William Smith Clark (31 Juli 1826 – 9 Maret 1886) adalah seorang profesor kimia botani, dan zoologi, sekaligus tentara berpangkat kolonel selama Perang Saudara Amerika dan pemimpin dalam pendidikan pertanian. Ia dibesarkan dan bersekolah di Easthampton, Massachusetts, menghabiskan sebagian besar masa dewasanya di Amherst, Massachusetts. Clark lulus dari Amherst College pada tahun 1848 dan memperoleh gelar doktor kimia dari Universitas Georg August Göttingen di Göttingen pada tahun 1852. Ia kemudian menjabat sebagai profesor kimia di Amherst College dari 1852 hingga 1867. Selama Perang Saudara, Clark mendapat cuti dari Amherst untuk berdinas di Resimen Infanteri Sukarelawan Massachusetts ke-21 hingga akhirnya mencapai pangkat kolonel dan diangkat sebagai komandan resimen.[1]

William Smith Clark
Foto laki-laki mengenakan setelan gaya Victoria. Wajahnya bercambang, berkumis besar, dan sedikit agak botak. Ekspresinya serius dan melihat ke kanan.
William S. Clark (foto tahun 1876)
Rektor Massachusetts Agricultural College (sekarang Universitas Massachusetts Amherst)
Masa jabatan
1867–1879
Rektor Sekolah Tinggi Pertanian Sapporo (sekarang Universitas Hokkaido)
Masa jabatan
1876–1877
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Massachusetts
Masa jabatan
1864 – 1865, dan 1867
Elektor presiden, 1864
Informasi pribadi
Lahir31 Juli 1826
Ashfield, Massachusetts
Meninggal9 Maret 1886(1886-03-09) (umur 59)
Amherst, Massachusetts
Tanda tangan
Karier militer
PihakAmerika SerikatNegara Utara
Dinas/cabangTentara Utara
Masa dinas1861–1863
Pangkat Kolonel
KomandoResimen ke-21 Infanteri Sukarelawan Massachusetts
Pertempuran/perangPerang Saudara Amerika
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Pada tahun 1867, Clark diangkat sebagai rektor ketiga di Sekolah Tinggi Pertanian Massachusetts (Massachusetts Agricultural College, disingkat MAC) yang sekarang disebut Universitas Massachusetts Amherst. Di sekolah tinggi yang dipimpinnya, Clark adalah rektor pertama yang mengangkat para dosen dan menerima mahasiswa. Meskipun awalnya berhasil, sekolah tinggi itu dikritik oleh politisi dan editor surat kabar. Mereka berpendapat akademi pertanian sebagai pemborosan uang di Massachusetts yang sedang tumbuh sebagai negara bagian industri. Petani di Massachusetts Barat juga lambat bereaksi dalam mendukung akademi yang dipimpinnya. Meskipun menghadapi kendala, kesuksesan Clark dalam mengorganisir lembaga akademis yang inovatif mendapat perhatian dari luar negeri. Para pejabat Jepang yang sedang berjuang memodernisasi Jepang setelah Restorasi Meiji terutama tertarik dengan prestasi Clark.[2]

Pada tahun 1876, pemerintah Jepang mempekerjakan Clark sebagai penasihat asing ketika mendirikan Sekolah Tinggi Pertanian Sapporo yang sekarang bernama Universitas Hokkaido. Selama delapan bulan di Sapporo, Clark berhasil mendirikan sekolah tinggi pertanian yang berdampak signifikan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan pembangunan ekonomi di Pulau Hokkaido, dan sekaligus meninggalkan warisan abadi dalam budaya Jepang. Patung Clark didirikan di beberapa tempat di Sapporo, dan kata perpisahan darinya untuk mahasiswa Jepang, "Boys, be ambitious!" ("Anak-anak, jadilah orang ambisius!") telah menjadi moto yang dikenal secara nasional di Jepang.[3]

Setelah mengundurkan diri dari jabatan rektor Sekolah Tinggi Pertanian Massachusetts pada tahun 1879, Clark meninggalkan dunia akademis untuk menjadi direktur perusahaan pertambangan, Clark & Bothwell. Perusahaan yang beroperasi dari 1881 hingga 1882 tersebut membeli beberapa tambang perak, terutama di Utah dan California. Mitranya yang bernama John R. Bothwell terbukti korup sehingga perusahaan itu cepat bangkrut. Reputasi Clark hancur setelah menguras uang miliknya serta harta milik sebagian besar teman-teman dan keluarga. Skandal berikutnya merusak kesehatan Clark. Ia meninggal karena sakit jantung di rumahnya di Amherst pada tahun 1886.[4]

Pendidikan dan awal karier sunting

William Smith Clark lahir 31 Juli 1826 di Ashfield, Massachusetts sebagai anak laki-laki dari ayah seorang dokter pedesaan bernama Atherton Clark dan ibu bernama Harriet Smith Clark.[5] Pada sekitar tahun 1834, keluarganya pindah ke Easthampton, Massachusetts.[6] Clark bersekolah di Seminari Williston (sekarang Williston Northampton School) di Easthampton, dan masuk di Amherst College pada tahun 1844. Ia diterima sebagai anggota ikatan mahasiswa Phi Beta Kappa yang prestisius, dan lulus sebagai Angkatan 1848. Setelah itu, Clark mengajar kimia di Seminari Williston dari tahun 1848 hingga 1850. Pada tahun 1851, ia berangkat ke Jerman untuk belajar kimia dan botani di Universitas Georgia Augusta (sekarang bernama Universitas Göttingen, tempatnya meraih gelar Ph.D. dalam kimia pada tahun 1852.[7][8]

