Apendektomi adalah operasi yang dilakukan pada penderita usus buntu.[1] Ketika diagonisi apendisitis telah dibuat atau memang dicurigai, maka perlu diadakan operasi apendektomi.[1] Apendektomi harus dilakukan beberapa jam setelah diagnosis ditegakkan dan biasanya dikerjakan melalui insisi kuadran kanan bawah.[1] Laparaskopi apendektomi telah dilakukan pada anak dengan angka komplikasi sama dengan komplikasi apendektomi terbuka.[1] Sebelum apendektomi harus diindikasi dulu secara menyeluruh dari resusitasi cairan yang cukup dan antibiotik spectrum luas yang dilakukan beberapa jam sebelumnya.[1] Pasien memiliki peluang sedikit untuk mengalami kecacatan dan nyeri pasca operasi.[2] Penurunan rasa nyeri setelah operasi juga mempercepat mobilisasi yang menurunkan penyulitan (morbiditas) akibat imobilitas.[2] Pasien biasanya mampu bekerja setelah 2 minggu pasca operasi.[2] Ketika pasca operasi usus buntu ini dilakukan, banyak beberapa orang mengatakan bahwa seorang wanita yang melakukan apendektomi akan susah hamil, akan tetapi operasi ini tidak membahayakan apalagi menyebabkan kesusahan dalam hamil.[3] kehamilan akan tetap terjadi.[3] Hal tersebut dijelaskan oleh para pakar, kalau memang wanita yang telah menjalani operasi usus buntunya masih memiliki kesempatan yang besar untuk hamil, karena hal ini tidak mempengaruhinya.[3]

Apendektomi

Rujukan

sunting
  1. ^ a b c d e Behrman Klirgman Arvin. Ilmu Kesehatan Anak. EGC. hlm. 1366. ISBN 9794484644. 
  2. ^ a b c Barbara J.Gruendemann, Billie Fernsebner. Buku Ajar: Keperawatan Perioperatif; (Comprehensive Perioperative Nursing). Surabaya: EGC. hlm. 503. ISBN 9794486922. 
  3. ^ a b c "Wanita yang Jalani Operasi Usus Buntuk Akan tetap Hamil". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-03-28. Diakses tanggal 16 Juni 2014.