Wikipedia:Artikel pilihan/Usulan/Hipertensi paru

CATATAN PENUTUP

Aku putuskan untuk mengangkat artikel ini menjadi Artikel Pilihan karena sudah ditinjau secara komprehensif oleh empat pengguna dan semua saran sudah dilaksanakan dengan sangat baik. Terima kasih kepada Anya Iziatanaf atas kerja kerasnya dan juga kepada para peninjau karena sudah meluangkan waktunya dalam membaca artikel ini.  Mimihitam  20 Maret 2020 14.04 (UTC)

Diskusi di bawah adalah arsip dari pengusulan artikel pilihan. Terima kasih atas partisipasi Anda. Mohon untuk tidak menyunting lagi halaman ini. Komentar selanjutnya dapat diberikan di halaman pembicaraan artikel.

Artikel ini disetujui.


Hipertensi paru sunting

Pengusul: Anya Iziatanaf (b • k • l) · Status:    Selesai

Pengusulan dilakukan dalam rangka penambahan poin untuk Kompetisi Saraswati

Anya Iziatanaf (bicara) 6 Maret 2020 11.34 (UTC)[balas]

Mencoba memanggil @RianHS @HaEr48 yang tertarik dengan topik kesehatan.  Mimihitam  6 Maret 2020 11.52 (UTC)[balas]

Komentar dari Mimihitam sunting

Terima kasih banyak kepada mbak @Anya Iziatanaf atas kerja kerasnya dalam menulis artikel ini. Sepintas aku lihat artikelnya potensial untuk diangkat menjadi artikel pilihan. Sebelum memberikan masukan yang lebih mendetail, ada beberapa hal yang perlu diperbaiki:

  1. Bagian gejala, tanda, ketidakseimbangan efektor vaskular, faktor lingkungan, genetik, faktor risiko dan komplikasi perlu diparagrafkan, karena gaya Wikipedia adalah menulis dalam bentuk prosa dan bukan poin-poin
     Selesai Sudah saya ubah sesuai saran Anya Iziatanaf (bicara) 6 Maret 2020 17.13 (UTC)[balas]
  2. Catatan kakinya banyak yang perlu dirapikan, contohnya referensi nomor 29, nama penulisnya "DocDoc." dan bahasanya "LANGUAGE-CODE". Contoh lain, ref 26 nama penulisnya "general_alomedika", ref nomor 19 nama penulisnya " Teknologi, PT Gogobli Asia"
     Selesai Sudah saya ubah sesuai saran Anya Iziatanaf (bicara) 6 Maret 2020 17.13 (UTC)[balas]
    @Anya Iziatanaf general_alomedika juga mohon diperbaiki. Kalau bisa dicek lagi catatan kakinya dan dicari yang penulisan namanya masih belum tepat, karena fitur sitasi otomatis kadang memang masih belum sempurna (misalnya mendeteksi “PhD” sebagai nama belakang)  Mimihitam  7 Maret 2020 00.58 (UTC)[balas]
     Selesai Sudah saya cek dan ubah, mudah-mudahan tidak ada yang kelewatan. Iya, Mas. Saya kira, masukin copy url-nya udah diaturin otomatis sama fitur sitasinya. Anya Iziatanaf (bicara) 7 Maret 2020 05.39 (UTC)[balas]
    @Anya Iziatanaf fiturnya memang belum sempurna mbak, tetapi tetap berguna untuk pengguna baru :)  Mimihitam  7 Maret 2020 09.24 (UTC)[balas]
  3. Kesahihan referensi drdonoantonosppdkkv, gogobli, dan pfizer agak meragukan, sebaiknya diganti dengan sumber yang lebih ilmiah
     Selesai Yang drdono sama gogobli sudah saya hapus. Yang pfizer kurang ilmiah? Walaupun pfizer ini perusahaan farmasi? Kalau iya, berarti yang referensi pfizer indonesia saya hapus, juga ya. Anya Iziatanaf (bicara) 6 Maret 2020 17.13 (UTC)[balas]
    @Anya Iziatanaf menurutku lebih baik mengutip jurnal ilmiah daripada perusahaan farmasi, jadi memang sebaiknya referensi pfizer dan pfizer indonesia sama-sama dihapus :)  Mimihitam  6 Maret 2020 17.30 (UTC)[balas]
     Selesai Sudah saya ubah ya, terima kasih. Anya Iziatanaf (bicara) 6 Maret 2020 17.44 (UTC)[balas]
    @Anya Iziatanaf Sumber Yayasan Paru juga kalau bisa diganti saja.  Mimihitam  7 Maret 2020 00.58 (UTC)[balas]
    Diganti referensinya, Mas? Maksudnya dihapus gitu ya? Atau gimana? Anya Iziatanaf (bicara) 7 Maret 2020 04.23 (UTC)[balas]
    @Anya Iziatanaf maksudnya dihapus/diganti dengan referensi lain yang lebih sahih.  Mimihitam  7 Maret 2020 09.24 (UTC)[balas]
    Kurang terpercaya ya? Sebenarnya asosiasi hipertensi paru itu di bawah pengawasan dokter. Kalau dari isi webnya bisa dipercaya kok. Cuma memang nulisnya kayak yang nggak meyakinkan gitu. Hehe. Ditulis asal-asalan. Jadi saya hapus saja? Btw, yg klasifikasi saya buat tabel aja, Mas? Seperti saran RianHS Ditunggu jawabannya Anya Iziatanaf (bicara) 7 Maret 2020 10.30 (UTC)[balas]
     Selesai Referensi yayasan paru sudah saya hapus ya Mas  Mimihitam  Btw, makasih sudah dipindahin keterangannya ke bagian bawah. Hehe. Anya Iziatanaf (bicara) 7 Maret 2020 16.45 (UTC)[balas]
    @Anya Iziatanaf sama-sama, untuk bagian klasifikasi nanti biar mas HaEr48 yang kasih peninjauan :)  Mimihitam  7 Maret 2020 22.38 (UTC)[balas]
  4. Bagian "sirkulasi paru" masih kosong
     Selesai Sudah saya tambahkan Anya Iziatanaf (bicara) 6 Maret 2020 17.13 (UTC)[balas]
  5. Bagian "klasifikasi" juga sebaiknya dijelaskan dalam bentuk prosa
    Ini belum saya ubah, mohon saran lebih lanjut khawatir kalau diprosakan jadi membingungkan karena klasifikasinya agak bercabang.
    Nanti akan kita bahas sama peninjau lain enaknya mau diapain bagian itu. Terima kasih.  Mimihitam  6 Maret 2020 17.30 (UTC)[balas]
    Bagaimana kalau dibuat tabel saja? Supaya tidak perlu pakai “lihat keterangan x”. — RianHS (bicara) 6 Maret 2020 23.11 (UTC)[balas]
    Itu awalnya semua saya bentuk tabel semua, Mas. Hehe. Sama keterangan-keterangannya sekalian. Tapi kok jadi kayak parade tabel. Bejejer 6. Saya rubah lagi. Eh sebentar, yang mana nih yg bentuk tabel? Klasifikasi aja atau sekalian sama keterangannya? Atau klasifikasi disatuin sama tabelnya gitu? Keterangannya disebelahnya? Anya Iziatanaf (bicara) 7 Maret 2020 06.33 (UTC)[balas]
    Tadinya maksud saya dijadikan satu tabel, baris ke bawah untuk grupnya, dan kolom kanan untuk keterangannya. Namun, melihat bagian “Penyebab” sudah diuraikan dengan cukup baik, bagaimana kalau klasifikasi dan penyebab disatukan saja, seperti usul saya di bawah. — RianHS (bicara) 7 Maret 2020 10.49 (UTC)[balas]
     Selesai Sudah saya posisikan berurutan sesuai anjuran, definisi, tanda dan gejala, penyebab dan klasifikasi, patofisiologi, diagnosis, penatalaksanaan (saya nggak tau kalau wikipedia bagaimana, tapi kalau buat referat medis yang digunakan kalau bukan terapi, pakainya penatalaksanaan, tapi yang ini saya manut aja yang lazim dipakai apa. untuk sementara saya pakai penatalaksanaan dulu), prognosis, epidemiologi, terakhir baru sejarah. Saya nunggu masukan yang lainnya lagi. Makasih Anya Iziatanaf (bicara) 7 Maret 2020 15.47 (UTC)[balas]