 
Kapel di Amherst College dan gedung asrama dulu (kira-kira tahun 1914)

Pada tahun itu juga, Clark kembali ke Amherst dan menerima jabatan guru besar dalam kimia analisis dan terapan di Amherst College. Jabatan itu dipegangnya hingga tahun 1867. Dia juga menjabat sebagai profesor zoologi 1852-1858, dan botani 1854-1858. Tak lama setelah diangkat sebagai dosen, Clark mulai mempromosikan pendidikan pertanian, subjek yang menarik perhatiannya sewaktu kuliah di Göttingen. Mulai tahun 1853, ia dipercayakan memimpin Divisi Sains untuk kajian praktis dan teoretis pertanian yang baru didirikan.[9] Namun program tersebut tidak berhasil dan ditutup pada tahun 1857 karena kurang mahasiswa.[10] Dari peristiwa itu Clark mendapat pelajaran bahwa suatu jenis lembaga pendidikan yang baru diperlukan bila pendidikan pertanian ingin diajarkan secara efektif. Ia adalah anggota Dewan Pertanian Massachusetts 1859-1861 dan ketua Dewan Pertanian Hampshire 1860-1861, dan kemudian dari tahun 1871 hingga 1872. Posisi di kedua organisasi tersebut dipakainya untuk mencari dukungan untuk berdirinya sebuah perguruan tinggi pertanian di Massachusetts.[11][12]

Keluarga sunting

 
Bersama istri

Beberapa bulan setelah pulang dari Jerman, Clark menikah dengan Harriet Keopuolani Richards Williston pada 25 Mei 1853. Harriet Williston adalah putri dari Clarissa dan William Richards, misionaris Amerika untuk Kerajaan Hawaii. Pada tahun 1838, orang tuanya mengirim Harriet dan saudara laki-lakinya untuk dijadikan anak angkat oleh industrialis Samuel Williston agar dapat belajar di Seminari Williston, Easthampton. William Richards meninggal pada tahun 1847 di Hawaii. Istrinya, Clarissa, tetap tinggal di Hawaii untuk beberapa waktu setelah kematian suaminya. Ia setuju kedua anaknya, Harriet dan Lyman Richards diadopsi oleh Williston.[13] Ayah mertua angkat Clark, Samuel Williston kemudian berjasa sebagai sponsor penting dalam kariernya. Williston adalah dermawan utama Amherst College, dan tokoh yang sangat berpengaruh di Massachusetts Barat.[14]

William dan Harriet Clark dikaruniai 11 orang anak, 7 orang di antaranya hidup sampai dewasa. Anak tertua mereka adalah seorang perempuan bernama Emily Williston Clark yang menikah dengan F.W. Stearns, putra pedagang terkemuka dan pemilik toko serba pemilik R.H. Stearns.[15] Salah seorang dari putra mereka, Hubert Lyman Clark, menjadi ahli zoologi terkemuka.[16]

Perang Saudara Amerika Serikat sunting

 
Sebuah meriam yang berhasil direbut oleh Infanteri Massachusetts ke-21 pimpinan Clark selama Pertempuran New Bern, dipamerkan di Morgan Hall, Amherst College.

Karier akademik Clark terputus oleh Perang Saudara Amerika. Sebagai seorang pendukung antusias pihak Uni dalam perang, Clark ikut mengajar pendidikan militer dasar mahasiswa di Amherst College, dan berhasil merekrut sejumlah mahasiswa. Pada Agustus 1861, ia menerima pangkat mayor di Resimen Infanteri Sukarelawan Massachusetts ke-21. Ia menjalani dinas militer selama hampir dua tahun, hingga akhirnya diangkat sebagai komandan resimen dengan pangkat letnan kolonel pada tahun 1862, dan kolonel dari 1862 hingga 1863.[17]

Selama bulan-bulan pertama berdinas, Resimen Massachusetts ke-21 mendapat tugas garnisun di Akademi Angkatan Laut Amerika Serikat di Annapolis, Maryland. Pada Januari 1862, resimennya mendampingi Divisi Pesisir di bawah komando Mayor Jenderal Ambrose Burnside, dan diberangkatkan ke Carolina Utara.[18] Clark ditunjuk sebagai komandan resimen pada Februari 1862, dan memimpin dalam Pertempuran New Bern 14 Maret 1862. Pada peristiwa tersebut, Clark bertempur dengan gagah berani ketika resimen yang dipimpinnya menyerang baterai meriam Konfederasi. Sambil mengangkangi sebuah meriam musuh, ia memimpin pasukan mendesak ke depan. Meriam yang direbutnya dicatat dalam sejarah sebagai meriam pertama yang direbut oleh Tentara Uni selama pertempuran itu. Meriam tersebut kemudian dihadiahkan oleh Jenderal Burnside ke Amherst College untuk menghormati Letnan Frazar Stearns, putra rektor Amherst College sekaligus ajudan dari Resimen Massachusetts ke-21 yang gugur dalam pertempuran. Meriam itu kemudian dipajang di dalam Morgan Hall di Amherst College.[19]

