Yuri

istilah dalam bahasa Jepang yang digunakan untuk konten dan genre yang melibatkan kisah percintaan antara dua perempuan

Yuri (Jepang: 百合, terj. har. "bunga bakung"), juga dikenal dengan bentukan wasei-eigo girls' love (ガールズラブ, gāruzu rabu, terj. har. "percintaan wanita"), adalah genre media Jepang yang berfokus pada hubungan intim antar karakter wanita. Meskipun secara umum sering dikaitkan dengan hubungan lesbian, genre ini juga mencakup karya-karya yang menggambarkan hubungan emosional dan spiritual antara perempuan yang belum tentu bersifat romantis atau seksual. Yuri paling sering dikaitkan dengan anime dan manga, walaupun kini istilah ini juga sering digunakan untuk video game, novel ringan, dan sastra.

Contoh dari karya yuri. Karya yang menggambarkan hubungan intim antar teman sekelas sekolah adalah hal lumrah dalam genre yuri.

Tema yang terkait dengan yuri berasal dari karya fiksi lesbian Jepang awal abad ke-20, terutama tulisan karya Nobuko Yoshiya dan sastra bergenre Kelas S. Manga yang menggambarkan homoerotisme perempuan mulai muncul pada tahun 1970-an dalam karya seniman dari Grup Nijūyo-nen Gumi, terutama Ryoko Yamagishi dan Riyoko Ikeda. Genre ini mendapatkan popularitas yang lebih luas mulai tahun 1990-an, ditandai dengan munculnya Yuri Shimai pada tahun 2003 sebagai majalah manga pertama yang ditujukan khusus untuk genre yuri, diikuti oleh penerusnya Comic Yuri Hime pada tahun 2005.

Sebagai sebuah genre, yuri tidak secara inheren menargetkan satu demografi gender, tidak seperti manga homoerotik laki-laki yaoi (dipasarkan untuk pemirsa perempuan) dan manga gay (dipasarkan untuk pemirsa laki-laki gay). Meskipun yuri berasal dari genre yang ditargetkan untuk pemirsa wanita, pada perkembangannya karya-karya yuri juga menargetkan pemirsa pria, seperti dalam manga dari majalah saudari Comic Yuri Hime yang menargetkan pria, Comic Yuri Hime S.

Terminologi dan etimologi

sunting
 
Bunga bakung putih, simbol de facto genre yuri.

Kata yuri (百合) diterjemahkan secara harfiah menjadi "bakung" atau "lily", yang merupakan nama feminin Jepang yang relatif umum.[1] Bunga bakung putih telah digunakan sejak era Romantisisme sastra Jepang untuk melambangkan kecantikan dan kemurnian wanita, dan merupakan simbol de facto dari genre yuri.[2]

Pada tahun 1976, Ito Bungaku, editor dari majalah gay Barazoku (薔薇族, terj. har. "suku mawar-mawaran"), menggunakan istilah yurizoku (百合族, terj. har. "suku lili-lilian") untuk merujuk pada pembaca wanita majalah tersebut dalam sebuah kolom surat berjudul Yurizoku no Heya (百合族の部屋, terj. har. "kolom suku lili-lilian").[3][4] Meski tidak semua wanita yang suratnya muncul di Yurizoku no Heya adalah lesbian, dan tidak jelas apakah kolom tersebut merupakan contoh pertama istilah yuri dalam konteks ini, keterkaitan yuri dengan lesbianisme kemudian berkembang.[5] Misalnya, majalah percintaan sesama pria Allan mulai menerbitkan Yuri Tsūshin (百合通信, terj. har. "Komunikasi Lili") pada bulan Juli 1983 sebagai kolom iklan pribadi bagi "lesbiennes" untuk berkomunikasi.[6]

