Angka Dunbar adalah usulan perkiraan batas kemampuan kognitif seseorang terhadap jumlah maksimal orang yang dapat dibina dalam hubungan sosial yang stabil. Hubungan tersebut menandakan seseorang tahu siapa saja orang yang dikenalnya dan bagaimana mereka saling terkait satu sama lain.[1] Angka Dunbar pertama dicetuskan oleh antropolog Britania Raya Robin Dunbar, yang menemukan korelasi antara ukuran otak dan ukuran rata-rata kelompok sosial pada primata. Dengan menggunakan ukuran rata-rata otak manusia dan mengekstrapolasinya dari data pada primata, Dunbar berpendapat bahwa manusia hanya dapat membina 150 hubungan yang stabil.[2] Para pengusung ide ini menyatakan bahwa jumlah orang yang lebih banyak membutuhkan peraturan, bukum, dan norma yang mengikat untuk mempertahankan kelompok yang stabil dan kohesif. Angka Dunbar diperkirakan antara 100 dan 230 dan pada umumnya ditetapkan pada batas 150 orang.[3][4] Angka Dunbar menetapkan jumlah orang yang dikenal seseorang dan saling berhubungan sosial. Angka ini tidak mencakup orang-orang yang dikenal secara personal namun hubungan sosialnya sudah berakhir. Orang-orang yang dikenal secara umum tanpa hubungan sosial yang tetap juga tidak masuk dalam angka ini dan jumlahnya mungkin lebih banyak dan sangat tergantung pada ukuran ingatan jangka panjang.

Dunbar berpendapat bahwa "batas ini adalah fungsi langsung dari ukuran relatif neokorteks, sehingga membatasi ukuran kelompok ... batas yang ditetapkan oleh kapasitas pemrosesan neokorteks ini adalah jumlah individu yang bisa membina hubungan interpersonal yang stabil dengan kita." Selain itu, angka ini juga meliputi kolega-kolega lama seperti teman sekolah yang ingin berteman lagi setelah reuni.[5]

Lihat pula sunting

Referensi sunting

  1. ^ Gladwell, Malcolm (2000). The Tipping Point – How Little Things Make a Big Difference. Little, Brown and Company. hlm. 177–181, 185–186. ISBN 0-316-34662-4. 
  2. ^ Purves, D. (2008). Principles of cognitive neuroscience. Sinauer Associates Inc.
  3. ^ Hernando, A.. "Unravelling the size distribution of social groups with information theory on complex networks".
  4. ^ "Don't Believe Facebook; You Only Have 150 Friends". NPR. 4 June 2011. 
  5. ^ Carl Bialik (16 November 2007). "Sorry, You May Have Gone Over Your Limit Of Network Friends". The Wall Street Journal Online. Diakses tanggal 2007-12-02. 

Bacaan lanjutan sunting

  • Healy, S. D., & Rowe, C. (2007). A critique of comparative studies of brain size. Proceedings of the Royal Society B: Biological Sciences, 274(1609), 453-464.
  • Dunbar, R.I.M. (June 1992). "Neocortex size as a constraint on group size in primates". Journal of Human Evolution. 22 (6): 469–493. doi:10.1016/0047-2484(92)90081-J. 
  • Dunbar, R.I.M. (1993), Coevolution of neocortical size, group size and language in humans, Behavioral and Brain Sciences 16 (4): 681–735.
  • Edney, J.J. (1981a). Paradoxes on the commons: Scarcity and the problem of equality. Journal of Community Psychology, 9, 3–34.
  • Sawaguchi, T., & Kudo, H. (1990), Neocortical development and social structure in primates, Primates 31: 283–290.
  • Wong, David (2005) Inside the Monkeysphere, [1], a semi-satirical introduction to Dunbar's Number for the average internet user.

Pranala luar sunting