Setelah Resimen Massachusetts ke-21 dipindahkan ke Virginia Utara pada Juli 1862. Resimen ke-21 bergabung dengan Tentara Potomac dan mengambil bagian dalam beberapa pertempuran terbesar dalam sejarah Perang Saudara Amerika di antaranya: Bull Run Kedua, Antietam, dan Fredericksburg.[20] Resimen ke-21 menderita korban terburuk selama Pertempuran Chantilly 1 September 1862.[21] Di tengah kebingungan karena pertempuran berlangsung saat turunnya badai di hutan lebat, Clark terpisah dari resimennya dan mengembara di daerah pedesaan Virginia selama empat hari sebelum berhasil menemukan kembali tentaranya. Sementara sedang hilang, Clark didaftar sebagai salah satu korban tewas. Sebuah surat kabar di Amherst menerbitkan obituari untuknya dengan judul, "Seorang Lagi Pahlawan Gugur" ("Another Hero Gone").[22]

Antusiasme Clark terhadap perang menyurut setelah Pertempuran Fredericksburg yang mengakibatkan korban besar di pihak Tentara Uni setelah berulang kali melakukan serangan ke dinding batu yang dipertahankan secara ketat. Dalam sebuah surat untuk seorang teman yang ditulisnya pada bulan Januari 1863, Clark menulis bahwa, meskipun masih merasa "prinsip-prinsip yang kami perjuangkan adalah benar dan terhormat," ia merasa "kecewa dan tidak puas" terhadap pemerintah dan tentara.[23] Pada April 1863, prajurit Resimen Massachusetts ke-21 telah sangat berkurang. Clark menyebut keadaan itu disebabkan oleh "nasib kejam dari perang". Resimen yang dipimpinnya dapat dikatakan sudah hampir tamat, dan komando Clark hanya bersifat nominal. Oleh karena itu, ia mengundurkan diri dari jabatannya dan kembali ke Massachusetts.[24]

Sekolah Tinggi Pertanian Massachusetts sunting

 
Rumah Clark di Amherst pada tahun 1875. Rumah besar ini letaknya berdekatan dengan kampus, tapi sudah tidak ada lagi. Sebuah monumen didirikan di tempat ini untuk mengenang Clark pada tahun 1991.

Gerakan mendirikan sebuah perguruan tinggi pertanian di Massachusetts telah dimulai pada awal tahun 1830-an. Di antara para pemimpinnya terdapat tokoh-tokoh terkenal seperti pedagang kaya dari Boston sekaligus Ketua Ikatan Pertanian Norfolk Marshall Wilder dan Hakim Henry Flagg French yang kemudian menjadi rektor pertama Sekolah Tinggi Pertanian Massachusetts. Upaya mereka hanya sedikit memperoleh kemajuan hingga diloloskannya Undang-Undang Hibah Tanah Morrill pada tahun 1862. Undang-undang yang disponsori anggota Dewan Perwakilan Rakyat Justin Smith Morrill tersebut mengalokasikan tanah federal di sebelah Barat setiap negara bagian. Dana dari penjualan tanah ini dipakai untuk membiayai pendirian perguruan-perguruan tinggi yang "terkait dengan pertanian dan seni mekanik." Massachusetts menyatakan keikutsertaannya dalam program federal tersebut, dan mendirikan Sekolah Tinggi Pertanian Massachusetts pada bulan April 1863.[25]

Para pendukung pendidikan pertanian, termasuk William Clark berpendapat bahwa para petani memerlukan kemajuan ilmu pengetahuan. Ia mengeluh bahwa petani di Massachusetts hanya sedikit memiliki akses ke pendidikan tinggi. Sebagai akibatnya, profesi petani merosot secara ekonomi dan intelektual. Menurut Clark,

Pada masa depan, memperbaiki, meninggikan, dan memperkuat pengaruh kebudayaan intelektual dan estetika akan dianggap penting dalam profesi pertanian sama seperti halnya dalam profesi kedokteran, hukum, atau teologi ... Jika petani di lapangan tetap mengabaikan semua cabang ilmu pengetahuan tingkat tinggi dan hanya memiliki budaya serta disiplin mental yang didapat mereka dari sekolah-sekolah umum di pedesaan, maka mereka tidak akan pernah dapat menduduki posisi layak dalam masyarakat.[26]

Menurut pemimpin gerakan pendidikan pertanian, meraih "posisi layak dalam masyarakat" merupakan masalah utama petani di New England. Peningkatan industrialisasi pada pertengahan abad ke-19 menyebabkan penduduk kota-kota penggilingan tumbuh dengan pesat sekaligus mengorbankan kota-kota pedesaan, sebagian di antaranya banyak berakhir sebagai kota-kota yang ditinggalkan, terutama di Massachusetts Barat.[27] Krisis tersebut diperburuk oleh fenomena pergerakan ke barat dan iming-iming tanah murah di Amerika Serikat Barat Tengah. Sebagai reaksi atas krisis tersebut, gerakan pendidikan pertanian di Massachusetts menilainya dengan nada sangat moralis.[28] Dalam tulisannya, Clark mengkritik orang-orang yang meninggalkan New England, "Apakah orang bijak bersedia menukar pemandangan indah dan beraneka di New England ... Apakah dia akan meninggalkan selama-lamanya sekolah dan gereja-gereja serta hak-hak sosial dari sebuah masyarakat sejahtera demi kondisi semibarbar di distrik-distrik yang baru dan berpenduduk jarang?"[29] Clark juga memperingatkan kalau pelapukan daerah pedesaan di Massachusetts terus berlangsung, pertanian nantinya akan dianggap sebagai "bersifat merendahkan, dan dirancang ... hanya untuk orang-orang miskin, bodoh, atau malang." [30]

 
Pemandangan kampus Sekolah Tinggi Pertanian Massachusetts (1875).

