Wikipedia:Warung Kopi (Lain-lain)/Arsip/2021/11

Kenali anggota Komite Perumus Piagam Gerakan terpilih sunting

Proses seleksi dan pemungutan suara Komite Perumus Piagam Gerakan telah selesai.

Komite ini akan melangsungkan pertemuan dalam waktu dekat untuk memulai pekerjaannya. Komite juga dapat menunjuk hingga tiga anggota lain untuk untuk menjembatani keragaman dan kesenjangan keahlian.

Apabila tertarik ikut serta dengan proses perumusan Piagam Gerakan, ikuti perkembangannya di Meta dan bergabung dalam grup Telegram.

Mewakili tim Strategi dan Tata Kelola Gerakan, kami ucapkan terima kasih.

Salam, RamzyM (WMF) 1 November 2021 13.37 (UTC)[balas]

Surat Ulu atau aksara Rencong? sunting

Saat ini ada konflik pada halaman Surat Ulu dan aksara Rencong. Nama mana yang sebenarnya sesuai untuk menyebut kumpulan aksara2 yang ada di Sumatra Selatan? Terima kasih. niomi13 (bicara) 4 November 2021 08.28 (UTC)[balas]

Dalam https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Aksara_Rencong&oldid=19360824, pembalik mengaku bahwa apa yang dia perbuat mengikuti konsensus. Konsensus mana yang dia anut?
Memanggil Eiskrahablo selaku pembalik, @Alteaven, Wirjadisastra, dan Swarabakti: sebagai pengguna yang berkecimpung di artikel2 aksara. Terima kasih. niomi13 (bicara) 4 November 2021 08.42 (UTC)[balas]
Jika Eiskrahablo menghendaki aksara yang digunakan di Kerinci, silakan mengembangkan halaman aksara Incung. Nama ini lebih dikenal dan tercatat di https://merajutindonesia.id/ serta banyak sumber lokal. Nama "aksara Rencong" justru diperkenalkan oleh para Sarjana Barat, bukan orang lokal Kerinci. niomi13 (bicara) 4 November 2021 08.46 (UTC)[balas]
Halo, salam saudara niomi13, sebelumnya terima kasih telah menyampaikan keluh kesahnya disini, dan saya sangat apresiasi kontribusi dan niat baiknya untuk mengembangkan artikel-artikel di Wikipedia utamanya terkait aksara. Yang pertama, saya ingin meluruskan bahwa tindakan saudara dengan mengalihkan halaman 'Aksara Rencong' menjadi 'Surat Ulu' itu tidak dapat dibenarkan, walaupun memang sebenarnya mengandung kebenaran, mengapa alasannya? Karena dalam 'Surat Ulu' itu sendiri bukan hanya terdiri dari Aksara Rencong, namun juga meliputi Aksara Rejang, atau bahkan juga Aksara Lampung. Fenomena rumpun aksara ini adalah hal yang wajar dan tidak bisa saudara memaksakan bahwa hanya Aksara Rencong lah satu-satunya yang terdapat dalam rumpun aksara 'Surat Ulu', bahkan dalam Aksara Rencong itu sendiri pun tidak menutup kemungkinan adanya aksara yang ditemukan diluar dari wilayah 'ulu' atau 'pegunungan'. Sekadar membagikan insight rumpun aksara di pulau Jawa dan Bali, kedua 'Aksara Jawa' dan 'Aksara Bali' juga sama-sama berada dalam rumpun 'Carakan' atau 'aksara Hanacaraka' (mungkin bisa lihat artikel: Hanacaraka), jadi tentu sangat keliru apabila hanya Aksara Jawa yang disebut sebagai Carakan atau Aksara Hanacaraka, padahal Aksara Bali juga berelemen sama atau bisa dikatakan serumpun. Jadi intinya, Aksara Kaganga atau Surat Ulu itu tidak bisa dipaksakan hanya untuk Aksara Rencong, karena Aksara Rejang pun juga bagian dari Kaganga tersebut. Apabila saudara ingin membuat halaman artikel 'Surat Ulu' atau 'Kaganga' layaknya halaman 'Hanacaraka' silahkan saja, tapi harus mengingat bahwa dalam rumpun aksara tersebut terdiri dari Aksara Rencong, Aksara Rejang, maupun Aksara Lampung. Dan satu lagi, terkait 'Aksara Incong/Incoung/Incung' apakah saudara yakin Aksara tersebut bukan merupakan nama lain dari Aksara Rencong? Kalau misal anda memiliki bukti dan sumber valid, silahkan juga kembangkan Aksara Incong tersebut, karena dari beberapa sumber saya justru membaca bahwa Incong tak lain hanyalah sinonim untuk Rencong itu sendiri, dan saya juga memperhatikan bahwa saudara sendiri lah yang mengedit menggunakan Photoshop untuk menciptakan aksara Incong tersebut. Sekian, terima kasih. Dan saya mohon kerjasamanya yang kooperatif. (Eiskrahablo (bicara) 4 November 2021 09.24 (UTC))[balas]
@Eiskrahablo: Mengenai penamaan aksara Incung, saya punya landasan, kok. Saya merujuk penamaan tersebut pada salah satu naskah bambu yg terdokumentasikan di British Library dengan nomor EAP117/63/1/15. Pada naskah tersebut tertulis bahwa aksara ini disebut Surat Incoung (Incung). Apakah yang menulis naskah bambu adalah para sarjana Barat? saya rasa bukan. Yang menulis pastilah orang-orang Kerinci asli. Karena itu saya ambil namanya dari situ. Make sense, right?
Jika kata Rencong adalah sinonim dari Incung, lantas kenapa British Library menamai koleksinya Incung Script Manuscript (https://eap.bl.uk/archive-file/EAP117-29-1-1) alih2 Rencong Script Manuscript? Karena Rencong bukan eklusif milik Kerinci saja, bung. Silakan Anda tengok di Wikipedia bhs Inggris. Di sana, Rencong digunakan untuk menyebut semua aksara keturunan Kawi yang ada di Sumatra bagian Selatan. Rencong dan Surat Ulu adalah sama.
Jika masih kurang percaya, oke tidak masalah. Mari kita lihat sumber nasional.
Pada artikel "Aksara Incung, Satu-satunya Aksara Lokal di Sumatra Tengah" (https://indonesia.go.id/kategori/komoditas/929/aksara-incung-satu-satunya-aksara-lokal-di-sumatra-tengah), apakah di sana tercantum kalau "Aksara Incung atau Rencong adalah ...."?
Tidak ada kan? Itu web dikelola negara lho. Bukan artikel kualitas rendah. Penulis pasti terpilih dan sudah melakukan riset sebelumnya. Di artikel ini dituliskan bahwa, "Aksara Incung merupakan salah satu aksara di Indonesia yang digunakan oleh Suku Kerinci yang mendiami dataran tinggi Jambi, Provinsi Jambi." Rencong tidak sama dengan Incung.
Dan masih banyak lagi bukti.
Jadi kesimpulannya, "Rencong script (locally known as Surat Ulu) is any native writing system found in central and south Sumatra, including Incung, Rejang, Lembak, Serawai, Pasemah, and Lampung." niomi13 (bicara) 7 November 2021 03.25 (UTC)[balas]

