Batalyon Artileri Medan 3

BATALYON ARTILERI MEDAN 3/105 TARIK (NAGA PAKCA)
(Dialihkan dari Yon Armed 3)

Batalyon Artileri Medan 3/Naga Pakca atau Yon Armed 3/Naga Pakca adalah merupakan satuan bantuan tempur (Satbanpur) organik dibawah Komando Kodam IV/Diponegoro bermarkas di Jl. Pelda Bahara Sibarani No. 1, Sambung, Desa Jambewangi, Secang, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.[1] Pada perwayangan jawa, Naga Pakca (Nagapasa) merupakan senjata Indrajit berupa panah sakti yang keampuhannya mampu melumpuhkan Sri Rama. Indrajit (Sanskerta: इन्‍द्रजीत; Indrajīt) atau Megananda (Sanskerta: मेघनाद; Méghanāda) adalah nama seorang tokoh dalam wiracarita Ramayana yang dikenal sebagai putra sulung Rahwana sekaligus putra mahkota Kerajaan Alengka. Indrajit merupakan ksatria yang sakti mandraguna.

logo yonarmed 3
Logo Batalyon Armed 3/Naga Pakca
Batalyon Artileri Medan 3/Naga Pakca
Dibentuk11 Februari 1952
NegaraIndonesia
CabangArmed
Tipe unitSatuan Bantuan Tempur
PeranPasukan Artilleri Medan
Bagian dariKodam IV/Diponegoro
MarkasMagelang, Jawa Tengah
JulukanYonarmed 3/Naga Pakca
MotoPakça Sanjata Anembus Bhuana
BaretCoklat
MaskotNaga Perwayangan jawa berwarna hijau
Ulang tahun11 Februari
AlutsistaMeriam Howitzer M101 A1 Kaliber 105 mm buatan Amerika Serikat

Satuan sunting

Yon Armed 3/Naga Pakca terdiri 4 Baterai, antara lain :

  • Baterai Tempur A (Adhi)
  • Baterai Tempur B (Budhi)
  • Baterai Tempur C (Chakti)
  • Baterai Markas (Macan)

Sejarah sunting

Sejarah berdirinya Yonarmed 3/Naga Pakca terbagi dari beberapa periode, antara lain periode embrional, periode kelahiran dan periode perkembangan.

Periode embrional tahun 1945-1950 sunting

Pada masa kemerdekaan banyak meriam penjajah yang berhasil dirampas sehingga dibentuknya satuan Artileri. Berdasarkan meriam hasil rampasan tersebut, menjadi dasar terbentuknya markas Artileri pada tanggal 4 Desember 1945 yang berkedudukan di Yogyakarta. Maka tersusunlah satuan Artileri Jawa Tengah dari pasukan meriam Purwokerto, Yogyakarta dan Magelang, menjadi Batalyon ‘ A” di bawah pimpinan Mayor Art SATARI. Sedangkan pasukan meriam Surakarta, Purwokerto, Cilacap dan Afdelling Artileri Pantai satu Nusa Kambangan menjadi Batalyon ‘B’ dibawah pimpinan Mayor Art Wauwiling.

Periode kelahiran tahun 1950-1952 sunting

Dari Batalyon ‘A’ dan ‘B’ tersebut dibentuklah Batalyon Lapangan III di bawah Komandan/komando Mayor Art Wauwilling yang berkedudukan di Magelang. Dengan Organisasi personel dan diperlengkapi perlengkapan baru, maka pada bulan Mei 1951 Personel dididik dalam kursus dasar persamaan di Pusdik Artileri AD. Pada tanggal 11 Februari 1952 diresmikan berdirinya Batalyon Artileri Lapangan III/ Ter dibawah Pimpinan Kapten Art Djumingan yang berkedudukan di Magelang.

Periode Perkembangan sunting

Batalyon Artileri Lapangan III diganti namanya menjadi Batalyon Artileri Medan III, berdasar Surat Perintah Pangdam VII/Diponegoro No Sprin: 1004/XII/1974 tanggal 27 Desember 1974 tentang perkembangan dan organisasi di lingkungan Angkatan Darat, maka diadakan regrouping Batalyon Artileri Medan III/88 menjadi Batalyon Artileri Medan 3/Komposit. Kemudian Batalyon ini berubah sesuai dengan kaliber senjata yang dimiliki. Pada 28 Agustus menjadi Batalyon Artileri Medan 3/76 Tarik, berubah lagi pada 31 Maret 1986 menjadi Batalyon Artileri Medan 3/105 Tarik.[2]

Arti Tunggul sunting

Bentuk dan Arti : sunting

  1. Lukisan lambang kesenjataan Armed “ TRI SANDYA YUDHA “ terletak di sudut kiri atas, melambangkan bahwa ARTILERI MEDAN sanggup dan mampu memberikan bantuan tembakan secara terus menerus di dalam pertempuran, baik pagi, siang maupun malam hari.
  2. Bentuk rantai bulat saling bertemu ujung dan pangkalnya melambangkan arti kebulatan tekad pengabdian dengan persatuan dan kesatuan dari warga Yonarmed 3/Nagapakca untuk memenangkan perjuangan Bangsa dan Negara.
  3. Bintang diatas dan letaknya di tengah melambangkan kesetiaan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
  4. Jumlah mata rantai adalah 52 ( lima dua ) buah, diartikan tahun kelahiran Yonarmed 3/Nagapakca, Nyala api berjumlah 7 (tujuh) buah,diartikan semangat pengabdian yang berkobar. Jumlah 7 (tujuh), diartikan pula sebagai perwujudan SAPTA MARGA.