Clark mengundurkan diri dinas ketentaraan sebulan sesudah Dewan Perwakilan Rakyat Massachusetts mengizinkan didirikannya sekolah tinggi pertanian di Massachusetts. Setelah tiba kembali ke Amherst, Clark dengan segera melibatkan diri. Ia bekerja dengan giat meyakinkan pejabat berwenang di negara bagian agar sekolah tinggi pertanian dapat didirikan di Amherst. Pada waktu itu, kota-kota lainnya yang sedang dipertimbangkan sebagai lokasi kampus di antaranya Springfield, Lexington, dan di tanah milik Universitas Harvard di Roxbury. Setelah terpilih sebagai anggota dewan legislatif Massachusetts pada tahun 1864, Clark berhasil memperoleh obligasi untuk Kota Amherst sehingga diperoleh sumbangan uang sejumlah AS$50.000 untuk pembangunan kampus. Perkembangan baru itu berhasil meyakinkan para anggota dewan untuk memilih Amherst.[31]

Selama empat tahun pertama pendiriannya, Sekolah Tinggi Pertanian Massachusetts telah mengalami kepemimpinan dua orang rektor. Namun pada tahun 1867, sekolah tinggi tersebut masih belum memiliki staf pengajar, mahasiswa, dan belum ada bangunan yang sudah selesai. Clark diangkat sebagai rektor pada tahun 1867 dan segera mengangkat staf pengajar dan menyelesaikan rencana pembangunan gedung. Manajemen tegas yang dijalankannya berhasil. Sekolah tinggi yang dipimpinnya akhirnya menerima mahasiswa angkatan pertama sejumlah 49 orang.[32] Selain menjabat rektor, Clark juga menjabat sebagai dosen botani dan hortikultura.[8]

Meskipun pada awalnya dianggap sebagai keberhasilan besar, sekolah tinggi yang dipimpinnya selalu kekurangan mahasiswa sepanjang tahun 1870-an. Clark terutama sangat kecewa dengan kurangnya dukungan dari komunitas petani. Menurutnya, "Bagi orang yang mengerti sepenuhnya tentang pentingnya upaya-upaya yang dilakukan di Amherst ... ketidakpedulian sepenuhnya tentang sekolah tinggi ini seperti terlihat pada 75.000 petani Massachusetts adalah benar-benar mencengangkan ".[33]

Pada akhir masa jabatannya, Clark dijadikan korban kecaman media massa dan politikus di Boston. Utang sekolah yang dipimpinnya makin lama makin besar, dan sebagian orang menganggap sekolah yang didirikannya gagal. Clark mengundurkan diri pada tahun 1879 setelah sangat marah terhadap pihak-pihak yang disebutnya, "politikus yang hanya menunggu berakhirnya masa jabatan dan surat kabar yang hanya berani mengapung di atas gelombang opini publik".[34]

Clark termasuk salah satu dari tiga anggota komisi yang ditunjuk oleh Gubernur Massachusetts John Albion Andrew pada tahun 1863 untuk mempertimbangkan pendirian akademi militer negara bagian. Ia juga seorang elektor dalam pemilihan presiden 1864, serta anggota Dewan Perwakilan Rakyat Massachusetts dari tahun 1864 hingga 1865 dan 1867. Selain itu, ia juga anggota American Academy of Arts and Sciences, dan anggota beberapa perkumpulan ilmiah lainnya.[8]

Karier di Jepang sunting

 
Menara Jam Sapporo yang berarsitektur Barat dulunya adalah aula olahraga Sekolah Tinggi Pertanian Sapporo. Gedung ini dibangun pada tahun 1878 dan sekarang dipakai sebagai museum, sekaligus salah satu tujuan wisata sejarah di kota Sapporo.

Pada tahun 1876, Clark diundang ke Jepang oleh Pemerintah Meiji untuk mendirikan Sekolah Tinggi Pertanian Sapporo (sekarang Universitas Hokkaido). Setelah Restorasi Meiji 1867, pemerintah melakukan modernisasi secara besar-besaran, dan merekrut akademisi serta pakar militer dalam jumlah besar dari Eropa dan Amerika Serikat. Mereka didatangkan untuk membantu mempercepat proses modernisasi. Pemerintah Jepang menyebut tenaga ahli asing tersebut sebagai oyatoi gaikokujin atau "orang asing sewaan".[35]

Ketika sedang mencari model untuk perguruan tinggi pertanian di Jepang, Menteri Urusan Amerika Serikat Mori Arinori meminta pendapat Komisaris Departemen Pertanian Amerika Serikat Horace Capron. Jepang disarankan oleh Capron agar mengambil Sekolah Tinggi Pertanian Massachusetts sebagai model. Setelah mengunjungi kampus di Massachusetts, Mori kemudian merekomendasikan William Clark kepada Pemerintah Jepang sebagai kandidat yang ideal untuk mendirikan Sekolah Tinggi Pertanian Sapporo.[36]

Clark menandatangani kontraknya dengan Pemerintah Jepang pada 3 Maret 1876 di Washington, D.C..[37] Akibat inkonsistensi dalam terjemahan, hingga kini terdapat perbedaan mengenai nama jabatan resminya yang sebenarnya. Menurut penulis biografi John Maki, nama jabatan dalam surat kontrak bahasa Jepang berbeda dengan surat kontrak versi bahasa Inggris. Surat kontrak versi bahasa Jepang menulis jabatannya sebagai, "kepala pengajar (yakni, asisten direktur)." [38] Oleh karena itu, orang Jepang menyebut Clark sebagai "asisten direktur" atau kadang-kadang "wakil rektor". Namun, dalam surat kontrak versi bahasa Inggris, kata "'rektor' dimasukkan ke dalam teks dan diparaf oleh Yoshida Kiyonari (Menteri Urusan Amerika Serikat)."[38] Terlepas dari nama jabatannya, Clark mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Jepang sewaktu mendirikan Sekolah Tinggi Pertanian di Sapporo, dan diberi wewenang penuh atas sekolah itu ketika dirinya berada di Jepang.[39]