@Eiskrahablo:@Niomi13: Halo salam semua. Jujur, saya pribadi tidak menyentuh artikel aksara-aksara Sumatra Selatan karena referensinya cukup tumpang tindih, bahkan untuk hal dasar seperti nama. Mengenai yang telah didiskusikan, saya pikir informasi yang diberikan @Niomi13: masih kurang definitif dan perlu diperjelas. Misal, anda berkata terkait naskah di British Library "Pada naskah tersebut tertulis bahwa aksara ini disebut Surat Incoung". Di gambar ke berapa dan baris ke berapa dokumen tersebut mengatakan secara tidak ambigu "ini adalah naskah beraksara incoung"? Yang saya lihat, British Library punya naskah yang dia katalogkan sebagai "naskah Incoung" tapi apakah penulis asli naskah itu menggunakan nama demikian? British Library ada loh koleksi yang dia katalogkan sebagai "naskah Melayu" tapi ternyata berbahasa dan beraksara Bali. Ini disebabkan karena ketika pertama kali dimasukkan koleksi dan diberi judul, informasi yang tersedia belum begitu lengkap atau bercampur dengan koleksi lain. Jadi anda meberitahukan bahwa istilah itu digunakan di katalog British Library, tapi British Library tidak pernah memberikan definisi dan batasan jelas itu bisa dipakai untuk aksara di daerah apa saja sementara itu yang sekarang sedang dibahas.

