Donghun Hou (東昏侯)
Nama keluarga: Xiao (蕭, xiāo)
Nama: Baojuan (寶卷, bǎo juǎn)
Nama Anumerta: Tidak ada

Xiao Baojuan (蕭寶卷) (483–501), lahir Xiao Mingxian (蕭明賢), biasanya dikenal dengan gelar anumerta Marquess dari Donghun (東昏侯), nama kehormatan Zhizang (智藏), merupakan seorang kaisar di dalam Tiongkok dinasti Qi Selatan. Ia dikenal sebagai seorang pemimpin yang kejam yang mengeksekusi para pejabat tinggi sewenang-wenang, dan hal tersebut menimbulkan beberapa pemberontakan besar, dimana yang terakhir, oleh jenderalnya Xiao Yan, menggulingkannya dan akhirnya dinastinya, dengan Xiao Yan mendirikan Dinasti Liang. Ia dikenal sebagai Marquess dari Donghun karena Xiao Yan menurunkan gelarnya setelah ia terbunuh di dalam sebuah pengepungan di ibu kota Jiankang.

Latar belakang sunting

Xiao Baojuan dilahirkan pada tahun 483, ketika ayahnya Xiao Luan adalah pejabat menengah dan merupakan Marquess di Xichang, sebagai sepupu Kaisar Wu. Nama aslinya adalah Xiao Mingxian. Ia merupakan putra kedua Xiao Luan, dan ibunya Liu Huiduan (劉惠端) adalah istri Xiao Luan. (Kakanda satu-satunya adalah Xiao Baoyi (蕭寶義) dilahirkan dari selir Xiao Luan, Nyonya Yin.) Ibunya Marchioness Liu memiliki tiga putra lainnya, Xiao Baoxuan (蕭寶玄), Xiao Baoyin, dan Xiao Baorong, sebelum meninggal pada tahun 489.

Pada tahun 494, dengan cucu Kaisar Wu yang sembrono dan tidak becus Xiao Zhaoye sebagai kaisar dan dengan Xiao Luan sebagai perdana menterinya, Xiao Luan melaksanakan kudeta dan menggulingkan Xiao Zhaoye. (Pada saat itulah nama Xiao Baojuan diganti dari Mingxian menjadi Baojuan.) Xiao Luan mulanya membuat adik laki-laki Xiao Zhaoye Xiao Zhaowen menjadi kaisar, tetapi setelah mengokohkan kekuasaannya, termasuk membunuh banyak putra-putra baik Kaisar Wu dan ayah Kaisar Wu Kaisar Gao, kaisar pendiri Qi Selatan, Xiao Luan mengambil alih tahta untuk dirinya sendiri (sebagai Kaisar Ming). Karena kakanda Xiao Baojuan Xiao Baoyi konon lumpuh total dan tidak dapat berbicara, Xiao Baojuan, sebagai putra kedua dan yang tertua yang dilahirkan dari istri Xiao Luan, dibuat menjadi putra mahkota.

Sebagai putra mahkota sunting

Tidak banyak yang diketahui mengenai kegiatan Xiao Baojuan sebagai putra mahkota. Yang diketahui hanya bahwa Kaisar Ming kerap mengatakan kepadanya bagaimana Xiao Zhaoye merencakan untuk membunuhnya, dan memperingatkannya bahwa ia perlu bertindak tegas. Konon ia juga tidak suka belajar dan lebih banyak menghabiskan waktu di dalam berbagai permainan, dan bahwa ia adalah seorang introvert yang tidak suka berbicara. Pada tahun 495, ayahnya memberinya putri seorang pejabatnya Chu Cheng (褚澄), Chu Lingqu, kepadanya sebagai putri mahkota di dalam sebuah pernikahan. Pada tahun 496, ia diupacarakan kedewasaan. Pada tahun 498, di dalam pemberontakan jenderal yang pensiun Wang Jingze (王敬則), dibalik kenyataan bahwa pasukan Wang berada agak jauh dari ibu kota Jiankang, Xiao Baojuan keliru akan sinyal api sebagai sinyal bahwa pasukan Wang berada di dekat ibu kota dan menggantinya menjadi jumpsuit mencoba untuk melarikan diri, tetapi akhirnya pasukan Wang dikalahkan.