Clark menetap selama delapan bulan di Sapporo dari tahun 1876 hingga 1877. Setelah sebelumnya mendapat kecaman dari media massa Massachusetts, ia puas dengan kerja sama yang begitu antusias dari Pemerintah Jepang. Sekolah Tinggi Pertanian Sapporo didirikannya hanya dalam satu bulan. Clark menulis kepada istrinya, "Saya sebenarnya sedang membangun kembali Sekolah Tinggi Pertanian Massachusetts ... di sisi lain Bumi." [40] Ketika mendirikan Sekolah Tinggi Pertanian Sapporo, Clark memperkenalkan model tanah pertanian dan peternakan Amerika yang pertama berikut lumbungnya, sekaligus unit mahasiswa pertama di Jepang. Ia juga memperkenalkan tanaman jenis baru dan teknik-teknik baru dalam bidang pertanian, perikanan, dan peternakan.[41]

Atasan langsungnya ketika mendirikan sekolah itu adalah Gubernur Hokkaido (dan nantinya Perdana Menteri Jepang) Kuroda Kiyotaka. Keduanya saling menghormati satu sama lainnya karena sama-sama memiliki pengalaman dinas militer. Hubungan baik keduanya membantu banyak pencapaian yang berhasil diraih Clark selama bertugas di Sapporo. Ia tidak hanya berhasil menerapkan program-program Sekolah Tinggi Pertanian Massachusetts, melainkan juga pembangunan wilayah Hokkaido.[42]

Pada waktu itu Hokkaido adalah wilayah jauh dari pembangunan, dan masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk membangun pulau itu. Saran-saran dari Clark selalu disambut baik oleh Kuroda dan sering kali diterapkannya.[39] Clark menyampaikan berbagai usulan kepada gubernur, di antaranya konversi nelayan migran menjadi pemukim tetap, dan pembangunan industri tekstil.[43] Pada kenyataannya, ia sendiri bahkan tampak terkejut dengan ruang lingkup pengaruhnya terhadap urusan kolonial, seperti yang ditulis kepada istrinya, "Gubernur Kuroda terus-menerus berkonsultasi dengan aku dan selalu mengikuti saranku." [44] Ia kemudian menulis, "Aku gemetar memikirkan begitu banyaknya kepercayaan yang dibebankan kepadaku dan tanggung jawabku sehari-hari." [44]

Kehadiran Clark tidak hanya berdampak signifikan terhadap pengembangan Hokkaido, tapi juga berpengaruh kuat terhadap mahasiswa angkatan pertama Sekolah Tinggi Pertanian Sapporo. Retorika tentang ambisi dan pengharkatan diri seperti pernah disampaikannya di Massachusetts ternyata lebih bergaung di kalangan mahasiswa Jepang yang baru saja bangkit dari kekakuan sistem kasta feodal.[45] Selama mengajar di kelas, kuliah informal malam hari, dan piknik mengumpulkan spesimen botani, Clark membahas moralitas dan mendesak murid-muridnya agar "bersikap jantan" ("Be gentlemen").[46]

Meskipun Pemerintah Jepang melarang pengajaran Alkitab di sekolah-sekolah negeri, Clark boleh menggunakan Alkitab selama memberikan kuliah etika. Persetujuan didapatnya dari Kuroda setelah berusaha keras.[47] Kesempatan yang diberikan kepadanya itu membuatnya dapat mengajarkan prinsip-prinsip kekristenan kepada mahasiswa angkatan pertama. Mereka kemudian mempengaruhi mahasiswa angkatan kedua yang masuk setelah Clark pulang ke Amerika. Pada tahun 1877, mahasiswa Sekolah Tinggi Pertanian Hokkaido yang masuk agama Kristen berjumlah 31 orang. Mereka menandatangani sebuah dokumen berjudul "Perjanjian dari Pemercaya Yesus" yang disusun oleh Clark. Beberapa di antaranya kemudian memainkan peran penting dalam bidang kekristenan, pendidikan, dan hubungan internasional selama Jepang berlanjut melakukan modernisasi pada awal abad ke-20. Alumni seperti Uchimura Kanzō (pendiri Gerakan Nongereja yang beranggotakan orang Kristen yang tidak menjadi anggota salah satu gereja dari Barat) dan Nitobe Inazo (seorang Quaker, pendidik, dan diplomat) masih dikenal secara nasional di Jepang. Mereka keduanya berasal dari angkatan kedua.[48][49]

Selama tinggal di Hokkaido, Clark meneliti flora lokal dan mengintroduksi spesies-spesies tumbuhan dan pohon baru dari Jepang di Amerika Serikat. Pilahan biji-bijian dalam jumlah besar yang dikirimnya ke Massachusetts sebagian besar di antaranya terbukti bernilai istimewa bagi tanah kelahirannya. Alasannya, tempat biji-bijian tersebut diambil berada di garis lintang yang tinggi. Di Teine-ku, Sapporo, ia menemukan lumut baru di sisi Gunung Teine pada ketinggian 980 m. Lumut spesies baru itu oleh Edward Tuckerman[8] diberi nama Cetraria clarkii, sebagai penghormatan untuknya.