Istilah ini kemudian dikaitkan dengan manga pornografi lesbian yang muncul pada tahun 1990-an, terutama melalui majalah manga "Lady's Comic Misuto" (1996–1999), yang banyak menampilkan bunga lili simbolis.[6] Ketika istilah yuri mulai digunakan di negara-negara Barat pada tahun 1990-an, istilah tersebut juga digunakan hampir secara eksklusif untuk menggambarkan manga pornografi yang ditujukan untuk pembaca pria yang menampilkan pasangan lesbian.[4] Seiring berjalannya waktu, terutama setelah berdirinya majalah manga khusus yuri Yuri Shimai dan Comic Yurihime, istilah tersebut beralih dari konotasi pornografi yang menggambarkan penggambaran cinta intim, seks, atau hubungan emosional antar perempuan,[7] menjadi nama genre untuk karya yang menggambarkan keintiman perempuan sesama jenis pada pertengahan tahun 2000-an.[6] Penggunaan yuri di Barat kemudian meluas mulai tahun 2000-an, dengan konotasi yang sama seperti di Jepang.[7] Perusahaan penerbitan Amerika seperti ALC Publishing dan Seven Seas Entertainment juga telah mengadopsi penggunaan yuri sama seperti di Jepang untuk mengklasifikasikan publikasi manga yuri mereka.[8][9]

Di Korea dan Tiongkok, "lily" digunakan sebagai pinjaman semantik dari penggunaan bahasa Jepang untuk menggambarkan media percintaan antar perempuan, yang masing-masing menggunakan terjemahan langsung dari istilah tersebut, seperti baekhap (백합) di Korea dan bǎihé (百合) di Tiongkok.[10]

Girls' Love

sunting

Bentukan wasei-eigo "girls' love" (ガールズラブ, gāruzu rabu, terj. har. "percintaan wanita") dan singkatannya "GL" diadopsi oleh penerbit Jepang pada tahun 2000-an, kemungkinan besar merupakan antonim dari genre roman boys love (BL).[4][11] Meskipun istilah ini umumnya dianggap sinonim dengan yuri, dalam beberapa kasus juga digunakan untuk menunjukkan media yuri yang terang-terangan secara seksual, setelah penerbitan antologi manga erotis yuri Girls Love oleh Ichijinsha pada tahun 2011. Namun, perbedaan ini jarang ditemukan, yuri dan "girls' love" hampir selalu digunakan secara bergantian.[12]

Shōjo-ai

sunting

Pada tahun 1990-an, penggemar barat mulai menggunakan istilah shōjo-ai (少女愛, terj. har. "percintaan wanita") untuk mendeskripsikan karya yuri yang tidak menggambarkan seks secara terang-terangan. Penggunaannya meniru istilah barat shōnen-ai (少年愛, terj. har. "percintaan laki-laki") untuk menggambarkan karya yaoi yang tidak menampilkan konten seksual terang-terangan. Di Jepang, istilah shōjo-ai tidak digunakan dengan arti ini,[4] justru digunakan untuk menunjukkan hubungan pedofil antara pria dewasa dan anak perempuan.[13][14]

Sejarah

sunting

Sebelum 1970: Sastra Kelas S

sunting
 
Nobuko Yoshiya, penulis yang mempelopori genre Kelas S, yang kelak akan memengaruhi genre yuri

Penulis Jepang pertama yang menciptakan karya tentang cinta antar wanita adalah Nobuko Yoshiya,[15] seorang novelis yang aktif pada periode Taishō dan Shōwa.[16] Yoshiya adalah pelopor literatur lesbian di Jepang, termasuk genre Kelas S yang muncul pada awal abad ke-20.[17] Karya-karyanya mempopulerkan banyak ide dan kiasan yang menggerakkan genre yuri selama bertahun-tahun yang akan datang.[18] Cerita Kelas S menggambarkan keterikatan lesbian sebagai hubungan yang intens secara emosional namun platonis, yang ditakdirkan untuk dibatasi oleh kelulusan sekolah, pernikahan, atau kematian.[16] Akar dari genre ini adalah kepercayaan kontemporer bahwa cinta sesama jenis hanyalah bagian sementara dan normal dari perkembangan seorang wanita yang pada akhirnya akan mengarah pada heteroseksualitas dan sifat keibuan.[19] Genre Kelas S terus berkembang pada tahun 1930-an melalui majalah-majalah gadis Jepang, namun menurun akibat penyensoran yang disebabkan oleh Perang Tiongkok-Jepang Kedua pada tahun 1937.[20] Meskipun homososialitas antar wanita muncul kembali sebagai tema umum dalam manga shōjo pasca-perang, genre Kelas S secara bertahap menurun popularitasnya demi karya-karya yang berfokus pada romansa pria-wanita normal.[21]

