Aortografi merupakan teknik pencitraan gambar aorta hingga cabang-cabangnya dapat terlihat pada film X-ray dengan menyuntikan medium yang berwarna kontras dengan film x-ray, biasanya yang berwarna opaque, ke dalam aorta.[1] Cairan pewarna akan disuntikan menggunakan kateter (tabung plastik yang fleksible) ke dalam aorta.[1] Tempat masuknya kateter dapat berupa arteri femoral yang terletak pada bagian paha, arteri bercabang sekitar siku, atau langsung dimasukkan ke dalam aorta dibawah abdomen.[1] Aortografi dilakukan operasi diperlukan untuk mengatasi aneurisme (penggelembungan di sekitar aorta).[1]

Aortogram

Persiapan

sunting

Pasien diharuskan tidak boleh makan (puasa) selama 6-8 jam sebelum tes.[2] Lalu, selama pemeriksaan pasien dilarang menggunakan perhiasan.[2] Pasien harus mengatakan kalau sedang hamil, memiliki alergi terhadap bahan x-ray atau bahan iodin, alergi terhadap pengobatan, pengobatan yang sedang dijalankan termasuk pengobatan herbal, dan memiliki masalah pendarahan.[2]

Risiko

sunting

Prosedur ini memiliki risiko, sehingga pasien harus ditenangkan untuk mencegah pergerakan.[3]

Perkembangan

sunting

Saat ini telah ada metode yang lebih baik yaitu Magnetic Resonance Imaging (MRI), Computed Tomography (CT), dan Transesophangeal Echocardiography (TEE).[3] Akurasi yang dihasilkan lebih baik daripada metode aortografi.[3]

Referensi

sunting
  1. ^ a b c d (Inggris) Peters M. A-Z Family Medical Encyclopedia. British Medical Association.
  2. ^ a b c (Inggris) MedlinePlus. 2014. Aortic angiography [terhubung berkala]. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/003814.htm [27 Mei 2014].
  3. ^ a b c (Inggris) Redorbit. 2014. Aortography [terhubung berkala]. http://www.redorbit.com/education/reference_library/health_1/medical_procedures/1112834162/aortography/ [27 Mei 2014].