Pada musim gugur tahun 498, Kaisar Ming wafat. Xiao Baojuan menggantikannya sebagai kaisar.

Pemerintahan sunting

 
Xiao Baojuan

Kaisar Ming meninggalkan sekelompok pejabat tinggi bertanggung jawab atas pemerintahan—sepupu Xiao Baojuan Xiao Yaoguang (蕭遙光) Pangeran Shi'an, Perdana Menteri Xu Xiaosi (徐孝嗣), Jian Si yang tepercaya (江祀) dan kakandanya Jiang You (江祐), paman Xiao Baojuan Liu Xuan (劉暄), dan Jenderal Xiao Tanzhi (蕭坦之). Xiao Baojuan sendiri khawatir untuk melaksanakan otoritas kerajaan, tetapi kerang menghabiskan waktunya di dalam berbagai permainan dengan orang(orang terdekatnya, yang kerap ia hadiahkan dengan uang. Para pejabat tinggi, terutama Jiang Shi, mencoba untuk mengekang kebiasaannya, dan hal ini menimbulkan kebencian raja muda tersebut, yang digambarkan tidak menyukai rapat dengan para pejabat namun menyayangi para Kasim, pengawal, dan utusan. Ia membuat istrinya Putri Mahkota Chu Maharani, dan membuat putra satu-satunya yang dikenal Xiao Song (蕭誦), oleh selirnya Selir Huang, putra mahkota.

Dengan kurangnya kebajikan dari raja muda itu menjadi jelas, Jiang Shi memulai sebuah diskusi di antara para pejabat tinggi untuk menggulingkannya dan menggantikannya dengan adik laki-lakinya Xiao Baoxuan Pangeran Jiangxia. Akan tetapi, Liu Xuan tidak menyukai Xiao Baoxuan, dan Xiao Yaoguang menggunakan hal tersebut untuk menyetir diskusi itu untuk membuat dirinya sendiri menjadi kaisar. Namun, Liu juga menentang hal tersebut, dan Xiao Yaoguang, pada tahun 499, dengan marah, tidak berhasil di dalam percobaannya untuk membunuh Liu, yang kemudian melaporkan rencana itu kepada Xiao Baojuan. Xiao Baojuan segera memerintahkan untuk menahan dan mengeksekusi Jiang Shi dan Jiang You. Xiao Yaoguang ketakutan, berpura-pura sakit dan mengundurkan diri dan kemudian khawatir Xiao Baojuan akan mengeksekusinya, melancarkan suatu pemberontakan dan mengepung istana. Pasukan Xiao Baojuan, yang diperintahkan oleh Xiao Tanzhi dan dua orang jenderal lainnya, Zuo Xingsheng (左興盛) dan Cao Hu (曹虎), serangan balasan, dan mengepung markas besar Xiao Yaoguang, menangkap dan mengeksekusinya.