Baik, saya nunggu saja dulu berarti ya.Anya Iziatanaf (bicara) 6 Maret 2020 17.44 (UTC)[balas]

Segitu dulu, terima kasih.  Mimihitam  6 Maret 2020 11.58 (UTC)[balas]

Terima kasih banyakAnya Iziatanaf (bicara) 6 Maret 2020 17.13 (UTC)[balas]

Aku ada beberapa komentar lagi:

  1. "Hipertensi paru pada wanita setelah masa pubertas rasio perbandingannya 1,7-1,9 : 1 lebih besar dibanding pria" ==> kira2 apakah bisa diganti jadi #:"Hipertensi paru pada wanita setelah masa pubertas rasio perbandingannya 1,7-1,9 kali lebih banyak dibanding pria"?
    Oke oke Anya Iziatanaf (bicara) 8 Maret 2020 03.45 (UTC)[balas]
     Selesai Sudah ya, mas Anya Iziatanaf (bicara) 8 Maret 2020 05.21 (UTC)[balas]
  2. "prevalensinya adalah 6,6-26 kasus per 1 juta orang dewasa" --> Penyakit ini berarti sebenarnya termasuk penyakit yang langka ya? Mungkin bisa disebutkan juga di paragraf pembukanya
    Oke siap Anya Iziatanaf (bicara) 8 Maret 2020 03.45 (UTC)[balas]
     Selesai Ini saya taruh di pendahuluan sama epidemiologi, ya, Mas Anya Iziatanaf (bicara) 8 Maret 2020 05.21 (UTC)[balas]
  3. "Bunyi jantung S2" dan "S3" itu apa ya?
    Jadi bunyi jantung kan lup-dup lup-dup gitu ya. Itu bunyi jantung S1 sama S2. S3 harusnya nggak ada kecuali pada anak kecil sama beberapa atlet. Jadi bunyi S3 itu patologis, tanda ada penyakit. Ini dijelasinnya di artikel jantung, Mas. Anya Iziatanaf (bicara) 8 Maret 2020 03.45 (UTC)[balas]
    Dipranalakan saja ke bunyi jantung, dan di artikel tersebut tambahkan sedikit penjelasan. -- RianHS (bicara) 8 Maret 2020 06.30 (UTC)[balas]
     Selesai sudah saya tambahin juga penjelasan S2 sama S3 apa pakai dalam kurung gitu.
  4. Memang banyak istilah teknis yang perlu dipranalakan.. kalau masih merah ibu bisa buat rintisannya juga, tidak perlu panjang-panjang, dua kalimat juga sudah oke :)
    Bener ya nggak apa-apa nggak berbentuk artikel yang seharusnya yg lengkap. Sementara dulu. Nanti saya lengkapi kalau sudah lowong. Bagaimana dengan istilah yang perlu dijelaskan, tapi seharusnya jadi bagian dari satu artikel yang lebih besar? Misalnya, nih, bunyi jantung S1, S2 sama S3. Menurut saya itu penjelasannya harusnya ada di artikel "Jantung" atau "Fisiologi jantung" dan bukan berdiri sendiri sebagai judul artikel. Makanya saya sertakan referensi tentang jantung di bagian yang nyebut bunyi-bunyian ini (mungkin kurang efektif, sih orang lebih enak langsung klik pranala aja kalau pengen tahu penjelasan lebih jauh). Arteri pulmonalis juga menurutku seperti itu, harusnya jadi bagian dari artikel "Sirkulasi darah". Mohon pendapatnya, Mas RianHS sama Mas HaEr48 Makasih Anya Iziatanaf (bicara) 8 Maret 2020 03.45 (UTC)[balas]
    Bikin aja artikel rintisan baru, adopsi dari en:Pulmonary artery -- RianHS (bicara) 8 Maret 2020 06.30 (UTC)[balas]

 Selesai PR merah sudah beres semua ya :) Mas Mimihitam, Mas RianHS makasih baaanyak banget sudah dibantu nunjukin yang mana yang harus dipranalain, sama sudah mbantu mempranalakan juga. Baek banget. :) Anya Iziatanaf (bicara) 12 Maret 2020 04.32 (UTC)[balas]

  1. Referensi yang dikutip dengan nama "15" digunakan dua kali di artikelnya, tetapi isinya masing2 beda (yang satu Erika Rosenzweig et al, yang lainnya Gérald Simonneau et al), mohon untuk diperbaiki
    Nah ini yang saya mumet semalam. Soalnya nggak tau kok bisa gitu. Perasaan kemarin-kemarin baek2 aja. Diapain ya mas? Semalam pas dia merah, aku tinggal tidur aja. Soalnya nggak ngerti salahnya di mana. Trus kok referensi di laptop sama hp kok beda ya. Saya kan mau menyunting referensi ya. Di hp saya misalnya referensi no 48, di laptop nomer 47. Saya coba reload halamannya, masih gitu. Nanya lagi, Mas. Kalau misalnya nih lagi ngedit trus pas mau diterbitin ada konflik penyuntingan, itu saya harus gimana. Tadi pas mau diterbitin trus gitu. Saya klik selesikan konflik etapi nggak mudeng harus ngapain. Hehe. Ya udahlah saya buang aja suntingannya. Anya Iziatanaf (bicara) 8 Maret 2020 03.45 (UTC)[balas]
     Selesai. Sudah saya pisahkan. Karena masing-masing hanya dipakai sekali, maka tidak usah diberi nama ":15". Simonneau untuk revisi klasifikasi, sedangkan Rosenzweig untuk catatan penjelas nomor 6-- RianHS (bicara) 8 Maret 2020 06.56 (UTC)[balas]

