jabatan
18 Desember 1606 – 29 April 1624
Kardinal-Pendeta tanpa gelar
Masa jabatan
5 September 1622 – 4 Desember 1642
Koajutor abbas teritori Cluny
Masa jabatan
1627–1635
Abbas teritori Cluny
Masa jabatan
1635 – 4 Desember 1642
Informasi pribadi
Lahir9 September 1585
Paris, Prancis
Meninggal4 Desember 1642(1642-12-04) (umur 57)
Paris, Prancis
KebangsaanPrancis
Alma materCollège de Navarre
PekerjaanRohaniwan, kardinal
ProfesiNegarawan, Bangsawan
Tanda tangan
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Ia diangkat sebagai uskup tahun 1608, lalu memasuki dunia politik dan menjadi Sekretaris Negara tahun 1616. Richelieu segera menjadi orang berpengaruh di Gereja Katolik dan pemerintah Prancis dengan menjadi Kardinal tahun 1622 dan menteri kepala untuk Raja Louis XIII tahun 1624. Ia terus menjabat hingga wafat tahun 1642; jabatannya dilanjutkan oleh Kardinal Mazarin yang kariernya dibantu oleh Richelieu.

Cardinal de Richelieu sering dipanggil dengan gelar "Menteri Kepala" Raja atau "Menteri Pertama". Hasilnya, ia dianggap sebagai Perdana Menteri pertama di dunia dalam arti istilah secara modern. Ia berusaha mengkonsolidasikan kekuasaan raja dan melenyapkan faksi-faksi dalam negeri. Dengan mempertahankan kekuasaan kebangsawanannya, ia mengubah Prancis menjadi sebuah negara terpusat yang kuat. Tujuan kebijakan luar negeri utamanya ialah mengawasi kekuatan dinasti Habsburg Austro-Spanyol, serta memastikan dominasi Prancis dalam Perang Tiga Puluh Tahun. Meski ia seorang kardinal, ia tidak ragu-ragu membuat aliansi dengan pemimpin-pemimpin Protestan demi meraih tujuan ini. Masa kepemimpinannya ditandai oleh Perang Tiga Puluh Tahun yang melanda Eropa.

Richelieu juga dikenal karena kecintaannya terhadap seni; ia mendirikan Académie Française, yayasan terpelajar yang bertugas menangani hal-hal yang berkaitan dengan bahasa Prancis. Richelieu juga dikenal karena sobriquet-nya, l'Éminence rouge ("Kebesaran Merah"), dari warna merah pada pakaian rohaniwannya dan gaya "kebesaran"-nya sebagai seorang kardinal.

Sebagai pengacara untuk Samuel de Champlain dan penaklukan Quebec, ia mendirikan Compagnie des Cent-Associés dan mengawasi Traktat of Saint-Germain-en-Laye mengembalikan Quebec City ke Prancis di bawah kekuasaan Champlain, setelah permukiman tersebut ditaklukkan oleh pasukan Kirke tahun 1929. Hal ini memungkinkan koloni berkembang menjadi jantung budaya Francophone di Amerika Utara.

Ia juga berperan sebagai tokoh utama dalam The Three Musketeers oleh Alexandre Dumas, père dan adaptasi filmnya, digambarkan sebagai antagonis utama dan pemimpin yang lebih berkuasa dari Raja, meski peristiwa seperti Hari Penipuan memperlihatkan bahwa ia sebenarnya lebih bergantung pada kepercayaan Raja untuk mempertahankan kekuasaannya.

Penghormatan sunting

Banyak tempat dan markah tanah dinamai untuk menghormati Kardinal Richelieu, termasuk:

Pranala luar sunting