Anda menyebut banyak bukti, namun selain artikel2 internet apakah bisa disediakan kajian ilmiah atau buku dengan pengarang dan tahun terbit jelas? Saya tidak mengerti tolak ukur anda dalam menyatakan artikel indonesia.go.id itu "bukan artikel berkualitas rendah" meski artikel itu tidak ada daftar pustaka dan sedikit sekali mengutip sumber ilmiah, sementara kita di sini dalam menyunting artikel sebaiknya bersandar pada suatu rujukan dan daftar pustaka. Saya kurang setuju dengan kesimpulan anda untuk mengikuti kalimat "Rencong script (locally known as Surat Ulu) is any native writing system found in central and south Sumatra, including Incung, Rejang, Lembak, Serawai, Pasemah, and Lampung.." Asal usul kata rencong sendiri tidaklah jelas, dan menurut pernyataan @Eiskrahablo: ini merupakan julukan yang pertama diberikan oleh sarjana Barat. Kalau boleh saya akan menggunakan sumber berupa penelitian ilmiah yakni buku terbitan Unib Press tahun 2014 oleh Sarwit Sarwono dan Ngudining Rahayu tentang naskah-naskah di Bengkulu yang bisa diakses online: http://repository.unib.ac.id/7492/. Benar apa adanya, dapat dilihat pada halaman 1, 2, dan 4 dipaparkan oleh Sarwono bahwa istilah rencong pertama kali muncul di tulisan-tulisan Barat (bisa di lihat di situ siapa saja), bukan di naskah asli. Masyarakat lokal (sebelum abad 21) lebih mengenal istilah "surat ulu". Kalau saya tebak, istilah Belanda ini kemudian terserap lagi ke kita sehingga di abad 21 M ini ada istilah aksara Rencong dan Surat Ulu untuk benda yang sama. Maka dari itu benar dalam hal istilah Rencong adalah konvensi, dan juga benar bahwa itu konvensi yang berangkat dari sarjana Belanda, dan tidak semua aspek kajian Belanda itu benar adanya. Menimbang juga buku ini menggunakan istilah "Ulu", maka dari itu saya lebih memilih untuk menggunakan kalimat semacam "Surat Ulu (atau dikenal juga sebagai Rencong dan Ka-Ga-Nga dalam beberapa sumber) adalah kumpulan aksara-aksara Sumatra Selatan yang..." yang kemudian menggunakan rujukan tulisan Sarwono untuk merujuk kumpulan aksara Sumatra Selatan.

Nah untuk artikel ini saya juga jadinya tidak paham karena artikel ini tidak jelas mau membicarakan aksara yang mana. Apakah yang sekarang belum selesai dan nanti dimasukkan varietas lain atau hanya membahas salah satu varietas yang digunakan di daerah Kerinci? Jika artikel ini hanya membatasi pada aksara daerah Kerinci saja, saya cenderung tidak mendukung diganti namanya jadi Surat Ulu dan benar saran @Eiskrahablo: sebaiknya kembangkan laman Incung saja. Sebenarnya saya juga tidak suka istilah Rencong yang jadi semrawut, misal naskah British Library ini http://www.bl.uk/manuscripts/Viewer.aspx?ref=mss_malay_a_2_f001r yang juga dikatalogkan sebagai Rencong padahal aksaranya berbeda dengan yang dikutip @Niomi13: EAP117/63/1/15. Alteaven (bicara) 8 November 2021 11.51 (UTC)[balas]

