Abdullah Suriosubroto

pelukis Indonesia

Abdullah Suriosubroto (Semarang, 1878 - Yogyakarta, 1941)[1] adalah seorang pelukis di Indonesia.[2] Dia adalah anak laki-laki dari Wahidin Sudirohusodo.[3] Ayahnya merupakan seorang tokoh gerakan nasional Indonesia.[4] Abdullah adalah dari Sudjono Abdullah dan Basoeki Abdullah yang bekerja sebagai pelukis.[5]

Lukisan pemandangan Priangan oleh Abdullah Suriosubroto (tahun 1935)

Pada awal abad ke-20 M, Abdullah Suriosubroto belajar ilmu kedokteran di Belanda.[6] Ketika di Belanda, dia beralih mempelajari seni lukis di Sekolah Persiapan Menggambar yang berlokasi di Leiden dan melanjutkan pendidikan di Akademi Seni Amsterdam.[7] Sepulangnya di Indonesia, dia meneruskan kariernya sebagai pelukis.

Abdullah dipandang sebagai pelukis Indonesia yang pertama pada abad ke-20.[8] Benda lukisan kesukaannya adalah pemandangan.[butuh rujukan] Pada tahun 1938, aliran seni lukis Abdullah dimasukkan dalam aliran yang dijuluki Mooi Indie (Hindia Jelita).[9]

Abdullah suka melukis pemandangan di Jawa Barat.[10] Karena itu, ia lebih banyak tinggal di Kabupaten Bandung agar mudah melukis keindahan, ketenangan dan keasriannya.[11] Kemudian dia pindah ke Yogyakarta, di mana dia meninggal tahun 1941.

Referensi

sunting
  1. ^ Sidharta Auctioneer (2006). Indonesian Diversity in Modern Art (dalam bahasa Inggris). Sidharta Auctioneer. hlm. 51. ISBN 978-979-252-242-6. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  2. ^ Hardini, K., dan Nugraha, L. S. (Juli 2024). Krtya: Profil Pematung Yogyakarta I (PDF). Yogyakarta: UPT Taman Budaya. hlm. 2. ISBN 978-623-98370-3-7. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link) Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  3. ^ Syarif, E. B., dan Sumardjo, J. (2021). Pengantar Studi Seni Rupa. Sleman: Deepublish. hlm. 116. ISBN 978-623-02-3439-2. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link) Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  4. ^ "Abdullah Suriosubroto, Pelukis Pertama Indonesia Abad ke-20". Kompas.com. 2 Maret 2022. Diakses tanggal 5 Juni 2025.
  5. ^ Cempaka Fine Art Auction (2005). Cempaka Fine Art Auction (dalam bahasa Inggris). Cempaka Fine Art Auction. hlm. 99. ; Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  6. ^ Dermawan T., Agus (2021). Surga Kemelut Hendra: Dari Pengantin Revolusi Sampai Terali Besi. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. hlm. 10. ISBN 978-602-42-4884-0. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  7. ^ Widiawati, H., dkk., ed. (2024). Jejak Eropa di Indonesia. Sleman: Penerbit PT Kanisius. hlm. 38. ISBN 978-979-21-8071-8. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: editors list (link) Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  8. ^ Masyikamah, Rahmat (Januari 2017). Bidadari dalam Lukisan. Bandung: Aria Mandiri Group. hlm. 19. ISBN 9786026270917. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  9. ^ Dermawan T., Agus (2023). Basoeki Abdullah: Sang Hanoman Keloyongan (2023). Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. hlm. 65. ISBN 978-623-134-038-2. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  10. ^ Dermawan T., Agus (Maret 2020). Dongeng dari Dullah. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. hlm. 108. ISBN 978-602-481-357-4. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  11. ^ Dinas Kebudayaan dan Permuseuman & Yayasan untuk Indonesia (2005). Ensiklopedi Jakarta - Culture & Heritage Volume 1. Dinas Kebudayaan dan Permuseuman, Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. hlm. 10. ; Pemeliharaan CS1: Status URL (link)