2046 adalah sebuah film Hong Kong yang ditulis dan disutradarai Wong Kar-wai, dan dirilis pada tahun 2004. 2046 adalah sekuel kepada Days of Being Wild (dirilis tahun 1991) dan In the Mood for Love (dirilis tahun 2000). Film ini berkisah tentang kisah cinta Chow Mo-wan di Hong Kong tahun 1960-an namun juga memasukkan beberapa unsur fiksi ilmiah.

2046
Poster film 2046
SutradaraWong Kar-wai
ProduserWong Kar-wai
Ditulis olehWong Kar-wai
PemeranTony Leung Chiu Wai
Zhang Ziyi
Faye Wong
Takuya Kimura
DistributorJet Tone Films Ltd
Tanggal rilis
20 Mei 2004
Durasi129 menit
AnggaranUS$ 12.000.000 (perkiraan)

Peran dan tokoh-tokoh utama

sunting
CATATAN: Sebagian aktor memainkan beberapa peran.

2046 adalah nomor kamar hotel dalam In the Mood for Love di mana tokoh-tokoh Tony Leung dan Maggie Cheung bertemu untuk menulis seri kung fu mereka.

Dalam film 2046, "2046" adalah nomor kamar hotel yang ditempati Lulu, dan kemudian oleh Bai Ling di Oriental Hotel, sementara nomor kamar Tony adalah 2047.

Dalam film yang sama, sang tokoh utama (Tony) menulis kisah fiksi ilmiah, di mana 2046 adalah tahun yang populer menjadi tujuan perjalanan waktu banyak orang. Kisah-kisahnya diberi judul "2046" dan kemudian "2047" (sebuah kolaborasi dengan tokoh Faye Wong).

Tahun 2046 adalah tepat 49 tahun setelah penyerahan Hong Kong pada 1 Juli 1997, kemungkinan sebuah rujukan kepada janji pemerintah Tiongkok Daratan mengenai lima puluh tahun pemerintahan sendiri bagi Hong Kong.

Detail cerita

sunting

Alur cerita utama film ini terjadi di Hong Kong, di "Oriental Hotel", antara tahun 1966 dan 1969. Beberapa kilas balik menunjukkan sang tokoh utama (Tony Leung) di Singapura. Beberapa bagian dari film ini menunjukkan bagian dari kisah fiksi ilmiah 2047 yang sedang dia tulis.

Sebuah bukti respek Wong terhadap imajinasinya, sekaligus ringkasan film-filmnya sebelumnya, 2046 adalah film penting dalam karier Wong, seperti apa La Dolce Vita kepada Federico Fellini. Ketika Chow Mo-wan menggunakan pengalaman pribadinya untuk memikirkan "2047", dia juga berhasil menghadapi masa lalunya yang bermasalah. Akan halnya dengan Chow, Wong juga menggunakan pengalaman pribadinya untuk memikirkan "2046", sebuah film yang berisi sentimetalismenya yang sudah menjadi keistimewannya, serta memperbolehkan dirinya untuk mendorong dirinya menuju dunia imajinasinya.[butuh rujukan]

Penghargaan

sunting

Pada April 2004, film ini dinominasikan untuk Penghargaan "Palem Emas" pada Festival Film Cannes 2004, dan mendapatkan kritik yang beragam.

Pranala luar

sunting