Argumen pertanyaan terbuka

Argumen pertanyaan terbuka adalah argumen filosofis yang diajukan oleh filsuf Britania, G. E. Moore, di dalam karyanya yang berjudul Principia Ethica (1903),[1] untuk membantah segala upaya untuk menyamakan kebaikan dengan hal-hal non-moral lainnya. Dalam kata lain, Moore mencoba menunjukkan bahwa properti moral tidak sama dengan properti alamiah.[2] Argumen ini dirumuskan dalam bentuk modus tollens silogistik:

Premis 1: Jika X (secara analitis sama dengan) itu baik, maka pertanyaan "Apakah benar bahwa X itu baik?" itu tidak bermakna.
Premis 2: Pertanyaan "Apakah benar X itu baik?" tidaklah tanpa makna (dalam kata lain merupakan sebuah pertanyaan terbuka).
Kesimpulan: X itu (secara analitis) tidak (sama dengan) baik.

Pertanyaan yang dimaksud oleh Moore di dalam argumen ini adalah pertanyaan identitas, "Apakah benar bahwa X itu Y?" Pertanyaan semacam itu adalah sebuah pertanyaan terbuka jika seseorang yang kompeten secara konseptual dapat membuat pertanyaan tersebut; jika tidak, pertanyaan itu adalah pertanyaan tertutup. Contohnya, "Saya tahu ia adalah seorang vegetarian, tetapi apakah ia makan daging?" adalah pertanyaan tertutup. Namun, "Saya tahu bahwa itu membahagiakan, tetapi apakah itu baik?" adalah pertanyaan terbuka.

Moore mengklaim bahwa segala upaya untuk menyamakan moralitas dengan hal-hal yang bersifat alamiah dan dapat diamati akan selalu menjadi pertanyaan terbuka (tidak seperti, misalnya, seekor kuda yang dapat didefinisikan berdasarkan hal-hal yang dapat diamati). Moore lebih lanjut mengemukakan bahwa jika hal ini benar, maka fakta-fakta moral tidak dapat direduksi menjadi properti-properti alamiah, dan maka dari itu naturalisme etis adalah cara pandang yang salah. Dalam kata lain, apa yang dicoba dijelaskan oleh Moore adalah bahwa segala upaya untuk mendefinisikan kebaikan dalam ranah naturalistik akan mengalami kegagalan karena semua definisi dapat diubah menjadi pertanyaan tertutup (subjek dan predikat secara konseptual identik); namun, semua definisi naturalistik akan kebaikan dapat diubah menjadi pertanyaan terbuka.

Catatan kaki sunting

  1. ^ Moore, G. E. (1903), Principia Ethica, Cambridge University Press .
  2. ^ Copp, David (2001), Morality, Normativity, and Society, Oxford University Press, ISBN 978-0-19-514401-7 , hlm. 230.