Kamboja jepang

genus tumbuh-tumbuhan
(Dialihkan dari Adenium)
Kamboja jepang
Klasifikasi ilmiah
Domain:
Kerajaan:
(tanpa takson):
(tanpa takson):
(tanpa takson):
(tanpa takson):
Ordo:
Famili:
Subfamili:
Tribus:
Genus:
Adenium

Spesies

Lihat teks

Sinonim[2]
  • Adenum G.Don
  • Idaneum Kuntze & Post

Kamboja jepang[3][a] atau adenium (Adenium) adalah spesies tanaman hias, batangnya besar, bagian bawahnya menyerupai umbi, batangnya tidak berkambium, akarnya dapat membesar menyerupai umbi, bentuk daunnya panjang ada yang lonjong, runcing, kecil, dan besar, warna bunganya bermacam-macam.[3]

Bunga ini disebut juga dengan mawar padang pasir (desert rose). Karena berasal dari daerah kering, tanaman ini tumbuh lebih baik pada kondisi media yang kering dibanding terlalu basah. Disebut sebagai adenium karena salah satu tempat asal adenium adalah daerah Aden (Ibu kota Yaman).[4]

Masyarakat Indonesia menamakan adenium sebagai kamboja jepang, mungkin dikaitkan dengan stereotipe yang beredar. Contohnya buah-buahan yang besar biasa disebut sebagai Bangkok, sedangkan tanaman yang kecil-kecil biasa disebut Jepang. Oleh karena itu, jika dahulu kala sudah ada kamboja yang sosok tanamannya tinggi besar maka begitu ada tanaman yang sosoknya kecil tapi mirip kamboja, disebutlah sebagai kamboja jepang.

Kamboja yang asli merupakan sebutan tumbuhan dalam genus Plumeria, sebuah genus tumbuhan yang masih satu famili dengan Adenium. Beberapa perbedaan antara Adenium dengan Plumeria adalah sebagai berikut.

  • Adenium berbatang besar dengan bagian bawah menyerupai umbi, namun sosok tanamannya sendiri kecil dengan daun kecil panjang. Akar adenium juga dapat membesar menyerupai umbi.
  • Plumeria berbatang kecil memanjang tanpa bentuk umbi, dengan sosok tanaman yang besar dan dapat tumbuh tinggi, dengan bentuk daun panjang dan besar.

Bentuk sunting

 
Bunga Adenium

Akar adenium yang membesar seperti umbi adalah tempat menyimpan air sebagai cadangan di saat kekeringan. Akar yang membesar ini bila dimunculkan di atas tanah akan membentuk kesan unik seperti bonsai. Sedangkan batangnya lunak tidak berkayu (disebut juga sebagai sukulen), namun dapat membesar.[4]

Tunas-tunas samping dapat tumbuh dari mata tunas pada batang atau bekas daun yang gugur. Mata tunas samping tersebut akan berfungsi (tumbuh) apabila pucuk atas tanaman dipotong. Hal inilah yang dilakukan orang pada saat memprunning atau memangkas, untuk mendapatkan daun baru dan agar bunga yang akan muncul nantinya lebih serempak.

Daun adenium ada berbagai ragam, bentuk lonjong, runcing, kecil dan besar, serta ada yang berbulu halus, ada pula yang tanpa bulu. Sedangkan bunga adenium berbentuk seperti terompet, [4]berkelopak 5, dengan aneka ragam warna sesuai dengan jenisnya masing-masing. Sekarang sudah dikembangkan kelopak bunga yang bersusun dan hasilnya sudah baik bahkan kelopak bunganya ada yang menyerupai susunan bunga mawar.

Ada 2 kelompok adenium, yaitu kelompok spesies (jenis asli), maupun varietas (jenis hasil perkawinan dan persilangan yang dilakukan manusia untuk mencari bentuk baru).

Beberapa spesies asli adenium yaitu:

  1. Adenium arabicum, cirinya bentuk bonggol pendek dan besar, dengan banyak batang yang muncul dari atas bonggol tersebut. Bunganya berwarna paduan putih dan merah muda, kecil (diameter petal kurang dari 5 cm).
  2. Adenium obesum, cirinya bentuk bonggol besar dan agak memanjang ke atas, satu batang tumbuh di atas bonggol, di atas batang muncul percabangan. Bunga berwarna paduan merah dan putih, berbunga besar (lebih dari 5 cm).

Jenis-jenis spesies adenium lainnya adalah Adenium socotranum, Adenium swazicum, Adenium somalense, Adenium bohemianum.

Penyerbukan sunting

 

Penyerbukan pada tanaman ini sudah bisa dilakukan dengan bantuan manusia. Penyerbukan pada angin disebut dengan bunga anemophilous dan dengan bantuan serangga disebut entomophilous, dan dengan bantuan manusia yaitu dengan cara memindahkan benang sari ke putik bunga.

Untuk menghasilkan pembuahan yang fertil membutuhkan dua jenis tanaman yang berbeda genetiknya. Penyerbukan dikatakan berhasil apabila telah terjadi buah yang membesar berbentuk tanduk.

