AGC Glass Europe

perusahaan asal Jepang

AGC Glass Europe adalah sebuah produsen kaca internasional yang berkantor pusat di Louvain-la-Neuve, dan merupakan cabang dari AGC Inc. di Eropa.

AGC Glass Europe saat ini mempekerjakan sekitar 14.500 orang.[1] Perusahaan ini memiliki 18 pabrik kaca apung, 10 pusat pemrosesan kaca otomotif, dan lebih dari 100 unit distribusi di Eropa, yang tersebar dari Spanyol hingga Rusia.

Sejarah sunting

Glaverbel didirikan pada tahun 1961 di Belgia melalui penggabungan antara Glaver S.A. (Glaces et Verres) dan Univerbel S.A. (Union des Verreries Mécaniques Belges). Pada tahun 1972, Boussois-Souchon-Neuvesel (BSN, kini Danone) mengambil alih Glaverbel.[2] Glaverbel pun memulai program restrukturisasi dan berekspansi ke pemrosesan kaca pada tahun 1974.[butuh rujukan]

Pada tahun 1981, Asahi Glass Co. Ltd. asal Jepang resmi mengakuisisi Glaverbel. Pada tahun 1987, Glaverbel resmi melantai di Bursa Saham Brussels. Pada tahun 1991, perusahaan ini berekspansi ke Eropa Tengah dengan mengakuisisi Glavunion asal Cekoslovakia. Glaverbel pun menjadi perusahaan asal Eropa pertama yang berinvestasi di Cekoslovakia, dan pada tahun 1997, juga menjadi produsen kaca asal Eropa pertama yang berinvestasi di Rusia. Pada tahun 1998, Glaverbel mengakuisisi bisnis kaca dari PPG Glass Industries di Eropa, yang terutama terletak di Prancis dan Italia.

Pada tahun 2002, AGC membeli semua saham Glaverbel, sehingga Glaverbel menarik diri dari Bursa Saham Brussel. Pada tahun 2007, Glaverbel diubah namanya menjadi AGC Flat Glass Europe dan pada tahun 2010, namanya kembali diubah menjadi AGC Glass Europe.[2]

Jean-François Heris merupakan Presiden dan CEO AGC Glass Europe hingga saat ini..[1]

Splintex merupakan merek kaca otomotif yang dimiliki oleh Glaverbel hingga tahun 2007.

Pada tahun 2015, AGC mengakuisisi produsen kaca otomotif asal Polandia, NordGlass.[3]

Skandal penetapan harga sunting

AGC Flat Glass Europe (Glaverbel) merupakan salah satu dari empat produsen kaca yang dikenai total denda sebesar 486,9 juta euro ($717,5 juta; £348,2 juta) oleh Komisi Eropa pada tanggal 28 November 2007 karena telah mengoordinasikan kenaikan harga secara ilegal.[4] Komisi Eropa menyatakan bahwa perusahaan ini telah menaikkan atau menahan harga produknya pada tahun 2004 dan 2005 melalui kontrak terlarang dengan tiga produsen kaca besar lain, yakni Guardian Industries asal Amerika Serikat, Pilkington (unit bisnis Nippon Sheet Glass di Britania Raya), dan Saint-Gobain asal Prancis, yang mana keempatnya menguasai 80% pangsa pasar kaca datar di Eropa.[5]

Neelie Kroes, komisioner kompetisi Uni Eropa, menyatakan bahwa Uni Eropa "tidak mentoleransi perusahaan yang mencurangi konsumen dengan menetapkan harga dan merampas keunggulan dari pasar tunggal".[6][7]

Referensi sunting

  1. ^ a b "AGC Glass Europe: Profile" Diarsipkan March 7, 2016, di Wayback Machine., www.agc-glass.eu. Retrieved 7 February 2016.
  2. ^ a b "AGC Glass Europe: History" Diarsipkan January 31, 2016, di Wayback Machine., www.agc-glass.eu. Retrieved 7 February 2016.
  3. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-07-07. Diakses tanggal 2021-03-21. 
  4. ^ "Guardian, Pilkington, Asahi and Saint-Gobain fined for price-fixing". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-22. Diakses tanggal 2021-03-21. 
  5. ^ Press Release: "Antitrust: Commission fines flat glass producers € 486.9 million for price fixing cartel", European Commission (28 November 2007). Retrieved 7 February 2016.
  6. ^ "Price-fixing glass makers fined", BBC (28 November 2007). Retrieved 7 February 2016.
  7. ^ "Kroes shatters glass cartel" Diarsipkan July 22, 2011, di Wayback Machine., NewEurope (1 December 2007). Retrieved 8 February 2016.

Pranala luar sunting