@Alteaven: Andaikata kita mengesampingkan hasil dokumentasi sarjana Barat, sebenarnya sudah cukup jelas.
Surat Ulu adalah penyebutan lokal untuk aksara brahmik di Selatan Sumatra, mencakup aksara Incung, Rejang, Lampung, blablabla.
  1. Mengenai penamaan surat Incung, karena bentuk naskah berupa bambu (https://eap.bl.uk/archive-file/EAP117-63-1-15), saya bingung mau bilang di alinea ke berapa. Pokoknya di gambar urutan ke-15 tertulis, "Aih basamilah mujur akung mangarang parapatah surat Incoung Jawa Palimbang."
  2. "... bisa dipakai untuk aksara di daerah apa saja sementara itu yang sekarang sedang dibahas." Dari yang saya baca di kumpulan tersebut, semua menggunakan kaganga Kerinci (surat Incung).
  3. "... apakah bisa disediakan kajian ilmiah atau buku dengan pengarang dan tahun terbit jelas?" Yang saya ketahui sih, (Alimin, dkk. 2003. Sastra Incung Kerinci. Kerinci:Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kerinci.). Cukup susah karena kebanyakan buku tidak pernah dipublikasikan secara daring. Tapi bila dicari di Internet, banyak artikel dan jurnal yang menyebut aksara yg digunakan di Kerinci sebagai "Incung", bukan "Rencong".
  4. "Saya kurang setuju dengan kesimpulan anda untuk mengikuti kalimat..." Sama, saya juga kurang setuju dengan pandangan saya, krn saya hanya mengikuti pola pandang di Wikipedia bahasa Inggris. Di sana, kata "Rencong" lebih terkenal dibanding "Surat Ulu". Ulah sarjana Barat, maybe? Tetapi kita bisa sepakat kalau sebenarnya Surat Ulu dan Rencong sama saja.
  5. "Asal usul kata rencong sendiri tidaklah jelas,..." Saya pikir asalnya dari kata méncong yang berarti miring/serong (https://prpm.dbp.gov.my/cari1?keyword=mencong). Terlepas dari itu, nampaknya istilah Surat Ulu dan Surat Rencong bisa digunakan bergantian. Di Pasemah misalnya, dalam buku Aksara Base Besemah (http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/04/Buku-Aksara-Base-Besemah.pdf) tertulis "surat ʁincung".
  6. "... bahwa istilah rencong pertama kali muncul di tulisan-tulisan Barat (bisa di lihat di situ siapa saja), bukan di naskah asli." Yups, itu lah yang coba saya utarakan pada komentar saya sebelumnya.
  7. "Sebenarnya saya juga tidak suka istilah Rencong yang jadi semrawut, misal naskah British Library ini..." Saya kukuh pada pendirian saya bahwa Surat Ulu = Rencong dan Rencong ≠ Incung (Kerinci). Titik. Jadi yang ditulis pada deskripsi naskah BL tersebut sudah benar (Rencong, bukan Incung).
Mohon koreksi bila ada kesalahan. Terima kasih. Salam. niomi13 (bicara) 8 November 2021 18.28 (UTC)[balas]

@Niomi13: ok, sekarang jika kita sepakat dengan peristilahan ini, sebenarnya artikel yang bersangkutan niatnya apa? itu yang saya kurang jelas tangkap. Jika ini artikel niatnya membahas ulu/rencong, maka hal yang kelihatan paling tidak tepat adalah pilihan gambar2 yang terbatas hanya incung kerinci. Perlu dikembangkan lebih jauh dan setidaknya ada galeri/gambar aksara2 lain sesuai dengan definisi ulu/rencong yang barusan dibahas. Bukan begitu? Alteaven (bicara) 8 November 2021 23.12 (UTC)[balas]

Fyi, Bang Alteaven. Eiskrahablo diblokir karena melakukan vandalisme. salah satunya membalikkan dan mengalihkan secara sepihak Surat Ulu dan Rencong tanpa konfirmasi/konvensi sehingga membingungkan semua pembaca.
Jadi, yang akan saya lakukan adalah:
  1. mengalihkan aksara Rencong ke Surat Ulu;
  2. mengembangkan Surat Ulu sehingga mencakup semua aksara Brahmik Sumatra Selatan, bukan hanya aksara Incung.
Bagaimana menurut Abang? niomi13 (bicara) 8 November 2021 23.19 (UTC)[balas]

Oh begitu, hmm. Kalau boleh saya singkat:

Eiskrahablo dan bang niomi13 setuju bahwa "ulu" bermaksud sebagai aksara2 sumsel secara kolektif
Eiskrahablo menganggap rencong sebagai bagian dari ulu, kemudian rencong=incung, dan mengalihkan secara sepihak ulu > rencong (dengan anggapan bahwa artikel itu hanya mau membahas incung?)
Sementara bang niomi13 menganggap rencong=ulu, dan artikel ini niatnya mau bahas ulu tp kebetulan gambar yang tersedia baru incung saja.

Begitukah duduk perkaranya? Tampaknya Eiskrahablo justru belum mengutip apapun untuk mendukung posisinya bahwa incung=rencong. Dalam hal itu, saya pikir membalikkan ulu > rencong secara sepihak memang menjadi kurang tepat. Alteaven (bicara) 8 November 2021 23.32 (UTC)[balas]

Alteaven Iya. Begitu duduk perkaranya. niomi13 (bicara) 9 November 2021 02.07 (UTC)[balas]

Kalau begitu benar, saya sekarang cenderung lebih setuju dengan yang bang niomi13 akan lakukan, mengalihkan ke "surat ulu" dan menambah konten Alteaven (bicara) 9 November 2021 07.49 (UTC)[balas]

