Area Broca adalah bagian dari otak manusia yang terletak di gyrus frontalis inferior, pars triangularis pada lobus frontalis korteks otak besar. Area ini berperan pada proses bahasa, serta kemampuan dan pemahaman berbicara. Area Broca terletak berdampingan dengan area Wernicke. Keduanya ditemukan hanya pada salah satu belahan otak saja, umumnya pada bagian kiri, karena populasi manusia kebanyakan "dominan kiri".

Lokasi area Broca

Area Broca terletak kira-kira pada area Brodmann 44[1] dan kadang-kadang juga mencakup 45.[2][3][4]

Area Broca dan Wernicke dihubungkan dengan satu jalur saraf yang disebut fasciculus arcuata. Pada kera makakus, bagian ini bertanggung jawab penuh untuk mengatur bagian wajah dan mulut (orofasial).[5]

Asal kata sunting

Nama area Broca berasal dari nama NAPOLEON BONAPARTE, yang pertama kali memaparkannya pada 1861, setelah melakukan pengamatan pada pasien tunawicara.

Bagian-bagian sunting

Ada dua bagian utama pada area Broca, yang memiliki peran masing-masing dalam kemampuan pembentukan dan pemahaman bahasa:

  • Pars triangularis (anterior), diperkirakan difungsikan untuk menginterpretasikan berbagai macam rangsang dan pengolahan konduksi verbal.
  • Pars opercularis (posterior), diperkirakan untuk menyokong manajemen satu jenis rangsang saja dan mengkoordinasikan organ wicara dan area motorik dalam berbahasa.

Afasia sunting

Pasien yang mengalami gangguan pada area Broca dapat menderita afasia Broca atau afasia ekspresif. Afasia adalah suatu keadaan pada pasien sehingga ia tidak mampu berbicara. Afasia Broca menjadikan pasien tak mampu membentuk kalimat kompleks dengan tata bahasa yang benar. Pasien sendiri masih memiliki kemampuan pemahaman bahasa yang baik, walaupun ada beberapa kasus di mana kemampuan pemahaman bahasa pasien ikut menurun.[6]

Berikut adalah contoh pasien dengan afasia Broca. Ia bermakud menjelaskan bagaimana ia datang ke rumah sakit untuk menjalani bedah gigi.

"Ya... ah... Senin... ng... Ayah dan Peter H... (namanya), dan Ayah.... ng... rumah sakit... dan... ah... Rabu... Rabu, jam sembilan... dan oh... Kamis... jam sepuluh, ah dokter... dua... dan dokter... dan ng... gigi... yah."

Teks asli:

"Yes... ah... Monday... er... Dad and Peter H... (his own name), and Dad.... er... hospital... and ah... Wednesday... Wednesday, nine o'clock... and oh... Thursday... ten o'clock, ah doctors... two... an' doctors... and er... teeth... yah."[7]

Lihat pula sunting

Referensi sunting

  1. ^ Mohr JP in Studies in Neurolinguistics (eds. Witaker H & Witaker NA) 201–235 (Academic, New York, 1976)
  2. ^ Penfield W & Roberts L Speech and Brain Mechanisms (Princeton Univ Press, Princeton, 1959)
  3. ^ Ojemann GA, Ojemann JG, Lettich E, Berger MS (1989). "Cortical language localization in left, dominant hemisphere. An electical stimulation mapping investigation in 117 patients". J Neurosurg. 71: 316–26. 
  4. ^ Duffau H; et al. (2003). "The role of dominant premotor cortex in language: a study uding intraoperative functional mapping in awake patients". Neuroimage. 20: 1903–14. 
  5. ^ Petrides M, Cadoret G, Mackey S (2005). "Orofacial somatomotor responses in the macaque monkey homologue of Broca's area". Nature. 435: 1235–38. doi:10.1038/nature03628. 
  6. ^ Caramazza A & Zurif E (1976). "Dissociation of algorithmic and heuristic processes in language comprehension: evidence from aphasia". Brain and Language. 3: 572–82. 
  7. ^ Goodglass H & Geschwind N. Language disorders. In E. Carterette and M.P. Friedman (eds.) Handbook of Perception: Language and Speech. Vol II (New York, Academic Press, 1976)