Awalnya, cerita Kelas S berfokus pada ikatan emosional yang kuat antara kakak kelas dan adik kelas,[17] atau dalam kasus yang jarang terjadi, antara siswa dan gurunya.[22] Sekolah swasta putri adalah latar umum untuk cerita genre Kelas S, yang digambarkan sebagai dunia homososial indah yang diperuntukkan bagi kaum wanita. Karya-karya dalam genre ini berfokus pada keindahan dan kepolosan protagonisnya, tema yang kemudian akan muncul kembali dalam yuri modern.[23] Para kritikus menolak anggapan bahwa Kelas S adalah genre yang sama dengan yuri,[24] namun mereka beranggapan bahwa Kelas S sebagai genre "proto-yuri",[25] dan merupakan komponen dari genre yuri.[24]

1970-an dan 1980-an: "Zaman Kegelapan"

sunting

Pada tahun 1970, mangaka Masako Yashiro menerbitkan manga shōjo Shīkuretto Rabu (シークレットラブ, "Cinta Rahasia"), yang menceritakan cinta segitiga antara dua gadis dan seorang anak laki-laki. Manga tersebut merupakan manga pertama yang menggambarkan hubungan intim antara wanita diluar genre Kelas S. Kemudia para ahli menganggap Shīkuretto Rabu sebagai karya pertama dalam genre yuri.[26] Karena Yashiro dan Shīkuretto Rabu memiliki alur yang relatif tidak jelas dan karya tersebut sebagian justru berfokus pada roman pria-wanita, sebagian besar kritikus berpendapat bahwa Shiroi Heya no Futari oleh Ryōko Yamagishi, yang diterbitkan pada tahun 1971, sebagai manga yuri pertama.[27][28][29] Pada tahun 1970-an mulai banyak manga shōjo yang terbit dengan alur cerita berkaitan dengan karakter transgender, dimana karakter wanitanya melakukan cross-dressing,[30] yang terinspirasi oleh Takarazuka Revue, sebuah grup teater wanita di mana semua anggota wanitanya memainkan peran sebagai pria.[31] Ciri-ciri ini paling menonjol dalam karya-karya Riyoko Ikeda,[32] termasuk The Rose of Versailles (1972–1973), Dear Brother (1975), dan Claudine (1978).[33] Beberapa karya shōnen pada periode ini menampilkan karakter lesbian, meskipun mereka biasanya digambarkan sebagai fan service dan karakter lawak.[34]

Sekitar selusin manga yuri terbit dari tahun 1970-an hingga awal 1990-an, kebanyakan diterbitkan pada tahun 1970-an.[35] Sebagian besar manga yang terbit ini bergenre tragedi, menceritakan hubungan sesama jenis yang hancur dan berakhir dengan perpisahan atau kematian.[36] Karena jumlah karya yuri yang terbit selama periode ini relatif sedikit jika dibandingkan periode sebelumnya, dan kebanyakan berfokus ke genre tragedi, Yuri Shimai menyebut tahun 1970-an dan 1980-an sebagai "zaman kegelapan" yuri.[37] Beberapa teori telah muncul akibat banyaknya manga yuri yang berfokus ke tragedi dalam periode ini. Penulis dan penerjemah Frederik L. Schodt menyebut bahwa rata-rata manga shōjo yang terbit selama periode ini bergenre tragedi, terlepas dari apakah mereka yuri atau tidak.[36][38] Sementara itu, Yukari Fujimoto berpendapat bahwa akhir tragis dalam karya yuri disebabkan oleh budaya patriarki.[36]

1990-an: Popularitas semakin meningkat

sunting
 
Seorang cosplayers berbusana sebagai Sailor Uranus dan Sailor Neptune from Sailor Moon