Duplikat? sunting

Saya menemukan dua artikel yang (mungkin) sama: San Diego, California dan Kabupaten San Diego, California, Amerika Serikat (yang dibuat baru-baru ini). Apakah keduanya merujuk pada wilayah yang sama? Jika iya, saya rasa akan baik jika digabungkan. Terima kasih, ··· 🌸 Rachmat04 · 4 November 2021 12.59 (UTC)[balas]

@Rachmat04: Halo, setelah saya melakukan pengecekan di WBI dan di WPEN, ternyata keduanya beda tingkatan administratif pemerintahan tapi namanya memang sama. San Diego yang pertama itu statusnya adalah Kota (City), sedangkan San Diego yang kedua itu statusnya adalah County (setingkat dengan Kabupaten), dan Kota San Diego ini juga adalah ibukota dari nama yang sama, County San Diego. Semoga penjelasannya sudah cukup jelas. Salam. Aviel Dase (Kirim Pesan) 4 November 2021 23.13 (WITA) 4 November 2021 15.13 (UTC)[balas]
@Aviel Dase: Terima kasih! Saya kurang familier dengan daerah administratif, jadi memastikan dahulu. Untuk ini, saya juga tidak menemukan padanan "county" menjadi "kabupaten" di Wikipedia b. Indonesia. Artikel kedua akan saya ubah menjadi "County San Diego, California".
(Memanggil @Teknologi Positif untuk pemberitahuan). ··· 🌸 Rachmat04 · 6 November 2021 06.13 (UTC)[balas]
@Rachmat04: sepertinya format yang lebih baik adalah "San Diego County, California". dwadieff 6 November 2021 14.37 (UTC)[balas]
Di sini, format nama county itu didahulukan dengan "County [nama]", seperti County Clark, Nevada, County Los Angeles, California, dsb. ··· 🌸 Rachmat04 · 7 November 2021 03.06 (UTC)[balas]

I Gusti Ngurah Rai sunting

Saya lihat artikel I Gusti Ngurah Rai di Wikipedia bahasa Rusia sudah dijadikan AP oleh Bapak Alex. Mungkin disini juga ada yang mau mengembangkannya dari WBR juga --Glorious Engine (bicara) 5 November 2021 03.55 (UTC)[balas]

Undangan untuk berpartisipasi dalam sesi penelitian Wikistories sunting

Halo!

Inuka team mengundang anda untuk berpartisipasi dalam penelitian untuk produk baru bagi para editor, Wikistories pilot project. Kami ingin merekrut para editor yang telah berkontribusi dalam Wikipedia versi Bahasa Indonesia untuk secara sukarela menguji prototipe Wikistories dalam sesi langsung virtual. Fokus Proyek Wikistories adalah untuk menampilkan konten-konten Wiki secara visual untuk pelajar-pelajar visual yang menggunakan telepon genggam. Sesi pengujian akan mengumpulkan masukan-masukan kualitatif berdasarkan pengalaman partisipan sebagai orang-orang yang berpotensi menjadi pencipta Wikistories untuk membantu kami menjawab beberapa pertanyaan mengenai produk ini.

Jika anda tertarik untuk berpartisipasi, mohon isi formulir ini, dan apabila anda memenuhi syarat dan ada slot yang terbuka, kami akan menghubungi anda untuk menjadwalkan sesi pengujian. Jangan merasa sungkan untuk mengirimkan pertanyaan atau memberikan masukan untuk proyek Wikistories ini.

Terima kasih sebelumnya atas ketertarikan anda untuk berpartisipasi.

UOzurumba (WMF) (bicara) 15 November 2021 11.46 (UTC) Atas nama Inuka Team. Pesan ini diterjemahkan oleh Ari Natarina.[balas]

Hi @UOzurumba (WMF) & @Ari Natarina where is the report or results from the forms and the feedback from community? Thanks. Joseagush(Bicara) 29 Agustus 2022 04.39 (UTC)[balas]
Hello Joseagush,
You can find information about the research and report here.
Best regards, UOzurumba (WMF) (bicara) 31 Agustus 2022 19.56 (UTC)[balas]
Thanks for the replies, do you have time also to give me feedback for this? Thanks for your time. Regards. Joseagush(Bicara) 1 September 2022 01.47 (UTC)[balas]

"Vandalisme" Artikel yang berhubungan dengan Sirkuit sunting

Teman-teman, akhir-akhir ini artikel-artikel sirkuit (misalnya Daftar sirkuit Formula Satu, Sirkuit Internasional Sepang, Sirkuit Jalan Raya Jeddah dan bahkan Sirkuit Internasional Sentul) banyak disunting oleh para penyunting anonim. Kalau dilihat mereka menggunakan perangkat seluler untuk menyunting. Jadi, apa untuk sementara waktu, apakah artikel-artikel sirkuit dikunci saja?

