Amrita Jash merupakan seorang Sinolog.[1] Dia saat ini terkait dengan Pusat Studi Perang Darat, New Delhi (Center for Land Warfare Studies, New Delhi) sebagai peneliti asosiasi.[2] Dia juga salah satu pendiri IndraStra Global, sebuah perusahaan penerbitan Amerika.[3]

Kehidupan awal dan pendidikan sunting

Jash lahir dan besar di Kolkata, Benggala Barat di India. Ia menyelesaikan gelar Bachelor of Arts dari Lady Shri Ram College for Women, Delhi University pada 2009. Kemudian ia menyelesaikan gelar Master seni (pada 2011) dan Magister Filsafat (pada 2013) dan ahli filosofi (pada 2018) dalam studi Cina dari Sekolah Studi Internasional, Jawaharlal Nehru University.[4] Penasihat doktoralnya adalah Srikanth Kondapalli.

Pendapatnya dipublikasikan di banyak platform media internasional seperti Bloomberg News,[5] CNN International,[6] dan Newsweek.[2]

Publikasi sunting

Publikasi berikut adalah karya Amrita Jash yang menjadi referensi dalam artikel ini.

Referensi sunting

  1. ^ "Amrita Jash". Policy Forum. Diakses tanggal 2021-06-08. 
  2. ^ a b EST, John Feng On 3/9/21 at 8:06 AM (2021-03-09). "U.S. has bigger responsibility than China to heal ties: Beijing official". Newsweek (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-06-08. 
  3. ^ "RIAC :: Blogs". russiancouncil.ru (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-06-08. 
  4. ^ "Amrita Jash's Column | ThinkChina - Big reads, Opinion & Columns on China". www.thinkchina.sg. Diakses tanggal 2021-06-08. 
  5. ^ "Bloomberg - Are you a robot?". www.bloomberg.com. Diakses tanggal 2021-06-08. 
  6. ^ CNN, Analysis by James Griffiths. "A border dispute with China may push India closer to some of Beijing's top rivals". CNN (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-06-08.