Hama dan Penyakit sunting

Pada saat pembungaan banyak hama dan penyakit yang hinggap di tanaman ini. Para penghobi tanaman ini rela mengeluarkan dana lebih untuk menanggulangi musuh pada adenium tersebut. Karena tanaman ini apabila tidak secepatnya dicegah maka akan lekas mati. Beberapa jenis hama yang biasa menyerang adenium antara lain adalah

  1. Aphid adalah sejenis kutu berwarna kuning yang biasanya hidup berkelompok dengan jumlah yang banyak. Hama ini menyerang pucuk daun muda dengan cara mengisap cairannya sehingga daun yang terserang akan tumbuh tidak sempurna dan cenderung keriting. [4]Hama ini termasuk pada kelompok Arthropoda.
  2. Mealy Bug berbentuk seperti kutu berwarna putih dan memiliki tepung dan lapisan lilin seperti kapas pada tubuhnya. Hama ini ditemukan di ketiak daun, pucuk daun muda, dan batang tanaman. Akibat serangannya, pertumbuhan pucuk juga tidak normal[4] dan timbul bercak hitam di sekitar pucuk tanaman yang menyebabkan klorosis. Mealy Bug termasuk pada kelompok hama Arthropoda.
  3. Cacing Tanah ini sering merusak akar tanaman sehingga mengakibatkan tanaman sulit menyerap unsur hara. Sebab, bagian vital tanaman dilumpuhkan oleh hama ini. Cacing banyak terdapat di media yang sering dipupuk dengan pupuk kandang. [4]Hama ini termasuk pada kelompok Nematoda.
  4. Fungus Gnat adalah hama yang menyerupai nyamuk berwarna hitam. Hama ini menyerang bunga pada tanaman adenium. Bunga yang diserang ditandai dengan adanya bintik hitam di kutub bunga, yang mengakibatkan bunga akan busuk [4]dan layu. Hama ini termasuk pada kelompok Arthropoda.
  5. Root Mealy Bug bersembunyi di media tanaman lembap, bentuknya menyerupai kutu rambut yang berwarna putih. Hama ini menyerang pucuk tanaman yang mengakibatkan pucuknya layu dan apabila dibongkar juga akan terlihat akar tanaman membusuk. Hama ini termasuk kepada kelompok Arthropoda.
  6. Spider Mite bentuk hama ini seperti tungau dengan warna badannya yang bervariasi dari merah, kuning muda, hijau tua, cokelat muda, hingga hitam. Hama ini bersembunyi di bawah daun dan di ketiak daun. Umumnya daun yang diserang akan berwarna kusam dan terlihat mengerut. Serangan hama ini terjadi pada musim kemarau dan hama ini termasuk pada kelompok Artropoda.
  7. Semut kadang-kadang bisa berperan sebagai hama tanaman. Karena semut sering bersarang di bawah pot sehingga dapat merusak akar dan tunas muda tanaman. Yang lebih membahayakan semut dapat menjadi faktor bagi penyakit lain.[4] Semut termasuk pada kelompok hama Arthopoda.
  8. Thrips berbentuk seperti kutu berwarna hitam dan bergerak cepat. Hama ini menyerang bagian bunga yang masih kuncup akibatnya bunga gagal mengembang dan menjadi kering[4]. Thrips termasuk pada kelompok hama Arthropoda.

Dari keterangan di atas dapat kita ketahui bahwa hama yang paling banyak menyerang tanaman Adenium adalah hama kelompok Arthopoda. Hama ini sangat berbahaya apabila tidak segera diatasi karena dapat menyebabkan tanaman mati.

Sedangkan penyakit yang menyerang Adenium adalah akibat musim hujan datang. Jika tidak segera di atasi tanaman akan segera membusuk dan sulit untuk diobati, seperti busuk akar akibat penyiraman yang terlalu sering dan banyak atau terkena air hujan yang menggenang di dalam pot.

Layu pucuk yang disebabkan oleh sejenis cendawan disebut Fusarium sp.[4] Phomopsis sejenis cendawan yang menyerang daun hingga busuk, terutama dalam masa pembungaan. Semua ini dapat terjadi pada musim hujan atau kurangnya perawatan. Selain akibat cuaca penyakit adenium juga disebabkan oleh bakteri, infeksi jamur, dan virus. Cara mengatasinya adalah dengan memelihara kebersihan lingkungan dan perawatan yang baik.

Klasifikasi sunting

Genus Adenium diduga mengandung 12 spesies. Namun beberapa spesiesnya dianggap oleh penulis lain sebagai subspesies atau varietas. Berikut merupakan klasifikasi akhir abad ke-20 oleh Plazier:[5][6]

  1. Adenium arabicum Balf.f. = Adenium obesum
  2. Adenium boehmianum Schinz
  3. Adenium multiflorum Klotzsch.
  4. Adenium obesum (Forssk.) Roem. & Schult.
  5. Adenium oleifolium Stapf
  6. Adenium swazicum Stapf[5][7]
Dahulu ditempatkan disini

Galeri sunting

Referensi sunting

  1. ^ "Genus: Adenium Roem. & Schult". Germplasm Resources Information Network. United States Department of Agriculture. 2003-03-14. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-10-06. Diakses tanggal 2010-06-26. 
  2. ^ "World Checklist of Selected Plant Species". 
  3. ^ a b (Indonesia) Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Republik Indonesia "Arti kata kemboja jepang pada Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam jaringan". Diakses tanggal 2019-12-13. 
  4. ^ a b c d e f g h i j AgroMedia, Redaksi (2007-01-01). Buku Pintar Tanaman Hias. AgroMedia. ISBN 978-979-006-134-7. 
  5. ^ a b Stoffel Petrus Bester (June 2004). "Adenium multiflorum Klotzsch". South African National Biodiversity Institute's plant information website. 
  6. ^ Kew World Checklist of Selected Plant Families
  7. ^ a b "GRIN Species Records of Adenium". Germplasm Resources Information Network. United States Department of Agriculture. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-09-24. Diakses tanggal 2010-06-26. 

Catatan kaki sunting

  1. ^ nama kamboja jepang sendiri sebenarnya menyesatkan karena dapat diidentikkan dengan kemboja, yang banyak ditemui di areal pemakaman. Sedangkan embel-embel kata jepang seakan-akan bunga ini berasal dari Jepang

Pranala luar sunting