Sekian komentar saya karena peninjauan yang lebih mendalam akan dilakukan oleh saudara HaEr48.. tetapi saya juga sambil mengawasi pengusulannya juga. Semoga berhasil ya dengan kompetisinya .  Mimihitam  7 Maret 2020 22.48 (UTC)[balas]

Makasih, Mas. Jangan bosan atau mbatin atau rolling eyes kalau saya gaptek banget ya. Anya Iziatanaf (bicara) 8 Maret 2020 03.45 (UTC)[balas]
@Anya Iziatanaf maaf kalau nanya lagi, saya ini sambil copyedit bagian artikel yang sudah dibaca oleh para peninjau di sini:
  • "edema tungkai karena bendungan di jantung kanan akibatnya cairan kembali ke sirkulasi sistemik" ==> "bendungan" di situ maksudnya apa ya, pemblokiran? Mungkin bisa diganti karena pembaca awam nanti takutnya malah kebayang bendungan yang lain :P
    Bendungan jatiluhur gitu, ya? Duh gimana ngejelasinnya ya. Hmm. Jadi posisinya kan gini, ventrikel kiri-ke seluruh tubuh (termasuk liver)-atrium kanan-ventrikel kanan-arteri pulmonalis-paru-paru-atrium kiri- balik lagi ventrikel kiri. Nah arteri pulmonalisnya kan nyempit, jadi darah (yang isinya bukan hanya darah tapi ada cairan juga) itu ngumpul gitu kan di ventrikel kanan. lama-lama kalau nggak muat naik ke atrium kanan, trus mundur ke seluruh tubuh, bengkak deh jadinya. ini juga yang bikin liver membesar karena banyak cairan kebendung di situ. nah itu maksud bendungan. hihihi. Bahasa benernya apa ya? Bahasa di medis bilangnya bendungan soalnya. Anya Iziatanaf (bicara) 8 Maret 2020 14.11 (UTC)[balas]
    Terima kasih atas penjelasannya. Karena itu adalah istilah medis, bisa tetap dipertahankan :)  Mimihitam  8 Maret 2020 14.23 (UTC)[balas]

 Selesai

Terima kasih  Mimihitam  8 Maret 2020 13.52 (UTC)[balas]

Komentar dari RianHS sunting

Kepada Mimihitam, terima kasih telah memercayai saya untuk meninjau calon AP. Ini adalah tinjauan pertama saya, mohon maaf jika ada kekeliruan. Kepada @Anya Iziatanaf, semoga mendapat hasil terbaik untuk kompetisinya, berikut masukan awal saya untuk meningkatkan kualitas artikel ini:

  • Masih berkaitan dengan nomor 1 di atas, urutan subjudul sepertinya perlu diubah. Letakkan subjudul yang paling dicari informasinya di atas. “Sejarah” lebih baik diletakkan di bawah, sedangkan “Epidemiologi” perlu dapat prioritas lebih.
     Selesai. Sudah saya ubah Anya Iziatanaf (bicara) 6 Maret 2020 17.29 (UTC)[balas]
    Saran saya urutannya begini:
  • Definisi (baiknya diawali dengan paragraf “Jantung adalah organ yang ...” baru kemudian tentang pedoman 2013)
  • Tanda dan gejala
  • Penyebab dan klasifikasi (paragraf di bagian “Penyebab” sudah bagus, klasifikasi WHO kan juga berdasarkan penyebab, grup 1–5 masing-masing dibuat subjudul dan paragraf/prosa dulu, kita lihat nanti)
  • Patofisiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan (atau tata laksana? Mana yang lebih umum?)
  • Prognosis
  • Epidemiologi
  • Sejarah
Urutan ini masih fleksibel, nanti lihat komentar peninjau lain. — RianHS (bicara) 7 Maret 2020 10.35 (UTC)[balas]
@RianHS kalau mau copyedit langsung nggak masalah sih, karena artikelnya sudah dikirim ke juri juga.. pengusulan ini untuk dapat poin tambahan setelah kerja keras mendapatkan status AP.  Mimihitam  7 Maret 2020 11.15 (UTC)[balas]
Jadi saya nunggu dulu pendapat yg lain sebelum saya edit. Atau langsung ubah aja susunannya? Soalnya referensinya harus dimasukin satu2 lagi. (Pengalaman saya gitu. Kalau copy trus paste, referensinya jadi nambah banyak. Nggak tau juga kalau ada caranya biar nggak kayak gitu. Hehe. Jadi gimana? Saya ubah atau nunggu pendapat yang lain? Bagaimana mas Mimihitam Anya Iziatanaf (bicara) 7 Maret 2020 11.28 (UTC)[balas]
@Anya Iziatanaf langsung ubha saja bu, nggak masalah.  Mimihitam  7 Maret 2020 11.30 (UTC)[balas]
Okesip. Otw merubah. Mas RianHS saya boleh minta ditunjukin yang bagian mana yang bahasanya medis banget, biar bisa saya perbaiki lagi? (Semuanya gitu ya, hehe). Sama soal pranala dari wikipedia bahasa lain, bagaimana? Anya Iziatanaf (bicara) 7 Maret 2020 11.39 (UTC)[balas]
 Selesai Anya Iziatanaf (bicara) 7 Maret 2020 16.55 (UTC)[balas]
  • Banyak kata dan frasa yang perlu dipranalakan (wikifisasi) untuk mempermudah pembaca memahami kata/frasa tersebut. Jika sudah dipranalakan, tidak perlu lagi menjelaskan kata/frasa tersebut melalui bahasa Inggris yang ditulis dalam kurung.
Kata dan frasanya juga sudah saya coba pranalakan, tapi masih merah, belum dibuat artikelnya. Makanya sesekali ada yang coba saya jelaskan apa pengertiannya. Ada saran lebih lanjut? Anya Iziatanaf (bicara) 6 Maret 2020 17.29 (UTC)[balas]
Kalau pranala merah tersebut sudah ada entri wikidatanya (ada artikelnya di wikipedia bahasa lain), saya bisa bantu membirukan. — RianHS (bicara) 6 Maret 2020 23.22 (UTC)[balas]
Oh, bisakah pakai artikel di wikipedia bahasa lain? Semalam malah saya kepikiran mau ngebiruin satu-satu. Biru dulu aja, informasi dasar gitu, tambahan artikelnya nanti kalau kompetisinya udah beres. By the way, masih banyakkah kata atau frasa yang harusnya saya pranalakan tapi belum? Minta petunjuknya. Terima kasih Anya Iziatanaf (bicara) 7 Maret 2020 04.47 (UTC)[balas]
Gimana jelasinnya ya, hehe.. Pranalanya bukan ke artikel wikipedia bahasa lain. Nanti saya bantu kalau sudah agak luang. — RianHS (bicara) 7 Maret 2020 12.14 (UTC)[balas]
Anya Iziatanaf Kalau pranala itu perlu agar pembaca bisa memahami artikel, menurutku seharusnya dipranalakan dan dibirukan walaupun hanya stub satu paragraf. HaEr48 (bicara) 7 Maret 2020 17.36 (UTC)[balas]
Siap, makasih banyak, Mas. Anya Iziatanaf (bicara) 7 Maret 2020 16.55 (UTC)[balas]
Berikut beberapa kata/frasa yang saya pikir perlu diwikifisasi. Sudah ada artikelnya dalam bahasa Inggris. Daftar ini akan saya tambahkan berkala. Jika sempat, saya akan bantu membirukan.
Makasih banyak, Mas. Yang gambar bergerak di bagian definisi juga sudah saya lihat. Okesip, makasih banyak Anya Iziatanaf (bicara) 8 Maret 2020 05.30 (UTC)[balas]
Saya lagi berusaha ngebiru2in yang masih merah kok. Barusan buat arteri pulmonalis sama kateterisasi jantung. Saya boleh buat sendiri aja nggak? Nggak ngartiin yang wiki bahasa Inggris? Insya Allah besok sih, udah biru semua yang merah-merah di artikel saya. Etapi kalau mau dibantu mah, siapa yang nolak. Hehe. Saya ngurus yang obat-obat dulu aja, ya, Mas. Ben nggak bentrok. Barusan saya mau ngedit artikel trus ada konflik penyuntingan, ternyata senior2 saya lagi bergerilya ngebantuin. Baek banget. makanya saya buat pranala aja skrg Anya Iziatanaf (bicara) 8 Maret 2020 13.59 (UTC)[balas]
 Selesai sudah beres semua pranalanya, Mas Anya Iziatanaf (bicara) 10 Maret 2020 18.23 (UTC)[balas]
  • Beberapa rujukan terlalu banyak dipakai, hingga puluhan kali. Mungkin peninjau lain yang lebih berpengalaman bisa memberi solusi.
Sebenarnya tidak masalah, kalau memang ada puluhan kalimat yang didukung sumber yang sama. Tapi yang perlu dipastikan bahwa rujukannya sudah cukup spesifik (misal satu halaman atau satu rentang halaman yang kecil, dan bukan satu buku tanpa nomor halaman misalnya). HaEr48 (bicara) 6 Maret 2020 17.08 (UTC)[balas]
Iya, waktu buat artikelnya juga saya berpikir yang sama. Tapi memang ada website yang membagi-bagi artikel mereka ke beberapa halaman. Jadi mau tidak mau harus dikutip dengan referensi yang berbeda. Gimana, nggak apa-apa? Anya Iziatanaf (bicara) 6 Maret 2020 17.29 (UTC)[balas]
@Anya Iziatanaf untuk itu bisa pakai templat sfn. Contoh: {{sfn|Iziatanaf|2020|pp=30-32}}. Terus nanti referensi bukunya bisa dipindahkan ke bagian sendiri "Daftar pustaka". Contohnya bisa lihat di artikel hak asasi manusia.  Mimihitam  7 Maret 2020 11.16 (UTC)[balas]
Oke. Saya coba ya. Jujur baca ini saya sama sekali nggak mudeng mau diapain. Hehe. Saya ubah susunannya dulu. Habis itu baru saya pelajari yang di artikel hak asasi manusia gimana caranya. Kalau nanti saya mentok nggak bisa juga, boleh nanya lagi ya Anya Iziatanaf (bicara) 7 Maret 2020 11.39 (UTC)[balas]
@Mimihitam dan Anya Iziatanaf: Kayaknya kalau diubah jadi sfn malah jadi repot dan rentan kesalahan saat mengonversi. Menurutku gaya referensi sekarang tidak masalah. Sfn itu paling cocok kalau banyak menggunakan buku, tetapi di sini kayaknya tidak terlalu banyak. HaEr48 (bicara) 7 Maret 2020 17.04 (UTC)[balas]
Referensi buku yg saya pakai memang nggak banyak sih, hanya 3 atau 4 kalau nggak salah. Yang saya pakai berulang karena beda halaman hanya 1 buku. Jadi bagaimana? Saya juga belum tau cara make dan cara kerjanya sfn ini (maaf yak) Anya Iziatanaf (bicara) 7 Maret 2020 17.18 (UTC)[balas]

Sekian dulu, terima kasih — RianHS (bicara) 6 Maret 2020 13.21 (UTC)[balas]

Tambahan:

  • Bagian "Penyebab" sudah saya rapikan, mohon ditinjau ulang. Ada tiga paragraf yang saya sembunyikan: paragraf pertama sudah dijelaskan di uraian Grup 1 sehingga tidak perlu ditulis lagi, paragraf ke-2 dan ke-3 mohon dicek apakah sudah dijelaskan di grup-grup atau belum. Jika sudah dihapus saja, jika belum apakah bisa dileburkan ke dalam grup-grup tersebut?
Atau gimana kalau subjudul penyebab diganti sama klasifikasi aja, trus yang paragraf dari subjudul penyebab dihapus semua aja? jadi ya hanya klasifikasinya? Anya Iziatanaf (bicara) 8 Maret 2020 05.28 (UTC)[balas]
 Selesai. Sudah oke. -- RianHS (bicara) 11 Maret 2020 14.05 (UTC)[balas]
Nah, ini. Saya juga nggak ngerti masalahnya di mana. Jadinya nggak paham harus gimana mbenerinnya. Soalnya nggak saya utak-atik dia error sendiri. Hiks. Anya Iziatanaf (bicara) 8 Maret 2020 05.28 (UTC)[balas]
 Selesai. Sudah saya perbaiki sendiri. -- RianHS (bicara) 8 Maret 2020 06.56 (UTC)[balas]
Heits, makasih banyak. Jadi enak. Anya Iziatanaf (bicara) 8 Maret 2020 08.06 (UTC)[balas]
Angiogram paru-paru pada pengidap hipertensi paru tromboemboli kronis.
  • Anya Iziatanaf, caption gambar di infobox mohon diuraikan lagi, misalnya bagian berwarna biru itu apa? Kotak yang diperbesar dan menunjukkan percikan/tetesan cairan itu apa? -- RianHS (bicara) 8 Maret 2020 13.35 (UTC)[balas]
    Boleh pengakuan dosa nggak? Jadi itu saya ambil dari infobox-nya pulmonary hypertension yg wiki bahasa Inggris. Nggak tau masukin gambar soalnya. jadi copy paste aja gitu. Kalau mau jujur, itu bukan gambar yang tepat, tapi sekali lagi karena nggak tau ngehapus gambar atau masukin gambar di infobox (pernah nyoba di artikel yang lain soalnya, trus gambarnya jadi berantakan, habis itu nggak berani lagi, hehe), jadi saya tetap pakai gambar itu. Kalau menurut pendapatku, itu gambar mau nunjukin kalau saking tingginya tekanan di dalam arteri pulmonalis, pembuluh darah bisa pecah, tapi selain gambaran biru2 yang nyembur itu bukan pembuluh darah tapi masih bagian ventrikel kanan, hipertensi paru juga nggak seekstrim itu. Sampai arteri pulmonalnya pecah. Yang paling sering pecah itu pembuluh darah kecil. Bukan yang main artery. Gitu. Jangan diketawain ya. Anya Iziatanaf (bicara) 8 Maret 2020 13.54 (UTC)[balas]
@Anya Iziatanaf kalau diganti gambar yang di kanan gimana? Atau kalau ibu punya usulan gambar lain, bisa ditaro di sini beserta takarirnya, nanti bisa saya bantu untuk masukkan ke infoboxnya.  Mimihitam  8 Maret 2020 20.53 (UTC)[balas]
Yang gambar angiogram paru itu ya? Kalau menurut saya itu hany mewakili sepersekian kecil dari hipertensi paru (HP). Karena hipertensi paru itu kan luas banget. Klasifikasinya aja bercabang2, gambar yg angiogram itu hanya mewakili sepersekian dari HP. Nanti bagaimana dengan HP karena penyakit jantung bawaan misalnya (penyakit jantung bawaan aja ada belasan yg bisa bikin HP), HP karena obat, HP karena genetik dll dll. Saya awal buat artikel itu sudah coba search gambar kan, ya. Karena kurang sreg. Tp nggak nemu (mungkin cara say nyari kurang mutakhir). Terlepas dari lebaynya gambar di infobox, memang dia yg paling mewakili "semua" kelompok hipertensi paru. Anya Iziatanaf (bicara) 8 Maret 2020 23.08 (UTC)[balas]
Sudah dicari di sini, Mbak? Commons:Category:Pulmonary_hypertension. Lihat juga dua subkategorinya (patologi anatomi & histopatologi) — RianHS (bicara) 8 Maret 2020 23.47 (UTC)[balas]
Nah, cara nyari gini yang saya nggak tau. Hehe. Aku sudah susur. Ada satu gambar yang saya rasa paling tepat buat nggambarin hipertensi paru, cuma ada tulisan di sebelahnya nggak tau bahasa apa. Yang file Schaubild lungenhochdruck Katholisches Klinikum Essen.JPG (Aku nggak tau cara ngegeret gambarnya ke infobox, sorry). Nah itu gambar yang paling bener. Bisa dilihat nggak mas RianHS Anya Iziatanaf (bicara) 9 Maret 2020 01.16 (UTC)[balas]
@Anya Iziatanaf @RianHS sudah aku terjemahkan nih, silakan dilihat terjemahannya sudah tepat atau belum (karena saya bukan orang medis).  Mimihitam  9 Maret 2020 09.53 (UTC)[balas]
Wuaaaaah, keren. Kok bisa? Maksudku kirain tulisan yang digambar mah nggak bisa diutak atik (gaptek). wuah senengnya. Iya bener bener udah. (Mau diajarin caranya). Aku pindahin ya, coba sendiri. nanti kalau mentok, baru minta tolong. Anya Iziatanaf (bicara) 9 Maret 2020 10.01 (UTC)[balas]
 Selesai. Terima kasih, Bung Mimi. — RianHS (bicara) 9 Maret 2020 19.32 (UTC)[balas]
  • @Anya Iziatanaf. Penulisan “pemeriksaan fisik” dan “pemeriksaan fisis” belum seragam. Di buku kedokteran sepertinya fisis yang lebih sering dipakai. Namun istilah ini tidak umum dibaca/didengar masyarakat luas.
Saya kalau ditanya bagaimana membedakan kapan pakai fisis kapan fisik, agak bingung. Masalah kebiasaan aja. Misalnya kalau mau nanya pasien udah diperiksa atau belum, kita bilangnya "kamu udah fisis?" bukan "kamu udah fisik?". Kalau menurut saya, fisis itu adjektiva kalau fisik bisa adjektiva juga tapi seringnya jadi kata benda (pendapatku ini mah). Kan, saya ngalor ngidul. Jadi kesimpulannya baiknya gimana, Mas? Saya manut. Anya Iziatanaf (bicara) 10 Maret 2020 18.23 (UTC)[balas]
Meminta pendapat @Mimihitam dan HaEr48. -- RianHS (bicara) 11 Maret 2020 14.05 (UTC)[balas]
Di KBBI, fisis dan fisik sama-sama adjektiva, jadi kayaknya mau pilih salah satu nggak masalah asalkan konsisten. Di kalangan masyarakat memang "fisik" lebih lazim.  Mimihitam  11 Maret 2020 14.07 (UTC)[balas]
 Selesai aku fisik-in aja ya semua? biar seragam dan untuk kelaziman. Anya Iziatanaf (bicara) 12 Maret 2020 04.37 (UTC)[balas]
  • Lebih tepat pemeriksaan genetika atau pemeriksaan genetik?
Kalau menurutku genetika (genetika itu susunan genetik) Anya Iziatanaf (bicara) 10 Maret 2020 18.23 (UTC)[balas]
 Selesai. Oke. -- RianHS (bicara) 11 Maret 2020 14.05 (UTC)[balas]
  • Di bagian Penatalaksanaan tertulis “... sesuai dengan klasifikasi Simonneau”. Apakah tidak sebaiknya diubah jadi klasifikasi WHO? Karena di bagian atas dijelaskan tentang klasifikasi WHO, bukan Simonneau, walaupun penulis di referensinya memang dia. — RianHS (bicara) 9 Maret 2020 19.32 (UTC)[balas]
 Selesai Galau ya, yang buat. hehe. Ini juga ditanyain Mas HaEr. Jadi Simmoneau ini yang buat klasifikasinya. Di dunia medis sih, bilangnya klasifikasi Simonneau. Tapi biar seragam, ganti WHO aja ya. Orang semua tahu WHO, tapi Simonneau, saya yang ngetik namanya aja belum pernah ketemu. hehe. Anya Iziatanaf (bicara) 10 Maret 2020 18.23 (UTC)[balas]
  • Teks di bagian “Pencegahan infeksi” tolong diubah karena tidak ada subjeknya, lalu ditambahkan kalimat lagi supaya paragrafnya tidak hanya berupa satu kalimat.
 Selesai siap sudah Anya Iziatanaf (bicara) 10 Maret 2020 18.23 (UTC)[balas]
  • Di bagian “Sidik ventilasi-perfusi paru (skintigrafi)”. Kalimat pertama dan kedua diawali “Pemeriksaan ini untuk”. Tolong diubah supaya tidak berulang. — RianHS (bicara) 9 Maret 2020 20.28 (UTC)[balas]
 Selesai sudah juga Anya Iziatanaf (bicara) 10 Maret 2020 18.23 (UTC)[balas]

Penyempurnaan terakhir (colek Mbak Anya Iziatanaf):