Setelah pemberontakan Xiao Yaoguang, Xiao Baojuan sekarang lebih berkuasa daripada sebelumnya, dan mulanya ia mempromosikan Xu Xiaosi, Xiao Tanzhi, Liu Xuan, Cao Hu, juga pejabat Shen Wenji (沈文季), menghadiahkan mereka atas jasa dan kesetiaan mereka selama pemberontakan Xiao Yaoguang. Namun, kurang dari sebulan kemudian, Xiao Baojuan, atas laporan-laporan dari rekan-rekannya yang tidak menyukai Xiao Tanzhi, menahan dan mengeksekusinya. Tak lama kemudian, nasib yang sama menimpa Liu dan Cao, dan sejak saat itu, seluruh pemerintahan berada di ambang kecemasan, tidak mengetahui siapa yang selanjutnya akan dibunuh oleh kaisar. Dua bulan kemudian, Xu dan Shen, juga keponakan Shen, Shen Zhaolüe, terbunuh. Setelah mendengar bagaimana Xiao Baojuan membantai para pejabat tinggi, jenderal senior Chen Xianda (陳顯達), kemudian gubernur Provinsi Jiang (江州, modern Jiangxi dan Fujian), melancarkan pemberontakan, maju dengan cepat ke Jiankang dan mencapai pinggiran ibu kota kurang dari sebulan, sekitar tahun baru 500. Namun, Chen kemudian tewas di medan perang dan pemberontakannya dipadamkan.

Setelah Chen dikalahkan, Xiao Baojuan menjadi sewenang-wenang di dalam perilakunya. Ia suka mengunjungi banyak tempat di luar istana, tetapi tidak suka rakyat melihat wajahnya, jadi mula-mula akan mengirim para pengawal untuk mengusir rakyat dari rumah mereka dan bisnis sebelum menuju ke lokasi. Siapapun yang tidak mengungsi, ataupun membangkang, akan dieksekusi. Pada titik ini, rakyat jelata mulai membenci kaisar pula. Pada musim semi tahun 500, di dalam kecemasan, Jenderal Pei Zhaoye (裴叔業), Gubernur Provinsi Yu (豫州, yang sekarang pusat Anhui), menyerahkan kota penting Shouyang kepada saingan Wei Utara.

Xiao Baojuan mengirim para Jenderal Cui Huijing (崔慧景) dan Xiao Yi (蕭懿) mencoba untuk merebut kembali Shouyang. Namun segera setelah ia meninggalkan wilayah ibu kota, Cui mengumumkan bahwa karena tabiat kejam kaisar, ia memulai suatu pemberontakan untuk menggulingkannya. Ia membujuk saudara Xiao Baojuan, Xiao Baoxuan untuk bergabung dengannya, dan hanya dengan 12 hari mereka mencapai ibu kota dan mengepung istana. Namun, Cui, percaya bahwa kemenangan berada di tangannya, tidak melakukan kampanye dengan rajin, dan Xiao Baojuan mengirim utusan-utusan untuk memanggil kembali Xiao Yi untuk mencoba menyelamatkan ibu kota. Xiao Yi dengan cepat kembali ke ibu kota dan mengalahkan Cui, yang melarikan diri dan tewas terbunuh di medan pertempuran. Xiao Baoxuan dieksekusi.

Setelah kematian Cui, Xiao Baojuan tumbuh lebih percaya diri, dan rekan-rekannya dengan cepat mengendalikan pemerintahan. Ia menyayangi selirnya Selir Pan Yunu, menganugerahkannya dan ayahnya Pan Baoqing (潘寶慶) dengan banyak harta. Pan Baoqing kerap asal menuduh orang dengan kejahatan dan mengeksekusi mereka, menyita harta benda mereka. Xiao Baojuan juga melakukan sejumlah besar proyek konstruksi dan kerap meminta upeti barang-barang mewah dari rakyat—dan rekan-rekannya menggunakan kesempatan tersebut untuk meminta lebih banyak lagi, dan rakyat menjadi mulai bosan.