Pada hari kepulangan Clark, 16 April 1877, para mahasiswa dan staf pengajar Sekolah Tinggi Pertanian Sapporo mengantarkannya hingga sampai di Desa Shimamatsu yang waktu itu berada 21 km di luar kota Sapporo. Seperti diceritakan salah seorang mahasiswa bernama Masatake Oshima, setelah mengucapkan selamat tinggal, Clark berteriak, "Boys, be ambitious!" ("Anak-anak, jadilah orang ambisius!")[50] Hingga kini ada beberapa versi berbeda mengenai kata perpisahan yang diucapkan Clark, di antaranya "Anak-anak, jadilah orang ambisius, seperti orang tua ini!" atau "Anak-anak, jadilah orang ambisius demi Kristus!" Kata perpisahan dalam versi lebih panjang dimuat dalam lukisan keberangkatan Clark yang dilukis tahun 1971 dan digantung di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Prefektur di Sapporo. Kalimat perpisahan tersebut berbunyi, "Anak-anak, jadilah orang ambisius! Jadilah ambisius bukan untuk uang atau untuk membesarkan ego, bukan untuk hal yang cepat berlalu dari ingatan yang disebut orang sebagai ketenaran. Jadilah ambisius untuk mencapai semua prestasi yang harus dicapai seorang laki-laki".[50]

Karier sebagai pengusaha sunting

Setelah pensiun dari Sekolah Tinggi Pertanian Massachusetts, Clark tertarik dengan konsep universitas sains terapung seperti diusulkan oleh seorang wiraswasta sekaligus pengembang realestat James O. Woodruff. Konsep inovatif tersebut menarik perhatian nasional dan perencanaan berjalan mulus.[51] Dana berhasil diperoleh dan Clark ditunjuk sebagai ketua staf pengajar. Sebelum universitas didirikan, Woodruff meninggal dunia secara mendadak sehingga semua rencana batal.[8][52]

Setelah kemunduran tersebut, Clark pada tahun 1880 memutuskan untuk meninggalkan dunia akademis untuk bekerja sama dengan John R. Bothwell mendirikan perusahaan tambang Clark & Bothwell. Bagi Clark, pertambangan adalah perpanjangan karier yang masuk akal mengingat latar belakang pendidikannya dalam kimia dan geologi. Asal mula Clark berurusan dengan Bothwell tidak diketahui secara jelas. Bothwell adalah orang yang patut dipertanyakan karena sebelumnya pernah dipecat dari Angkatan Darat Amerika Serikat dengan alasan penipuan. Sebagai akademisi, Clark tidak siap untuk berkarier di bidang keuangan. Ditambah dengan sejarah buruk Bothwell, perusahaan yang didirikan keduanya tidak berumur panjang.[53]

Firma Clark & Bothwell diresmikan pada 10 Maret 1881. Kantornya berada di sudut Nassau dan Wall Street di New York City.[54] Clark menjabat presiden direktur. Investasi pertama perusahaan tersebut adalah tambang perak Starr-Grove di lokasi yang sekarang ada di selatan Battle Mountain, Nevada. Pada akhir tahun 1881, perusahaan itu telah mengusahakan 7 tambang perak, terutama di Utah dan California. Meskipun berfokus di Amerika Serikat Barat, Clark & Bothwell memiliki minat yang luas hingga ke Meksiko dan Nova Scotia. Pada musim panas 1881, perusahaan tambang Satemo Mining Company di Tangier, Nova Scotia dijadikan anak perusahaan. Clark memberi nama perusahaan itu, Satemo. Dalam bahasa Jepang, satemo berarti "semua benar". Satemo Mining Company termasuk salah satu perusahaan yang pertama kali melibatkan diri dalam demam emas di Nova Scotia.[55]

Dalam mengelola tambang yang dimilikinya, Clark sebagai presiden direktur ikut berperan aktif. Ia melakukan perjalanan ribuan kilometer untuk menyarankan perbaikan mesin-mesin dan teknik pengilangan, serta memantau perkembangan.[56] Setelah sukses, firma Clark & Bothwell segera bernilai jutaan dolar.[56] Nasib baik ikut menjalar ke penduduk kota Amherst. Menurut penulis biografi John Maki, di kota itu terjadi "gila saham pertambangan". Teman-teman Clark, keluarga, dan mantan rekan di universitas menanamkan modal secara besar-besaran di perusahaannya. Investor besar juga berdatangan dari kota-kota lain, New York, Boston, dan Philadelphia.[56]

Tanda-tanda pertama adanya masalah serius di Clark & Bothwell terlihat pada bulan Maret 1882. Ketika itu tambang Starr-Grove harus ditutup akibat kurangnya keuntungan dan membengkaknya utang. Nilai saham berbagai tambang Clark & Bothwell langsung jatuh dan tak lama kemudian tidak laku dijual.[57] Tuntutan hukum pertama dari serangkaian tuntutan hukum dari pihak investor yang merugi terjadi pada April 1882.[58] Perkembangan lain yang membuat situasi memburuk adalah tuntutan dari salah satu anak perusahaan, Stormont Mining Company. Clark & Bothwell digugat soal penahanan dana milik Stormont. Nasib akhir perusahaan akhirnya menjadi jelas setelah Bothwell sebagai pejabat bendahara terbukti melakukan salah urus keuangan di kantor New York yang membangkrutkan perusahaan.[59] Pada bulan Mei 1882, Bothwell dalam perjalanan ke San Francisco, dan kabar mengenainya tidak pernah terdengar lagi.[60] Skandal ini diangkat sebagai berita nasional, dan hasil dari persidangan kasus-kasusnya dimuat oleh surat-surat kabar di New York dan New England.[4]