Pada tahun 1990-an, konsep cerita tragedi dalam manga mulai menurun popularitasnya.[39] Di tahun 1992 terdapat perilisan dua karya penting dalam perkembangan yuri, yakni Jukkai me no Jukkai (1992) oleh Wakuni Akisato [ja], yang mengakhiri streotip manga yuri selalu memiliki alur tragis;[40] dan Sailor Moon (1991–1997) oleh Naoko Takeuchi, serial manga dan anime yang menampilkan penggambaran "positif" dari hubungan lesbian antara Sailor Uranus dan Sailor Neptune.[7][32] Popularitas manga Sailor Moon yang luar biasa menjadikan serial tersebut mendapat adaptasi menjadi anime, film, hingga akhirnya dapat rilis secara internasional. Kejadian ini memengaruhi genre shōjo dan yuri secara signifikan.[41] Sailor Uranus dan Neptunus menjadi karakter populer dalam dōjinshi (manga yang diterbitkan secara independen, biasanya berupa komik penggemar) dan berkontribusi pada pengembangan budaya dōjinshi yuri.[42][43]

Kesuksesan Sailor Moon secara signifikan memengaruhi perkembangan yuri, dan pada pertengahan 1990-an, anime dan manga yang menampilkan hubungan intim antar wanita mendapat kesuksesan dan popularitas yang tinggi.[32] Sutradara Sailor Moon, Kunihiko Ikuhara kemudian membuat Revolutionary Girl Utena (1997–1999), sebuah serial anime shōjo dengan hubungan sesama jenis antara wanita sebagai fokus utamanya.[44] Periode ini juga merupakan kebangkitan genre Kelas S melalui serial novel ringan terlaris Maria-sama ga Miteru (1998–2004) oleh Oyuki Konno [ja],[45][46] yang pada tahun 2010 telah dicetak sebanyak 5,4 juta kopi.[47] Penulis yuri terkemuka lainnya pada periode ini adalah Kaho Nakayama, yang aktif sejak awal 1990-an dengan karya-karya yang melibatkan kisah cinta di antara wanita.[45] Majalah-majalah Jepang pertama yang secara khusus ditujukan kepada kaum lesbian, yang banyak di antaranya memuat bagian-bagian yang menampilkan manga yuri, juga muncul selama periode ini.[48] Cerita-cerita dalam majalah-majalah ini berkisar dari kisah asmara murid SMA hingga keseharian dalam percintaan lesbian, bahkan terkadang menampilkan konten seksual yang eksplisit.[48][49]

2000-an: Berkembangnya penerbitan dan budaya penggemar

sunting

Menghadapi menjamurnya cerita-cerita yang berfokus pada homososialitas, homoerotisme, dan homoseksualitas perempuan, beberapa penerbit berusaha untuk mengeksploitasi pasar yuri dengan membuat majalah-majalah manga yang dikhususkan untuk genre tersebut.[6] Pada tahun 2003, Yuri Tengoku dan ,Yuri Shimai diluncurkan sebagai majalah manga pertama yang dikhususkan secara eksklusif untuk genre yuri.[50] Kemudian diikuti oleh Comic Yuri Hime yang berorientasi pada pembaca perempuan pada tahun 2005 dan Comic Yuri Hime S yang berorientasi pada pembaca pria pada tahun 2007. Comic Yuri Hime S kemudian digabung dengan Comic Yuri Hime pada tahun 2010.[51]

Cerita-cerita dalam majalah-majalah ini membahas berbagai tema, dari hubungan emosional intens seperti yang digambarkan dalam Voiceful (2004–2006), hingga romansa anak sekolahan yang eksplisit secara seksual seperti yang digambarkan dalam First Love Sisters (2003–2008),[52] dan kisah realistis tentang cinta antar wanita dewasa seperti yang terlihat dalam The Conditions of Paradise (2007).[53] Beberapa tema ini terlihat dalam karya-karya yang ditargetkan untuk pembaca pria pada periode ini,[54][55] terkadang dikombinasikan dengan tema-tema lain, termasuk mecha dan fiksi ilmial.[56][57] Contohnya seperti Kannazuki no Miko (2004–2005), Blue Drop (2004–2008), dan Kashimashi: Girl Meets Girl (2004–2007). Selain itu, cerita-cerita yang ditargetkan untuk pembaca pria biasanya menggunakan moefikasi dan bishōjo secara ekstensif.[58]