  • Berdasarkan diskusi terakhir di sini, saya menyarankan penyeragaman daftar, apakah mau daftar bernomor (numbered list) atau daftar berbutir (bulleted list). Saya juga melihat panduan di sini untuk penulisan huruf kapital serta penggunaan titik dua dan koma. Saya pun memutuskan untuk memakai daftar berbutir dengan pertimbangan tampilannya lebih enak dilihat. Namun, setelah membaca jurnal ini dan ini, saya baru tahu ternyata klasifikasi HP ada kode nomornya. Sekarang saya kembalikan ke Mbak saja, apakah mau pakai daftar berbutir (untuk kenyamanan membaca) atau daftar bernomor (untuk akurasi informasi).
Kalau saya pribadi dari proses belajar dan menyerap ilmu sejak ngajuin AP, informasi wikipedia kan memang buat umum, kan, ya? Bukan buat referensi medis (tapi menyediakan akses ke sana dalam bentuk daftar referensi sama bacaan lanjutan. ini juga yang jadi alasan saya masukin bacaan lanjutan). kalau saya lebih bagus yang berbutir. Jadi lebih nyaman buat dibaca, toh nggak buat keperluan diagnosis kan, ya? Kalaupun ada orang medis yang baca misalnya, saya sih yakin mereka bakal klik referensinya kayak yang Mas Rian lakuin. Gimana, Mas? Anya Iziatanaf (bicara) 13 Maret 2020 14.47 (UTC)[balas]
Barusan liat yang di artikel, Gimana kalau yang poin 1.1 tetap ditulis bentuk nomor tapi yang bagian 1.1.1 gitu bentuknya berbutir (Awal saya buat persis kayak yg diklasifikasi, tapi berantakan karena nggak mau nurut gitu penomorannya. langsung ngikutin nomor yang diatasnya. jadi misalnya yang grup I jadi ada sampai 1.12. Kan saya jadi pusing. Ya udahlah saya buat berbutir aja hehe). Saya lupa apa pernah berhasil bikin sesuai yg diklasifikasi plek ketiplek dalam bentuk daftar gini, atau bisanya pas dalam bentuk tabel. Kayaknya yang tabel. Tapi tabelnya saya hapus. Maksud saya kalimat yang di atas lebih suka yang berbutir itu, untuk poin 1.1.1 nya. Bukan yang poin 1.1 juga. Jadi setengah nomor setengah poin berbutir gitu. Gimana, Mas RianHS Anya Iziatanaf (bicara) 13 Maret 2020 15.00 (UTC)[balas]
Colek Mimihitam dan HaEr48 yang lebih berpengalaman. -- RianHS (bicara) 13 Maret 2020 15.12 (UTC)[balas]
  • Pada kalimat pertama di artikel ini: "... peningkatan tekanan dalam pembuluh darah arteri yang berasal dari jantung menuju paru-paru sehingga menyebabkan jantung sebelah kanan bekerja lebih keras."
    • Bagaimana kalau ditambahkan kata di sehingga menjadi "... peningkatan tekanan di dalam pembuluh darah arteri..." sebagaimana kalimat pertama dalam subjudul patofisiologi.
 Selesai Setuju Mas. Penambahan "di" bikin perbedaan besar jadinya. sudah, ya. Anya Iziatanaf (bicara) 13 Maret 2020 14.47 (UTC)[balas]
    • Bagaimana kalau frasa "sehingga menyebabkan" diubah agar akhir kalimatnya menjadi: (a) ... sehingga jantung sebelah kanan bekerja lebih keras, atau (b) ... yang menyebabkan jantung sebelah kanan bekerja lebih keras.
Sepertinya tidak mengubah makna dan membuat kalimat lebih enak dibaca.
 Selesai saya lebih suka yang (b) hehe. sudah juga, ya
Padahal itu saya akses bulan februari eh apa Januari, ya? Hehe. Kan banyak, Mas. Melelahkan. Hehe. Saya juga ngerjain format tanggal ini, ya. kasian repot. Tapi saya mulai dari referensi paling bawah aja. Makasih banyak sebelumnya Anya Iziatanaf (bicara) 13 Maret 2020 14.47 (UTC)[balas]

 Selesai udah, yak. Makasih sudah mau membantu. Padahal mah, bilang aja tolong benerin tanggalnya gitu. Jangan repot-repot. Manja nanti yang nulis artikel. Hehehe. Anya Iziatanaf (bicara) 13 Maret 2020 16.52 (UTC)[balas]

Saya nanya,ya. Sudah nggak medis banget kan artikel saya? Anya Iziatanaf (bicara) 13 Maret 2020 14.47 (UTC)[balas]

Hari Minggu nanti saya baca ulang dari atas sampai bawah. -- RianHS (bicara) 13 Maret 2020 15.12 (UTC)[balas]
@Anya Iziatanaf Secara umum sudah sangat baik. Saya baru membaca ulang sebagian artikel, nanti dilanjutkan lagi. -- RianHS (bicara) 15 Maret 2020 12.51 (UTC)[balas]

Mendukung Mendukung Hipertensi paru sebagai AP. Terima kasih banyak untuk Mbak Anya Iziatanaf atas kerja kerasnya meningkatkan kualitas artikel bertopik medis. — RianHS (bicara) 19 Maret 2020 23.35 (UTC)[balas]

Yay, tengkiyu, Mas. :)) Itu karena sebagian besarnya dibantuin. Tapi kok salah fokus sama tulisan yang kecoret? Bisa gitu ya? Hehe. Anya Iziatanaf (bicara) 20 Maret 2020 05.43 (UTC)[balas]

