Aktionsart merupakan istilah linguistik Bahasa Jerman yang merujuk pada makna aspektual inheren suatu bahasa.[1] Aktionsart juga diartikan sebagai verba; kelas leksikal yang dimiliki oleh verba berdasarkan jenis proses, keadaan dan sebagainya.[2] Istilah ini dikenal dengan istilah 'actionality dalam Bahasa Inggris dan 'keaksionalan' dalam Bahasa Indonesia.[1] Ada berbagai definisi mengenai aktionsart.

Duden menjelaskan bahwa aktionsart adalah, "Mit Aktionsart bezeichnet man die Art und Weise, wie das durch ein Verb bezeichnete Geschehen abläuft (Geschehensweise, Verlaufsweise, Handlungsweise)" atau berarti cara suatu peristiwa atau kejadian menyangkut terjadinya, keberlangsungannya dan prosesnya diungkapkan melalui verba.[3] Adapun Helbig dan Buscha menjelaskan bahwa aktionsart merupakan bagaimana jalannya dan nuansa kejadian diungkapkan melalui verba atau kata kerja.[4]

Aktionsart merupakan bagian dari kategori semantis verba fungsional yang berkaitan dengan bagaimana arti situasi (peristiwa, proses dan tindakan) diungkapkan oleh kata kerja serta melalui bantuan peranti bahasa (sprachliches Mittel) tertentu. Makna leksikal verba pada aktionsart seakan-akan dibaur, digeser dan dimodifikasi sehingga menciptakan perubahan nuansa makna leksikal bahasa.[1]

Jenis Verba[1] sunting

Ada dua jenis verba dalam aktionsart. Pertama adalah imperfektive verben atau durative verben (Verba duratif). Kedua adalah perfektive verben atau punktuelle verben (verba pungtual)

Imperfektive Verben sunting

Imperfektive verben adalah verba yang menjelaskan keberlangsungan dari suatu situasi, baik itu peristiwa, proses maupun tindakan, tanpa ada pengungkapan batas dan urutan (awal, tengah dan akhir) tentang kapan situasi tersebut berlangsung.

Misalnya adalah arbeiten 'bekerja', blühen 'mekar/berkembang' (bunga) dan essen 'makan'.

Verba imperfektif terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan makna inheren verba. Klasifikasinya adalah sebagai berikut:

  • Iterative Verben/Frequentative Verben (Verba iteratif)
    • Verba iteratif merupakan verba yang menjelaskan tentang situasi yang bermakna iteratif (berulang-ulang atau berkali-kali), seperti flattern 'berkibar-kibar', gackern 'berkotek-kotek' dan streicheln 'mengelus-elus'.
  • Intensive Verben (Verba intensif)
    • Verba itensif merupakan verba yang menjelaskan makna suatu situasi (peristiwa, proses dan tindakan) yang berlangsung secara intensif sehingga didapatkan hasil tertentu. Misalnya terletak pada kata brullen 'mengaum dengan keras', saufen 'minum alkohol terlalu banyak' dan sausen 'menderu'.
  • Diminutive Verben (Verba diminutif)
    • Verba diminutif merupakan verba yang menjelaskan makna 'kesedikitan' yang mendeskripsikan situasi (peristiwa, proses dan tindakan) yang keberlangsungannya memuat nuansa 'agak' atau melakukan sesuatu sedikit.[5] Verba ini juga menjelaskan tentang pelemahan situasi.[4] Misalnya pada kata hüsteln 'mendeham' dan lächen 'tersenyum'.

Perfektive Verben sunting

Berbeda dengan imperfektive, perfektive verben merupakan verba yang mengungkapkan situasi (peristiwa, proses dan tindakan) yang menggambarkan suatu kekontrasan antara dua keadaan. Kemudian terdapat suatu titik peralihan di antara kedua keadaan itu dari suatu keadaan ke keadaan lain.[5] Verba ini terbagi menjadi beberapa jenis. Di antaranya adalah:

  • Ingressive oder Inchoative Verben (Verba ingresif atau inkoatif)
    • Dalam menggambarkan situasi, verba ini memberikan tekanan pada segi permulaan keberlangsungannya (Anfang des Geschehens). Misalnya pada kata aufblühen 'mulai mekar atau berkembang' (bunga) dan einschlafen 'mulai tidur'.
  • Ergressive Verben (Verba Ergresif)
    • Berbeda dengan verba ingresif yang penekanannya diberikan pada permulaan (Anfang des Geschehens), penekanan pada verba ergresif justru diberikan pada fase akhir suatu situasi.[5] Misalnya pada kata verblühen yang berarti (usai mekar menjadi) layu (bunga).
  • Mutative Verben (Verba Mutatif)
    • Verba Mutatif adalah verba yang menjelaskan peralihan dari suatu keadaan ke keadaan lain. Misalnya terletak pada kata reifen 'matang' dan rosten 'berkarat'.
  • Kausative oder Faktitive Verben (Verba Kausatif atau Faktitif)
    • Verba ini adalah verba yang menyebabkan atau mengakibatkan suatu keadaan menjadi baru. Misalnya pada kata öffnen 'membuka'dan beugen yang berarti membengkokkan atau membungkukkan.

Referensi sunting

  1. ^ a b c d Bukhori, Herri Ahmad (TANGGAL). [[1] "Akstionsart dalam Bahasa Jerman"] Periksa nilai |url= (bantuan). Diakses tanggal 02-10-2017.  [pranala nonaktif permanen]
  2. ^ "Aktionsart | Definition of Aktionsart in English by Oxford Dictionaries". Oxford Dictionaries | English. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-10-02. Diakses tanggal 2017-10-02. 
  3. ^ Duden (1984). Die Grammatik der deutschen Gegenwartsprache (4) Auflage. Mannheim: Bibliografisches Institut. hlm. 93. 
  4. ^ a b Gerhard, Helbig; Buscha, Joachim (2001). Deutsche Grammatik. Ein Handbuch für den Ausländerunterricht. Berlin und München: Langenscheidt KG. hlm. 62. ISBN 978-3468494932. 
  5. ^ a b c Tadjuddin, Moh. (2006). Aspektualitas dalam Linguistik. Bandung: PT Alumni. ISBN 979-414-011-2.