Terbitnya banyak majalah yuri berdampak pada tumbuhnya "budaya yuri" yang mempengaruhi seniman untuk menciptakan karya-karya yang menggambarkan hubungan sesama jenis antara perempuan.[29] Lebih jauh lagi, artikel-artikel dalam majalah-majalah ini berkontribusi pada sejarah genre ini dengan secara retroaktif melabeli karya-karya tertentu sebagai yuri, sehingga mengembangkan "kanon sejarah genre yuri."[59] Verena Maser mencatat dalam analisisnya terhadap terbitan Yuri Shimai, Comic Yurihime, dan Comic Yurihime S yang terbit dari tahun 2003 hingga 2012, bahwa delapan dari sepuluh seri yang paling banyak direferensikan di majalah tersebut bukan "yuri formal", karena yuri sendiri baru muncul sebagai sebuah genre penerbitan di tahun 2003: Apurōzu - Kassai (1981–1985), Sakura no Sono (1985–1986), Sailor Moon (1992–1996), Cardcaptor Sakura (1996–2000), Revolutionary Girl Utena (1997–1999), Maria-sama ga Miteru (1998–2012), Loveless (2002–sekarang), dan Strawberry Marshmallow (2002–sekarang).[6]

2010-an – sekarang: Diversifikasi genre

sunting
 
Doujinshi yuri yang dijual di ekshibisi Comic Horizon 12

Sementara genre roman siswi sekolah tetap populer hingga tahun 2010-an dan 2020-an, terutama dengan munculnya karya seperti Kase-san (2010–2017), Citrus (2012–2018), Bloom Into You (2015–2019), dan Whisper Me a Love Song (2019–sekarang), karya yuri selama periode ini mulai menggabungkan genre, tema, dan materi subjek baru.[60] Pada pertengahan 2010-an, karya yuri berkembang ke genre seperti fiksi ilmiah dan isekai, serta formalisasi shakaijin yuri (社会人百合, terj. har. "anggota masyarakat yuri") sebagai subgenre yang berfokus pada cerita melibatkan wanita dewasa.[60] Pertumbuhan platform digital seperti Pixiv, Twitter, dan Shōsetsuka ni Narō memungkinkan terciptanya karya yuri yang luas di luar majalah manga tradisional dan penerbitan dōjinshi. Sebagai contoh, My Lesbian Experience With Loneliness (2016) awalnya diterbitkan sebagai komik web, sementara karya fantasi yuri seperti Sexiled (2018–2019), Roll Over and Die (2018–sekarang), dan I'm in Love with the Villainess (2018–sekarang) dimulai sebagai novel web di Shōsetsuka ni Narō sebelum kemudian diadaptasi ke media lain.[60] Cerita yuri oleh kreator lesbian terbuka juga menjadi lebih menonjol, seperti My Lesbian Experience With Loneliness.[61]