Nama sunting

Naga Pakca diartikan : NAGA = Ular Naga; PAKCA = Terbang

Arti bebas: Menurut kepercayaan pada zaman dahulu, halilintar digambarkan/dianggap sebagai seekor ular naga yang terbang. Sesuai dengan sifat kesenjataan Armed, suaranya menggelegar dalam pertempuran bagaikan guntur dan halilintar.

Motto sunting

“PAKCA SANJATA ANEMBUS BHUANA“ merupakan tahun kelahiran Kesatuan Yonarmed 3/Nagapakca dalam bentuk surya sangkala yang berarti:

  1. PAKCA Mempunyai watak 2 (dua)
  2. SANJATA Mempunyai watak 5 (lima)
  3. ANEMBUS Mempunyai watak 9 (sembilan)
  4. BHUWANA Mempunyai watak 1 (satu)

Keseluruhannya (dibaca dari kanan ke kiri) menunjukkan Tahun Masehi : 1 9 5 2 , arti dari pada rangkaian kata-kata sangkakala tersebut ialah :

Kedahsyatan daya tembak dan suara dari senjata (peluru Artileri) dapat menembus bumi (Bhuana) serta menghancurkan sasaran / lawan di darat.

Lambang sunting

Naga bersayap, disebelah kanan dan kiri masing-masing 5 (lima) buah dan menyemburkan bisa (wiso) berapi di 3 (tiga) tempat pada bagian badan dan ekornya, melambangkan :

  1. Sayap di sebelah kanan lima buah = PANCASILA
  2. Sayap di sebelah kiri lima buah = SUMPAH PRAJURIT
  3. Semburan bisa berapi ditiga tempat = DOKTRIN PERJUANGAN TNI AD “ TRI UBAYA CAKTI “[3]

Peluru Meriam kuno yang berbentuk bulat dengan nyala api berwarna kuning yang berjumlah 7 (tujuh) dan peluru kendali / roket berwarna putih yang berdiri tegak diatasnya, melambangkan:

  1. Yonarmed 3/Nagapakca terbentuk/tumbuh karena sejarah perjuangan Bangsa dan Negara Indonesia.
  2. SAPTA MARGA adalah sebagai pedoman hidup bagi setiap prajurit.
  3. Persenjataan Artileri Medan; Yonarmed 3/Nagapakca selalu akan dapat menyesuaikan diri dengan pertumbuhan dan perkembangan jaman dalam rangka persenjataan modern untuk masa-masa mendatang.

Pita dan Tulisan “NAGA PAKCA“ diartikan:

  1. Naga Pakca : Berarti Naga Terbang atau Halilintar (Bahasa Jawa : Bledeg)
  2. Halilintar dengan persenjataan lahirnya sinar api dan suara yang menggelegar, memiliki daya penghancuran yang dahsyat, sifat dan ciri yang dimiliki oleh senjata Artileri Medan.
  3. Kelaziman alamiah, bahwa halilintar / guruh / guntur / Bledeg merupakan pertanda dan diikuti oleh turunnya hujan, penyiraman bumi, penyubur tanah sebagai pembawa kemakmuran dan kesejahteraan umat.
  4. Cahaya dari sinar halilintar dapat menembus kegelapan betapapun pekatnya sehingga membuat sekelilingnya menjadi terang benderang. Betapapun garang dan dahsyatnya senjata Artileri Medan, namun dibaliknya/didalamnya terkandung itikad dan hakekat cita-cita kemakmuran dan kesejahteraan umat baik materiil maupun spiritual

Penugasan Operasi sunting

Periode Tahun 1945-1950 sunting

  1. Perang merebut Kemerdekaan Tahun 1945 di daerah Jateng.
  2. Penumpasan Pemberontakan PKI Muso (Madiun) Tahun 1948 di Daerah Jawa Timur.
  3. Penumpasan DI/TII tahun 1950 di daerah Jawa Tengah dan Jawa Barat.
  4. Penumpasan Pemberontakan Andi Azis di Sulawesi Selatan.
  5. Penumpasan pemberontakan RMS di Maluku.

Periode Tahun 1950-1960 (Operasi Pemulihan Keamanan) sunting

  1. Penumpasan pemberontakan Sumolangun di Kebumen.
  2. Penumpasan Pemberontakan Batalyon 426.
  3. Penumpasan pemberontakan PRRI Permesta di Sumatera.

