Imliq bin Lud bin Sem adalah seorang keturunan Sam bin Nuh. Ibnu Ishaq menyebutkan kalau dari Shakbah binti Yafet dan Lud, lahir anak bernama Faris dan Jurjan. Faris dan Jurjan adalah leluhur bangsa Persia, setelah itu lahir lagi dua orang yakni Imliq dan Tasm. Tidak diketahui apakah ibu mereka sama dengan ibu Faris dan Jurjan. Imliq kemudian melahirkan bangsa Amalek, anak Lud bernama Amr yang nanti menurunkan salah satu bangsa Barbar.

Yosua mengalahkan Amalek oleh Pauwel Casteels, tidak diketahui waktu pembuatannya.

Salah satu bangsa barbar itu berasal dari cicit Amr bernama Thamila bin Marib bin Faran bin Amr bin Imliq bin Lud bin Sam. Bangsa Amalek menyebar di wilayah Uman (Oman?), Hijaz, Syiria, dan Mesir. Bangsa Amalek atau Amaliq ini menjadi musuh bagi Bangsa Israel keturunan Arpakhsad. Bangsa keturunan Imliq inilah yang pertama kali menggunakan dialek bahasa Arab, termasuk Tasm, Umaym, dan suku Arab lainnya. Sedangkan keturunan Lud dari garis Faris ini menggunakan dialek Farsi. Dari keturunan Lud ini juga melahirkan bangsa perkasa di Syria yang disebut Kanaanit, tetapi Alkitab menyebutkan kalau bangsa Kanaan ini berasal cucu Nuh dari garis Ham bernama Kanaan [1].

Suku Amaliq sunting

Amaliq atau Amalek adalah suatu kaum Arab kuno yang namanya diambil dari nama leluhur mereka, Imliq. Amaliq ini memiliki seorang raja bernama Al-Arqam, riwayat Al-Hamdani menyebutkan kalau Al-Arqam hidup sezaman dengan Nabi Musa. Amaliq bertempur dengan pasukan Musa dipimpin oleh Al-Arqam ini. Tentara Nabi Musa berhasil untuk membunuh raja Al-Arqam dan pengikut-pengikut dari kalangan Taima dan sejumlah suku Amaliqah di Hijaz. Sebagian ahli sejarah menuturkan, dahulu Bani Amaliq bermukim di wilayah Shan'a. Sebagian dari mereka menuju Yastrib dan mengusir sekumpulan suku bernama Bani Obail. Bani Obail berpindah ke Juhfah. Mereka menetap di sana dan binasa diterjang oleh Air Bah.

Musa mengirim tentara untuk memerangi bani Amaliqah di Yastrib. Tapi kisah mengenai tentara Nabi Musa atau peperangan tersebut tidak tercantum dalam Taurat. Jawad Ali menjelaskan kalau Bani Amaliqah dalam kisah itu adalah Suku Arab Shuraha, mereka termasuk suku Arab paling kuno. Mereka berbicara bahasa Mudhar. Bahasa yang digunakan oleh suku Arab yang telah musnah. Mereka adalah suku pertama yang menggunakan bahasa Arab setelah meninggalkan Babilonia.

Dalam sumber Yahudi seperti Taurat menjelaskan kalau kaum Amaliqah atau Amalek ini menghadang Bani Israil setelah keluar dari Mesir dan akan menuju ke Tanah Perjanjian. Suku itu menimbulkan peperangan antara Bani Israil dengan Orang Amalek. Peperangan itu membuat kerugian besar pada mereka. Ini pun memberi rasa takut di hati mereka. Karena hal itu, Bani Israil memiliki rasa dendam kepada orang-orang Amalek. Dendam itu terekam dalam ayat-ayat yang dikatakan oleh Nabi Shamu'il (Samuel) kepada raja Saul atau Thalut [2].

"Aku telah diutus Tuhan untuk melantik engkau menjadi raja atas umat-Nya Israel. Oleh sebab itu, dengarkanlah bunyi Firman Tuhan. Beginilah firman Tuhan semesta alam: Aku akan membalas apa yang telah dilakukan orang Amalek terhadap Orang Israel, karena orang Amalek menghalang-halangi mereka ketika orang Israel pergi dari Mesir."

— 1 Samuel 15: 1-2

Seperti itulah firman Tuhan kepada Saul [3].

Keluarga sunting

Imliq adalah salah satu anak Lud. Imliq adalah satu dari beberapa anak Lud yaitu: Faris, Jurjan, Umaim, Tasm, Jasim, Imliq. Anak Lud ini menurunkan beberapa suku Arab, Arab termasuk pada Suku Semit. Tetapi, Kitab Orang Jujur menamai anak Lud dengan nama Petor dan Bizayon [4]

Referensi sunting

  1. ^ "Sejarah Riwayat Kisah Mukjizat Nabi Nuh AS lengkap". Rukun Ihsan. 
  2. ^ "Mengenal Suku Arab Paling Kuno". Republika. 
  3. ^ "1 Samuel 15 (TB) - Tampilan Pasal - Alkitab SABDA". alkitab.sabda.org. 
  4. ^ "Book of Jasher, Chapter 7". sacred-texts.com.