Klrfl (bicara) 16 November 2021 09.07 (UTC)[balas]

Obituarium sunting

Saya lihat di halaman Obituarium, bagian Stephen Suleeman-nya belum diisi. Kenapa gerangan, mungkin bisa diisikan juga, terutama oleh David Wadie Fisher-Freberg selaku pembuat halaman Obituarium tersebut --Glorious Engine (bicara) 18 November 2021 07.18 (UTC)[balas]

Perintah diterima. dwadieff 19 November 2021 03.12 (UTC)[balas]
@Glorious Engine: sudah selesai, Yang Mulia. dwadieff 28 November 2021 08.03 (UTC)[balas]

Penambahan templat yang keliru sunting

Harap periksa Istimewa:Kontribusi_pengguna/114.125.87.174 dia menambahkan templat {{about}}, {{untuk}}, dll. yang ngawur ke banyak sekali artikel, seperti di artikel vulva. 36.72.219.33

Penambahan gambar "pemanis" pada artikel sunting

Halo, mohon izin bertanya, apakah menambahkan gambar sebagai "pemanis" pada sebuah artikel di perbolehkan?, seperti pada artikel ini, ini, ini dan gambar-gambar yang utamanya ditambahkan oleh Bang rizki (bicarakontrib.kontrib. yang dihapuspemindahanblokirlog pemblokiranCentralAuth), bagaimana batasan gambar-gambar yang "masih" terkait dan berhubungan yang diperbolehkan untuk ditambahkan pada artikel di wikipedia, meskipun gambar-gambar tersebut memang tidak bermasalah dengan lisensi di commons. 103.24.73.42 23 November 2021 17.06 (UTC)[balas]

@103.24.73.42: Halo, kalau menurut pandangan saya, gambar "pemanis" itu yang diperbolehkan hanya mengenai artikel tersebut. Contohnya tentang artikel Universitas Islam Riau, jadi gambar "pemanis" yang diperbolehkan itu adalah gambar mengenai situasi kampus UIR itu, atau gambar gedung kampus, atau bisa juga gambar kegiatan mahasiswa dari UIR. Untuk gambar yang seperti diunggah oleh pengguna tersebut yang menampilkan gambar selfie ataupun wefie yang sebenarnya menurut saya itu tidak layak dalam artikel. Itu kalau menurut saya, mungkin bisa ditunggu balasan dari kontributor WBI lain atau dari pengurus WBI. Terima kasih, salam. Aviel Dase (Kirim Pesan) 24 November 2021 01.26 (WITA) 23 November 2021 17.26 (UTC)[balas]
Baik, terima kasih atas penjelasannya. 103.24.73.42 23 November 2021 17.36 (UTC)[balas]

Penutupan periode penghimpunan komentar untuk Rancangan Panduan Penegakan Kode Etik Universal sunting

Terima kasih atas gagasan dan komentar yang Anda berikan mengenai Rancangan Panduan Penegakan Kode Etik Universal. Umpan balik yang Anda berikan telah dapat membantu menciptakan Kode Etik Universal yang lebih kuat.

Jika Anda belum memberikan komentar, sekarang adalah waktu yang tepat, karena pada saat ini Komite Perumus sedang bekerja untuk memperbarui Rancangan tersebut. Komite Perumus ingin mempertimbangkan semua komentar selama proses ini. Harap berikan komentar Anda sebelum akhir bulan November. Komite ingin menyelesaikan perubahan atas Rancangan sebelum akhir tahun, dan Rancangan yang telah diperbaharui akan dirilis segera setelah proses ini diselesaikan.

Langkah selanjutnya mengenai Kode Etik Universal adalah perbincangan mengenai proses pengesahan Rancangan Penegakan. Kami akan menyelenggarakan jam kerja terbuka mengenai pengesahan pada tanggal 29 November.

Yayasan Wikimedia akan mengirimkan rekomendasi kepada Dewan Pengawas mengenai proses pengesahan pada bulan Desember. Rekomendasi ini akan menjadi dasar bagi merancang proses selanjutnya dalam Kode Etik Universal.

Salam, RamzyM (WMF) 26 November 2021 08.59 (UTC)[balas]