Meskipun tetap bertahan pada pendiriannya bahwa dirinya "dikerjai" oleh Bothwell, reputasi Clark di Amherst sudah hancur.[59] Tekanan akibat skandal ikut merusak kesehatannya. Selama empat tahun terakhir kehidupannya, ia dalam keadaan hampir terkurung di rumahnya di Amherst akibat penyakit jantung yang dideritanya. William S. Clark meninggal dunia di Amherst pada 9 Maret 1886. Makamnya berada di Pemakaman Amherst Barat.[61]

Warisan sunting

Meskipun hampir dilupakan di kampung halamannya di Massachusetts, Clark tetap menjadi tokoh nasional di Jepang.[62] Pengaruhnya sangat besar dalam pembangunan pertanian dan ekonomi Hokkaido. Pesan budaya yang dibawanya tetap bergema hingga sekarang. Menurut sejarawan Fumiko Fujita, frasa yang diucapkannya, "Anak-anak, jadilah orang ambisius!" telah menjadi moto yang "hampir abadi di Jepang." [63] Organisasi Pariwisata Nasional Jepang menggambarkan slogan itu sebagai "terkenal" dan sering dikutip di seluruh negeri.[64] Sejarawan John Maki menulis bahwa buku-buku pelajaran sekolah di Jepang sebagian besar "memuat sejarah singkat tentang jasa-jasa [Clark] dan slogannya". Nama Clark juga dipakai untuk nama "sekolah, bangunan, toko, manisan, dan cenderamata untuk wisatawan yang tak terhitung jumlahnya." [65]

Kegiatan misionaris Clark juga membuahkan hasil. Pada tahun 1882, mahasiswa Sekolah Tinggi Pertanian Saporo mendirikan Gereja Kristen Independen Sapporo yang dicatat sebagai salah satu unsur kekristenan di Jepang setelah Restorasi Meiji. Sepuluh mahasiswa penandatangan "Perjanjian Pemercaya Yesus" mengumpulkan dana untuk membangun Gereja Peringatan William S. Clark di Sapporo pada 1922. Gereja tersebut dihancurkan pada tahun 1962, namun dibangun kembali di lokasi lain. Di dalam gereja itu masih disimpan "surat perjanjian" asli yang ditandatangani murid-murid Clark serta beberapa Alkitab yang dibawa Clark ke Sapporo.[66]

 
Kampus Universitas Massachusetts Amherst. Tampak di bagian tengah, Gedung Perpustakaan W.E.B. DuBois.

Di Amerika Serikat, warisan utama Clark adalah kerja sama yang terus berlangsung antara dua perguruan tinggi yang didirikannya, sekarang bernama Universitas Massachusetts Amherst dan Universitas Hokkaido. Pertukaran staf pengajar dan mahasiswa berlangsung secara informal selama bertahun-tahun hingga. Menurut jurnalis Daniel Fitzgibbons, keadaan itu berlangsung hingga awal tahun 1960-an, sampai "Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengontrak Universitas Massachusetts Amherst untuk membantu memperkuat kurikulum pertanian di Hokkaido. Melalui program tersebut, 11 staf pengajar Universitas Massachusetts Amherst pergi ke Sapporo dan 52 mahasiswa dan staf pengajar Jepang mendapat pendidikan lanjutan di Amherst." Kedua universitas juga memiliki program pertukaran yang dilakukan oleh berbagai departemen akademik.[67][68]

Pada tahun 1969, Profesor John H. Foster dari Pusat Studi Pertanian Internasional menetapkan kolaborasi antara dua universitas di Hokkaido dan Amherst sebagai "hubungan bantuan teknis tertua antara universitas Amerika Serikat dan sebuah universitas asing."[67] Sebagai peringatan atas fakta sejarah dan jasa-jasa William Clark, Universitas Massachusetts Amherst dan Universitas Hokkaido menjalin hubungan universitas kembar pada tahun 1976. Pada 7 Februari 1990, Persemakmuran Massachusetts dan Prefektur Hokkaido menjalin hubungan negara bagian kembar.[68][69][70]

Salah satu karya seni publik pertama untuk menghormati jasa-jasa Clark adalah sebuah patung dada yang ditempatkan di kampus Universitas Hokkaido pada 1926 sebagai bagian dari peringatan ulang tahun ke-50 pendirian Sekolah Tinggi Pertanian Hokkaido. Patung aslinya dilebur untuk keperluan perang selama Perang Dunia II, tetapi dibuat ulang pada tahun 1947.[71] Peringatan 100 tahun kedatangan Clark di Sapporo ditandai dengan dibangunnya, patung William S. Clark di bukit pengamatan Hitsujigaoka pada tahun 1976. Kata-kata terkenal darinya diukir di kaki patung, "Boys, Be Ambitious." Tempat ini populer sebagai tujuan wisata.[64] Di kampus Universitas Massachusetts Amherst, sebuah taman patung dan batu yang diberi nama William Smith Clark Memorial diresmikan pada 17 Oktober 1991. Teman tersebut terletak di bekas rumah Clark di puncak Clark Hill. Monumen tersebut dirancang oleh arsitek lanskap Todd A. Richardson.[70]

Di antara bangunan-bangunan yang memakai namanya adalah Clark Hall di Universitas Massachusetts Amherst. Gedung ini dibangun pada tahun 1905 sebagai gedung Departemen Botani. Di kampus Universitas Hokkaido terdapat Gedung Pusat Mahasiswa Clark Memorial yang dibangun sebagai pusat mahasiswa gaya Barat pertama dan terbesar di Jepang.[72]