Komentar dari HaEr48 sunting

  • Terima kasih Anya Iziatanaf sudah mengerjakan artikel ini dan mengusulkannya untuk AP. Aku baru baca sebagian, tetapi sudah terlihat bagus sekali, menjelaskan aspek-aspek dari penyakit ini dan disertai dengan sumber-sumber yang memadai. Aku ada beberapa saran:
  • Seperti disebutkan peninjau RianHS di atas, perlu diingat bahwa pembaca Wikipedia adalah masyarakat umum dan bukan praktisi kesehatan seperti dokter. Jadi perlu diusahakan menggunakan istilah dan penjelasan yang mudah dimengerti masyarakat (misalnya level mahasiswa ke atas) dan jikapun ada istilah teknis, seharusnya diberi pranala ke artikel wikipedia yang menjelaskannya.
    Ok siap, difollow up
     Selesai untuk semua bendera merahnya. Hehe. Tersisa beberapa istilah yang Mas Rian suruh kasih penjelasan pakai dalam kurung gitu. Nah, kalau yang ini, on progress. Anya Iziatanaf (bicara) 10 Maret 2020 11.54 (UTC)[balas]
  • Pasien dengan TAPr di angka 21 hingga 24 secara klinis belum memperlihatkan keluhan yang berarti: Mungkin bisa ditulis agar lebih dimengerti awam "secara klinis belum memperlihatkan keluhan" itu maksudnya apa.
     Selesai siap sudah
  • Definisi: Aku rasa sebaiknya definisi sekarang dijelaskan lebih dahulu karena yang terkinilah yang lebih penting - definisi 2013 disebutkan sebagai tambahan saja.
     Selesai oke siap
  • "Peningkatan tekanan ini terjadi karena penyempitan pembuluh darah …"apa bisa diganti dengan "Hipertensi paru terjadi karena …" agar lebih gamblang?
    Kalau saya bilang "Peningkatan tekanan pada hipertensi paru ini terjadi..." Gimana, Mas? Anya Iziatanaf (bicara) 8 Maret 2020 03.08 (UTC)[balas]
     Selesai ini sudah, ya, Mas. Anya Iziatanaf (bicara) 10 Maret 2020 11.54 (UTC)[balas]
  • Kata-kata sulit di bagian definisi perlu pranala, seperti "arteri pulmonal", "tekanan kapiler", "diastol", "katerer", "kateterisasi", ventrikel, dst.
    Ini otw dibuat ya, Mas. Gak papakah saya buat pranala tapi dikit isinya? Tapi jujur, saya pribadi kadang "kesal" ngeliat artikel medis yang pendek banget udah gitu berantakan, nggak pakai referensi. Jadi, bikin pranala yg pendek kayak mengkhianati hati nurani. Hehe. Sekadar biar paham dulu kali ya? Sisanya nanti kalau udah agak lowong? Anya Iziatanaf (bicara) 8 Maret 2020 03.08 (UTC)[balas]
    @Anya Iziatanaf Kota Roma tidak dibangun dalam satu hari kalau isinya cuma dua kalimat nggak apa-apa asalkan ada referensinya. Masih tetap berguna untuk menjelaskan makna dari istilah teknis.  Mimihitam  8 Maret 2020 09.13 (UTC)[balas]
    Pendapat ya, Mas. Arteri pulmonal (arteri pulmonalis) menurut saya harusnya dijelasin di artikel "paru" atau "Sirkulasi paru" dan bukannya sebagai artikel yang berdiri sendiri. Karena kalau mau dijelasin lengkap, pun paling hanya 1 paragraf dan itu hanya satu bagian dari banyak banget nama pembuluh darah. Sama seperti ventrikel (atau atrium) itu di artikel jantung , tekanan kapiler di fisiologi paru, diastol juga di fisiologi jantung sama seperti bunyi jantung S1 S2 dan S3. Kalau kateterisasi jantung atau kateter masih bisalah dibuat artikel sendiri. Maksud saya bukan berarti nggak bisa ya dibuat pranalanya. Semua mah, bisa aja. Mungkin lebih kepada proporsional atau nggaknya kali, ya? Ya gitu deh. Hehe. Anya Iziatanaf (bicara) 8 Maret 2020 05.43 (UTC)[balas]
    Saya coba pranalakan satu penyakit : sindrom Eisenmenger. Dengan informasi segitu, cukup nggak Mas Mimihitam RianHS HaEr48. Kalau cukup, saya lanjut yang lain. Anya Iziatanaf (bicara) 8 Maret 2020 09.34 (UTC)[balas]
    @Anya Iziatanaf lebih dari cukup malah hahaha... kalau mau menghemat waktu sebenarnya satu paragraf saja sudah cukup, nanti kapan2 bisa dilengkapin lagi setelah pengusulan APnya selesai.  Mimihitam  8 Maret 2020 09.48 (UTC)[balas]
     Selesai ini idem sama yang di atas, kan, ya? soal pranala. Berarti sudah, ya. Anya Iziatanaf (bicara) 10 Maret 2020 11.54 (UTC)[balas]
  • "Napas pendek yang timbul akibat aliran darah yang tersumbat ": apakah bisa dijelaskan sedikit kenapa darah yang tersumbat memperpendek napas?
     Selesai Sudah ada penjelasannya di kalimat setelahnya Anya Iziatanaf (bicara) 8 Maret 2020 03.08 (UTC)[balas]
  • Seseorang merasakan sensasi kehilangan penglihatan beberapa waktu: apakah "beberapa waktu" di sini maksudnya "kadang-kadang"? Ataukah "dalam selang waktu tertentu"? Harap dijelaskan
     Selesai maksudnya beberapa detik. Iya ya, bisa bikin bingung. Hehe. Sudah saya ganti, Mas Anya Iziatanaf (bicara) 8 Maret 2020 03.08 (UTC)[balas]
  • "kompresi saraf", "batuk persisten" : apa bisa dijelaskan apa artinya untuk pembaca biasa atau diganti dengan kata yang lebih mudah?
     Selesai siap sudah. Kompresi saya ganti penekanan, persisten saya ganti dgn tidak berhenti
  • Sebagian besar kalimat di bagian "gejala" dan "tanda" perlu ditulis agar menjadi kalimat lengkap. Misalnya "Pusing,nyeri dada yang timbul akibat peningkatan tekanan di jantung dan arteri pulmonalis, prasinkop atau light-headedness yaitu perasaan sesaat sebelum pingsan" perlu ditambahkan subyek dan prediket. Misal, "Di antara gejala-gejala lainnya adalah pusing, nyeri …" Silakan diperbaiki di kalimat-kalimat lain juga.
     Selesai siap sudah
  • Maaf pertanyaan sederhana, bedanya "gejala" dengan "tanda" apa ya? Mungkin di paragraf pembuka bagian "Gejala dan tanda" bisa disebutkan bedanya (pendek saja)
    Kalau gejala itu apa yg dirasakan pasien secara subyektif dan kadang bisa tenaga medis lihat. Kalau tanda, didapatkan dari pemeriksaan fisik. Memang ada beberapa tanda yg bisa masuk ke gejala, seperti misalnya bengkak. Pasien kan langsung ngeuh kok kaki saya bengkak, tapi itu dimasukkan ke tanda karena pasien seringnya sadar kalau bengkaknya sudah di mana-mana, sedangkan tenaga medis bisa tahu bengkak yang masih minimalis banget. (Saya nggak berbelit-belit kan ya, Mas kalimatnya?) Perlu saya tambah ke paragraf awal? Tp referensinya ambil di mana yak? Apa disatuin aja gitu ya sama paragraf yg pertama bagian gejala? Hehe. Anya Iziatanaf (bicara) 8 Maret 2020 03.08 (UTC)[balas]
    Kalau begini, bagaimana. Kalimat pertama "gejala dan tanda" ditambahkan "Hipertensi dapat diketahui dari gejala-gejalanya (indikasi yang dirasakan pasien) maupun tanda klinis (yang ditemukan dari pemerikasaan medis)". Atau semacamnya yang dirasa tepat oleh Anya Iziatanaf. Biasanya definisi dasar seperti ini tidak perlu referensi asalkan tidak ada yang kontroversial, tetapi kalau mau ditambahkan pun tidak apa-apa. HaEr48 (bicara) 9 Maret 2020 16.50 (UTC)[balas]
    Ada kok mas, pas ngebiruin pranala tanda medis kalo nggak salah. aku belum masukin aja. Lagi sibuk sama bendera merah. hehe. Abis beres wikifisasi ya. Anya Iziatanaf (bicara) 9 Maret 2020 17.10 (UTC)[balas]
     Selesai sudah saya buat, dilihat lagi, Mas. sudah sesuai, kah? Anya Iziatanaf (bicara) 10 Maret 2020 11.54 (UTC)[balas]
  • Klasifikasi: Sama seperti saranku di "definisi", sebaiknya klasifikasi yang sekarang dulu dijelaskan, barulah sejarahnya disebutkan sebagai tambahan
     Selesai ok siap