Untuk menghadiahkan Xiao Yi, Xiao Baojuan membuatnya menjadi perdana menteri setelah ia mengalahkan Cui Huijing, tetapi ia dengan cepat was-was terhadap Xiao Yi juga, dan dengan rekan-rekannya yang membujuknya, ia memaksa Xiao Yi untuk bunuh diri pada musim dingin tahun 500. Saudara Xiao Yi Xiao Yan, gubernur Provinsi Yong (雍州, modern barat laut Hubei) kemudian melancarkan suatu pemberontakan dari ibu kota provinsinya Xiangyang. Xiao Baojuan mengirim Jenderal Liu Shanyang (劉山陽) untuk menyerang Xiao Yan, tetapi karena takut akan serangan mendadak dari Liu Shanyang, Xiao Yingzhou (蕭穎冑), kepala staf untuk saudara Xiao Baojuan, Xiao Baorong, yang bekerja sebagai gubernur tituler Provinsi Jing (荊州, pusat modern dan Hubei) barat, sebaliknya bergabung dengan Xiao Yan menyerang Liu Shanyang dengan tiba-tiba dan membunuhnya. Baik Xiao Yan dan Xiao Yingzhou kemudian mengumumkan bahwa mereka ingin menggulingkan Xiao Baojuan dan membuat Xiao Baorong menjadi kaisar. Xiao Yingzhou tinggal di Jiangling dengan Xiao Baorong, dan Xiao Yan menyerang timur.

Perkembangan Xiao Yan tidak cepat namun mantap, dan pada musim semi tahun 501 separoh kerajaan berada di bawah kendali pasukannya. Sementara itu, Xiao Yingzhou membuat Xiao Baorong mengumumkan kaisar (sebagai Kaisar He). Kemudian untuk beberapa bulan berikutnya, Qi Selatan memiliki dua kaisar. Sementara itu, dua markas Jiankang merencanakan untuk membunuh Xiao Baojuan—satu oleh sepupunya Xiao Zhaozhou (蕭昭冑) Pangeran Baling (cucu laki-laki Kaisar Gao), dan satu oleh Jenderal Zhang Xintai (張欣泰), gagal. Pada musim dingin tahun 501, Xiao Yan telah mencapai Jiankang dan mengepung kota tersebut, tetapi ketika ia mulanya berhasil dalah mengalahkan pasukan Xiao Baojuan, kota itu aslinya dapat dimenangkan oleh para Jenderal Wang Zhenguo (王珍國) dan Zhang Ji (張稷), dan pengepungan itu macet. Sementara itu, Xiao Yingzhou, yang menjaga keseimbangan kekuatan dengan Xiao Yan, meninggal karena sakit, dan sejak saat itu, tidak diragukan bahwa Xiao Yan mengendalikan pemberontakan itu.

Pada sekitar tahun baru 501, rekan-rekan Xiao Baojuan memberitahukannya bahwa, menurut opini mereka, Wang Zhenguo dan Zhang Ji tidak bekerja sepenuh hati sehingga dapat membuat pasukan Xiao Yan sulit dikalahkan. Mendengar hal tersebut, dengan cemas, Wang dan Zhang merencanakan untuk membunuh Xiao Baojuan, dan kepalanya dipersembahkan kepada Xiao Yan. Xiao Baojuan secara anumerta diturunkan gelarnya menjadi Marquess dari Donghun. Selir Pan dan rekan-rekannya dieksekusi, Maharani Chu dan Putra Mahkota Song dilepaskan gelarnya menjadi rakyat biasa. Pada tahun 502, Xiao Yan mengambil alih tahta dari Xiao Baorong juga dan mengakhiri kekuasaan Qi Selatan dan mendirikan Dinasti Liang.

Nama Era sunting

  • Yongyuan (永元 yǒng yuán) 499-501

Keluarga sunting

Catatan dan referensi sunting

  1. ^ Xiao Zong (蕭綜), the son of Emperor Wu of Liang and Consort Wu, who was initially the Xiao Baojuan's concubine but later became Emperor Wu of Liang's concubine, believed himself to be Xiao Baojuan's son and therefore surrendered to Northern Wei and renamed himself Xiao Zan (蕭贊), but there is no conclusive evidence to indicate that the belief is true.
Gelar kebangsawanan
Didahului oleh:
Kaisar Ming dari Qi Selatan
Kaisar Qi Selatan
498–501
Diteruskan oleh:
Kaisar He dari Qi Selatan