Referensi

sunting
  1. ^ Charlton, Sabdha. "Yuri Fandom on the Internet". Yuricon. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 September 2017. Diakses tanggal 12 Januari 2008. 
  2. ^ Maser 2013, hlm. 3–4.
  3. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama heya-1
  4. ^ a b c d Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama WhatIsYuri
  5. ^ Welker, James (2008). "Lilies of the Margin: Beautiful Boys and Queer Female Identities in Japan". Dalam Fran Martin; Peter Jackson; Audrey Yue. AsiaPacifQueer: Rethinking Genders and Sexualities. University of Illinois Press. hlm. 46–66. ISBN 978-0-252-07507-0. 
  6. ^ a b c d e Maser 2013, hlm. 16.
  7. ^ a b c Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama FriedmanInterview
  8. ^ "ALC Publishing". Yuricon. 28 March 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-01-21. Diakses tanggal 2011-12-05. 
  9. ^ "Yuri on the Seven Seas!". Seven Seas Entertainment. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-03. Diakses tanggal 2007-11-20. 
  10. ^ "這畫面太美我不敢看!女女戀不是禁忌,日本「百合展」呈現女孩間的真實愛戀!". 8 April 2019. 
  11. ^ Maser 2013, hlm. 17.
  12. ^ Maser 2013, hlm. 16–17.
  13. ^ Miyajima, Kagami (April 4, 2005). Shōjo-ai (dalam bahasa Jepang). Sakuhinsha. ISBN 4-86182-031-6. 
  14. ^ Maser 2013, hlm. 18.
  15. ^ Tsuchiya, Hiromi (March 9–12, 2000). "Yoshiya Nobuko's Yaneura no nishojo (Two Virgins in the Attic): Female-Female Desire and Feminism". Homosexual/Homosocial Subtexts in Early 20th-Century Japanese Culture. San Diego, CA: Abstracts of the 2000 AAS Annual Meeting. Diarsipkan dari versi asli tanggal February 21, 2001. Diakses tanggal February 24, 2008. 
  16. ^ a b Suzuki, Michiko (August 2006). "Writing Same-Sex Love: Sexology and Literary Representation in Yoshiya Nobuko's Early Fiction". The Journal of Asian Studies. 65 (3): 575. doi:10.1017/S0021911806001148. 
  17. ^ a b Robertson, Jennifer (August 1992). "The Politics of Androgyny in Japan: Sexuality and Subversion in the Theater and Beyond" (PDF). American Ethnologist (edisi ke-3). 19 (3): 427. doi:10.1525/ae.1992.19.3.02a00010. hdl:2027.42/136411 . JSTOR 645194. Diakses tanggal 2019-09-02. 
  18. ^ Valens, Ana (October 6, 2016). "Rethinking Yuri: How Lesbian Mangaka Return the Genre to Its Roots". The Mary Sue. Diarsipkan dari versi asli tanggal November 7, 2019. Diakses tanggal March 28, 2020. 
  19. ^ Dollase, Hiromi (2003). "Early Twentieth Century Japanese Girls' Magazine Stories: Examining Shōjo Voice in Hanamonogatari (Flower Tales)". The Journal of Popular Culture. 36 (4): 724–755. doi:10.1111/1540-5931.00043. ISSN 0022-3840. OCLC 1754751. 
  20. ^ Shamoon 2008, hlm. 56.
  21. ^ Maser 2013, hlm. 46.
  22. ^ Maser 2013, hlm. 35.
  23. ^ Maser 2013, hlm. 32, 36.
  24. ^ a b Maser 2013, hlm. 36.
  25. ^ Friedman, Erica (March 2, 2014). "Proto-Yuri Novel: Otome no Minato (乙女の港) – Part 1, Introduction and Synopsis". Okazu. Diarsipkan dari versi asli tanggal November 10, 2020. Diakses tanggal January 11, 2021. 
  26. ^ Maser 2013, hlm. 50.
  27. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama AfterEllen1
  28. ^ Friedman, Erica (June 3, 2004). "Yuri Manga: Shiroi Heya no Futari (白い部屋のふたり)". Okazu. Diarsipkan dari versi asli tanggal August 21, 2019. Diakses tanggal January 11, 2021. 
  29. ^ a b Nagaike 2010.
  30. ^ Thorn, Rachel. "Unlikely Explorers: Alternative Narratives of Love, Sex, Gender, and Friendship in Japanese "Girls'" Comics". Diarsipkan dari versi asli tanggal February 12, 2008. Diakses tanggal October 25, 2008. 
  31. ^ Welker, James (2006a). "Beautiful, Borrowed, and Bent: "Boys' Love" as Girls' Love in Shōjo Manga". Signs: Journal of Women in Culture and Society. 31 (3): 841. doi:10.1086/498987. 
  32. ^ a b c Subramian, Erin. "Women-loving Women in Modern Japan". Yuricon. Diarsipkan dari versi asli tanggal December 6, 2011. Diakses tanggal January 23, 2008. 
  33. ^ Corson, Suzanne (2007). "Yuricon Celebrates Lesbian Anime and Manga". AfterEllen.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 23, 2008. Diakses tanggal May 1, 2007. 