Periode Tahun 1960-1971 sunting

  1. Penumpasan Pemberontakan G 30 S/PKI di Jawa Barat.
  2. Pengamanan Pemilu Tahun 1971

Periode Tahun 1971 Sampai dengan Sekarang sunting

  1. Melaksanakan Operasi Seroja di Timor-Timur selama kurang lebih 8 Bulan TMT 5 Desember 1975 s/d 30 Juli 1976.
  2. Melaksanakan Operasi Titoli Timor Timur 50 orang anggota Yonarmed 3/105 Tarik di-BP-kan Batalyon Infanteri 406 TMT 10 Desember 1998 s/d 1999.
  3. Melaksanakan operasi pengamanan daerah rawan di Maluku Utara TMT 11 Agustus 2000 s/d 14 Mei 2001.
  4. Dua Kompi Yonarmed 3/105 Tarik di-BP-kan satgas Yonarhanudse-15 melaksanakan operasi pengamanan daerah rawan di Maluku Utara TMT 3 Mei 2002 s/d 28 Juni 2003.
  5. Melaksanakan operasi pengamanan daerah rawan di Maluku TMT 3 Mei 2003 s.d 23 Juli 2004.
  6. Tugas Operasi Satgas Pamtas Darat RI-RDTL Sektor Barat TMT Bulan Agustus 2020 s.d. April 2021.

Komandan sunting

  1. Mayor Art Wauwiling 1950 - 1951
  2. Lettu Art Djumingan 1951 - 1953
  3. Lettu Art Sukarto 1953 - 1954
  4. Kapten Art Ateng Yogasara 1954 - 1955
  5. Kapten Art Slamet Danu Sudirdjo 1955 - 1956
  6. Kapten Art Ateng Yogasara 1956 - 1958
  7. Mayor Art R. Satrio Sasono 1958 - 1961
  8. Mayor Art Agus Gunung 1961
  9. Kapten Art Sudiono 1961 - 1963
  10. Mayor Art Asrori Yusuf 1963 - 1965
  11. Mayor Art Abdullah Sajad 1965 - 1966
  12. Mayor Art Utomo 1966 - 1969
  13. Letkol Art Irmanu 1969 - 1975
  14. Letkol Art Y. Naryadi 1975 - 1976
  15. Mayor Art Idroes 1976 - 1977
  16. Mayor Art Wahyu Hidayat 1977 - 1979
  17. Letkol Art Suhardiono 1979 - 1981
  18. Mayor Art Soediono 1981 - 1983
  19. Letkol Art Keman Ismail 1983 - 1984
  20. Letkol Art Sri Roso Sudarmo 1984 - 1985
  21. Letkol Art Zainuri Hasyim 1985 - 1987
  22. Letkol Art Yusuf Muhammad 1987 - 1989
  23. Letkol Art Ispriyanto 1989 - 1992
  24. Letkol Art Basuki Kuntadi 1992 - 1995
  25. Letkol Art John Pellupessy 1995 - 1996 (1996-1997 Kosong)
  26. Letkol Art Syafruddin Mansyur 1997 - 2000
  27. Mayor Art rs. M. Sajid 2000 - 2001
  28. Letkol Art R. Windar PA, S.Ip 2001 - 2002
  29. Letkol Art Drs. Winarto 2002 - 2005
  30. Letkol Arm Djoni Indramawan⭐2005 - 2007
  31. Letkol Arm Indro Respati 2007-2008
  32. Letkol Arm Budi Eko Mulyono 2008-2010⭐
  33. Letkol Arm Rully Chandrayadi 2010-2011⭐
  34. Letkol Arm Mawardi 2011-2012
  35. Letkol Arm I Made Gede Antara, S.Sos. (2012-2014)
  36. Letkol Arm Joko Sujarwo (2014-2016)
  37. Letkol Arm Yusuf Setiadji, M.Si.(Han). (2016-2017)
  38. Mayor Arm Reno Triambodo, S.Sos., M.I.Pol. (2017)
  39. Letkol Arm Irwansyah (2017-2019)
  40. Letkol Arm Laode Irwan Halim, S.I.P., M.Tr.(Han). (2019-2022)[4]
  41. Letkol Arm Ida Bagus Adi Purnama, S.T., M.Han. (2022-2023)
  42. Mayor Arm Winner Fradana Dieng, S.Sos., M.M.A.S. (2023-Sekarang)

Referensi sunting

  1. ^ "Kasad Membuka Apel Dansat Terpusat dan Rabiniscab TNI AD TA 2017 | BERITA MILITER". www.portal-komando.com. Diakses tanggal 2017-10-22. [pranala nonaktif permanen]
  2. ^ "Yonarmed 3/105 Tarik"
  3. ^ SEMINAR ANGKATAN DARAT, Author (1965). Doktrin perdjuangan TNI "Tri Ubaya Cakti" buku induk Seminar Angkatan Darat tgl 2 s/d 9 April 1965. Bandung: Bandung Departemen Angkatan Darat. 
  4. ^ "YONARMED 3/105 TARIK". yonarmed-3-105-tarik.blogspot.com. Diakses tanggal 2020-11-04.