Menurut teori antariksawan kuno, kehidupan ekstraterestrial yang maju (disebut antariksawan kuno atau alien kuno) telah mengunjungi bumi dan kontak antara manusia kuno dengan alien memberikan pengaruh terhadap perkembangan budaya, teknologi dan agama manusia.

Lukisan di Val Camonica, Italia, c.10,000 SM, menggambarkan pengunjung dari luar angkasa. Namun mungkin juga yang mereka gambarkan adalah dewa atau tokoh mitologi pada masa tersebut.
Dogū (土偶) diduga sebagai antariksawan kuno yang mengunjungi bumi selama periode Jomon.

Beberapa teori menyatakan bahwa dewa dari hampir seluruh agama adalah makhluk ekstraterestrial.[1][2]

Teori-teori antariksawan kuno dipopulerkan pada akhir abad ke-20 oleh Erich von Däniken, Zecharia Sitchin dan Robert K.G. Temple.[3]

Teori antariksawan kuno banyak digunakan dalam fiksi ilmiah. Teori ini tidak memperoleh dukungan dari komunitas ilmu pengetahuan, dan hanya memperoleh sedikit atau sama sekali tidak ada perhatian dalam penilaian sejawat jurnal-jurnal ilmiah.

Referensi sunting

  1. ^ Lieb, Michael (1998). Children of Ezekiel: Aliens, Ufos, the Crisis of Race, and the Advent of End Time. Duke University Press. hlm. 250. ISBN 0-8223-2268-4. 
  2. ^ Cithara. St. Bonaventure University. 1961. hlm. 12. 
  3. ^ Von Däniken, Erich (1984). Chariots of the Gods. Berkley Pub Group. ISBN 0-4250-7481-1. 

Pranala luar sunting