  34. ^ Ebihara, Akiko (2002). "Japan's Feminist Fabulation: Reading Marginal with Unisex Reproduction as a Key Concept". Genders Journal (36). Diarsipkan dari versi asli tanggal October 4, 2015. Diakses tanggal March 6, 2021. 
  35. ^ Bando, Kishiji (29 March 2011). "Shoujo Yuri Manga Guide". Yuricon. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 12, 2021. Diakses tanggal January 11, 2021. 
  36. ^ a b c Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Welker2006
  37. ^ Maser 2013, hlm. 63.
  38. ^ Maser 2013, hlm. 61.
  39. ^ "Maria-sama ga Miteru to Yuri Sakuhin no Rekishi" (dalam bahasa Jepang). Diarsipkan dari versi asli tanggal March 25, 2008. Diakses tanggal February 2, 2008.  Sources: Watashi no Ibasho wa Doko ni Aruno? by Yukari Fujimoto (ISBN 4313870113), Otoko Rashisa to Iu Byōki? Pop-Culture no Shin Danseigaku by Kazuo Kumada (ISBN 4833110679), and Yorinuki Dokusho Sōdanshitsu (ISBN 978-4860110345).
  40. ^ "Shōjo Yuri Manga Guide". Yuricon. 29 March 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal July 21, 2011. Diakses tanggal June 2, 2011. 
  41. ^ Maser 2013, hlm. 66.
  42. ^ Hayama, Torakichi. "What is Doujin?". Akiba Angels. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 7, 2008. Diakses tanggal 2008-03-07. 
  43. ^ Maser 2013, hlm. 73–74.
  44. ^ Friedman, Erica (2007). "Erica Friedman's Guide to Yuri". AfterEllen.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 29, 2008. Diakses tanggal November 20, 2007. 
  45. ^ a b Azuma, Erika (June 2004). Yorinuki Dokusho Sōdanshitsu (dalam bahasa Jepang). Hon no Zasshisha. ISBN 978-4-86011-034-5. 
  46. ^ "Esu toiu kankei". Bishōjo gaippai! Wakamono ga hamaru Marimite world no himitsu (dalam bahasa Jepang). Excite. Diarsipkan dari versi asli tanggal February 21, 2008. Diakses tanggal 2008-03-05. 
  47. ^ "Live-Action Maria-Sama ga Miteru Main Cast Presented". Anime News Network. April 26, 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal April 30, 2010. Diakses tanggal July 4, 2010. 
  48. ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Carmilla interview
  49. ^ "ALC Publishing announces yuri manga Works by Eriko Tadeno". Active Anime. Diarsipkan dari versi asli tanggal June 11, 2008. Diakses tanggal February 23, 2008.  Works by Eriko Tadeno is an anthology of four stories and three short gag comics that were originally published in Phryné, Anise and Mist magazines.
  50. ^ Merveille 2010, hlm. 72.
  51. ^ Loo, Egan (June 18, 2010). "Comic Bunch, Comic Yuri Hime S Mags to End Publication". Anime News Network. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 25, 2021. Diakses tanggal January 12, 2021. 
  52. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama seven-new
  53. ^ "Rakuen no Jōken" (dalam bahasa Jepang). Ichijinsha. Diarsipkan dari versi asli tanggal June 24, 2008. Diakses tanggal April 4, 2015. 
    "Rakuen no Jouken / 楽園の条件". Okazu. Diarsipkan dari versi asli tanggal April 9, 2015. Diakses tanggal April 4, 2015. 
  54. ^ Rasmussen, David. "Kashimashi Review". Anime Boredom. Diarsipkan dari versi asli tanggal August 21, 2008. Diakses tanggal April 4, 2015. 
  55. ^ Santos, Carlo (February 5, 2008). "Right Turn Only!!". Anime News Network. Diarsipkan dari versi asli tanggal February 23, 2008. Diakses tanggal February 5, 2008. 
  56. ^ "Kannazuki No Miko Reviews". Mania.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal April 9, 2015. Diakses tanggal April 4, 2015. 
    Friedman, Erica (20 October 2004). "Kannazuki no Miko – New Yuri Anime Season Autumn 2004". Okazu. Diarsipkan dari versi asli tanggal April 9, 2015. Diakses tanggal April 4, 2015. 
  57. ^ "Yuri anime & gemu daitokushū". Comic Yuri Hime S (dalam bahasa Jepang) (2). September 2007. ASIN B000VWRJGU. 
  58. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama ichi-yuri1
  59. ^ Maser 2013, hlm. 27.
  60. ^ a b c Bauman, Nicki (August 18, 2021). "Beyond The School Cathedral: How Yuri Grew Up". Anime News Network. Diakses tanggal August 19, 2021. 
  61. ^ "Rethinking Yuri: How Lesbian Mangaka Return the Genre to Its Roots". The Mary Sue. Diarsipkan dari versi asli tanggal September 18, 2018. Diakses tanggal September 18, 2018. 

Catatan Kaki

sunting