Karya sunting

Kontribusi di Liebigs Annalen:

  • "Ueber Chlormagnesium-Ammoniak" (1851)
  • "Analisis des Steinmarks aus dem Sächsischen Topasfels" (1851)
  • "Analysen von Meteoreisen" (1852)

Makalah kontribusi untuk laporan tahunan Dewan Pertanian Massachusetts:

  • "Report on Horses" (1859-1869)
  • “Professional Education the Present Want of Agriculture” (1868)
  • “The Work and the Wants of the Agricultural College” (1868)
  • “The Cultivation of the Cereals” (1868)
  • “Nature's Mode of Distributing Plants” (1870)
  • “The Relations of Botany to Agriculture” (1872)
  • “The Circulation of Sap in Plants” (1873)
  • “Observations on the Phenomena of Plant-Life” (1874)
  • “Agriculture in Japan” (1878)

Pada tahun 1869 dia menerjemahkan Blow-pipe Manual karya Scheerer untuk digunakan di Sekolah Tinggi Pertanian Massachusetts.

Catatan kaki sunting

  1. ^ Browne, 2-3.
  2. ^ Maki, 124-125.
  3. ^ Maki, xv-xvi.
  4. ^ a b Maki, 267-272.
  5. ^ Maki, 1.
  6. ^ Maki, 1-3.
  7. ^ Maki, 30-46.
  8. ^ a b c d e   Wilson, James Grant; Fiske, John, ed. (1900). "Clark, William Smith". Appletons' Cyclopædia of American Biography. New York: D. Appleton. 
  9. ^ Maki, 48.
  10. ^ Maki, 49.
  11. ^ Browne, 6-7.
  12. ^ Browne, 15-16.
  13. ^ Maki, 7-8.
  14. ^ Maki, 6.
  15. ^ "Claude Moore Fuess Material for a Biography of Frank Waterman Stearns, Finding Aid". Amherst College Archives and Special Collections. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-08-07. Diakses tanggal January 3, 2010. 
  16. ^ Maki, 12.
  17. ^ Maki, 58.
  18. ^ Walcott, 18-20.
  19. ^ Walcott, 81 dan 119.
  20. ^ Bowen, 35-38.
  21. ^ Walcott, xiv.
  22. ^ Maki, 68.
  23. ^ Maki, 69.
  24. ^ Browne, 15.
  25. ^ Rand, 3.
  26. ^ Clark, dikutip dalam Browne, 7.
  27. ^ Barron, 39.
  28. ^ Browne, 12.
  29. ^ Clark, dikutip dalam Browne, 11.
  30. ^ Clark, dikutip dalam Browne, 13.
  31. ^ Rand, 7-13.
  32. ^ Rand, 13-17.
  33. ^ Clark, dikutip dalam Browne, 17.
  34. ^ Clark, dikutip dalam Browne, 19.
  35. ^ Adams, 35.
  36. ^ Maki, 122-130.
  37. ^ Maki, 130.
  38. ^ a b Maki, 131.
  39. ^ a b Maki, 151.
  40. ^ Clark, dikutip dalam Browne, 22.
  41. ^ Browne, 24-25.
  42. ^ Maki, 150.
  43. ^ Browne, 24.
  44. ^ a b Clark, dikutip dalam Browne, 24.
  45. ^ Browne, 25.
  46. ^ Maki, 173.
  47. ^ Maki, 144.
  48. ^ Duke, 217.
  49. ^ Maki, 181.
  50. ^ a b Maki, 196.
  51. ^ Maki, 237.
  52. ^ "A Promising Life Ended". The New York Times. New York. June 5, 1879. Diakses tanggal December 27, 2011. 
  53. ^ Maki, 254.
  54. ^ Maki, 249.
  55. ^ Maki, 258.
  56. ^ a b c Maki, 259.
  57. ^ Maki, 265.
  58. ^ Maki, 266.
  59. ^ a b Maki, 268.
  60. ^ Maki, 269.
  61. ^ Maki, 281.
  62. ^ Konishi, 230.
  63. ^ Walker, Brett L. Teruskan ke A Yankee di Hokkaido, ix.
  64. ^ a b "Hitsujigoaka". Japan National Tourism Association. Diakses tanggal October 9, 2011. 
  65. ^ Maki, xvi.
  66. ^ Maki, 182.
  67. ^ a b Fitzgibbons, Daniel J. (October 5, 2001). "Hokkaido University Salutes 125 Year Old Campus Bonds with UMass". The Campus Chronicle. Amherst, Massachusetts. Diakses tanggal December 27, 2011. 
  68. ^ a b "International Relations: The Massachusetts Hokkaido Relationship". University of Massachusetts. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-04-15. Diakses tanggal October 9, 2011. 
  69. ^ "Sister State and Sister City Relations Between the U.S. and Northern Japan". Consulate General of the United States, Sapporo, Japan. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-09-24. Diakses tanggal January 3, 2010. 
  70. ^ a b Tuttle, 4.
  71. ^ "The dedication exercises of the replica bust, Circa 1947". Digital Image Catalog. Special Collections and Archives, W.E.B. Du Bois Library, University of Massachusetts Amherst. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-09-30. Diakses tanggal January 3, 2010. 
  72. ^ "Campus Guide Map" (PDF). International Affairs Division, Hokkaido University. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2011-07-22. Diakses tanggal January 3, 2010. 

Referensi sunting

Pranala luar sunting