Ya, ampun. Main siap-siap aja padahal belum. Kalau menurutku bagian definisi dijelasin lebih dulu kriteria sekarang sudah tepat. Setuju saya. Tapi untuk klasifikasi, saya kok lebih cenderung bentuk yang sekarang, ya? Jadi diawali sama penjelasan perjalanan pengklasifikasiannya bagaimana baru klasifikasi terbaru. Anya Iziatanaf (bicara) 10 Maret 2020 23.04 (UTC)[balas]

  • Apakah disengaja "klasifikasi" berada di bawah "penyebab"
    Yang saya baca di manual yang Mas RianHS sertain di atas seperti itu. Klasifikasi memang ditaruh di penyebab. Tambahan aja, penyakit ini memang rada unik. Kalau penyakit lain faktor risiko itu beda sama penyebab, kalau HP ini apa yg hari ini jadi faktor risiko, kalau sudah jadi penyakit, ya otomatis jadi penyebab karena klasifikasinya yg memungkinkan begitu (maklum, dokter2 masih bertanya2 ini penyakit karena apa, heheh. Makanya bikin klasifikasi mumet. 5 tahun lagi juga mesti beda lagi. Ada yang ditambah, kalau nggak ya diganti, hehe). Ini malah saya mikir apa subjudul penyebab dihapus aja, yang ditaruh klasifikasinya tok. Anya Iziatanaf (bicara) 8 Maret 2020 03.08 (UTC)[balas]
    Bagian "Penyebab" sudah saya rapikan. Mohon Bung HaEr juga meninjau, apakah masih ada yang perlu diperbaiki. -- RianHS (bicara) 8 Maret 2020 03.44 (UTC)[balas]
    Hapus aja kali, ya? jadi klasifikasi saja? Anya Iziatanaf (bicara) 8 Maret 2020 05.43 (UTC)[balas]
  • Sekadar nanya, menurut pengusul apakah versi prosa sekarang lebih baik dibanding versi daftar sebelumnya? Menurutku kedua-duanya ada plus minusnya, walaupun di Wikipedia umumnya memilih prosa tetapi untuk bisa jadi pengecualian karena datanya memang lebih cocok berbentuk daftar. Tapi karena Anya Iziatanaf dan RianHS lebih ahlinya soal ini aku mengikut pendapatnya saja saja
    Saya nunggu RianHS, pendapat saya pribadi, lebih enak dibaca kalau berbentuk daftar, semalam pas bikin dalam bentuk prosa saya harus berulang kali ngetik "hipertensi paru" hanya biar jelas kalimat ini posisinya sejajar sama kalimat yang mana. Tapi memang harus dibuat bentuk prosanya biar tahu yang lebih enak dibaca yang mana. Anya Iziatanaf (bicara) 8 Maret 2020 03.08 (UTC)[balas]
    Saya rasa segitu dulu. Untuk memudahkan perbandingan, ini klasifikasi versi daftar dan versi prosa. Siapa tahu ada komentar juga dari peninjau lain. Saya pindah ke bagian lain dulu yang perlu lebih banyak perhatian. -- RianHS (bicara) 8 Maret 2020 03.44 (UTC)[balas]
    Aku lebih memilih presentasi daftar sih, seperti dijelaskan Anya Iziatanaf di atas, dan aku lihat juga lebih kelihatan jelas hirarkinya. HaEr48 (bicara) 9 Maret 2020 16.50 (UTC)[balas]
    Nah, idem berarti sama aku. Jadi gimana, nih? Gak aku ubah dulu, ya Mas. Nunggu yang lain, gak papa ya? RianHS Mimihitam Anya Iziatanaf (bicara) 9 Maret 2020 17.10 (UTC)[balas]
    @HaEr48 aku lebih suka presentasi seperti sekarang sih, kalau dalam bentuk daftar kesannya seperti buka buku pedoman alih2 ensiklopedia.  Mimihitam  9 Maret 2020 17.30 (UTC)[balas]
     Selesai ini kita sudah sepakat jadi bentuk daftar, kan, ya? sudah juga Anya Iziatanaf (bicara) 10 Maret 2020 11.54 (UTC)[balas]
  • Di referensi, menurutku informasi yang hanya mencantumkan nama website saja sebaiknya ditambah/diganti dengan nama organisasi yang memiliki website tersebut, agar lebih jelas identitasnya. Misal phauk.org, diganti "Pulmonary Hypertension Association UK"
     Selesai sudah saya edit, ya Mas
  • Aku ada ubah-ubah artikelnya sedikit dengan tujuan memperjelas. Harap diperiksa riwayat artikel dan mudah-mudahan tidak ada yang salah.
    Siap, makasih banyak. Anya Iziatanaf (bicara) 8 Maret 2020 03.08 (UTC)[balas]
  • Aku baru membaca sampai bagian klasifikasi. Semoga saran-saran ini berguna. Nanti aku lanjutkan lagi dalam waktu dekat. --HaEr48 (bicara) 7 Maret 2020 18.02 (UTC)[balas]
    Ditunggu masukannya Anya Iziatanaf (bicara) 8 Maret 2020 03.08 (UTC)[balas]

Terima kasih atas perbaikannya di atas. Sudah aku baca lagi dan menurutku jadi jauh lebih baik. Yang masih ada masukan aku tambahkan di atas dengan warna biru. Kalau ada tambahan seperti itu berarti aku anggap sudah oke :)

  • "Dua mekanisme utama yang umum pada hipertensi paru adalah peningkatan tahanan vaskular paru dan peningkatan tekanan vena paru." Saran agar kalimat ini diikuti penjelasan singkat apa yang beda dari dua hal ini. Dari istilahnya yang beda adalah "tahanan vaskular" vs "tekanan vena", tetapi untuk pembaca umum perlu dibantu sedikit dengan penjelasan dan/atau pranala agar lebih jelas :)
     Selesai tahanan vaskular paru udah saya buat pranalanya. tekanan vena paling saya tambah keterangan sedikit. karena tekanan vena sederhana aja maknanya: tekanan di dalam pembuluh darah vena. hehe. Anya Iziatanaf (bicara) 10 Maret 2020 13.59 (UTC)[balas]
  • Beberapa istilah masih perlu pranala/penjelasan , misalnya
    • trombosis arteriopati pulmonal
    • arteriopati fleksogenik pulmonalis
    • teleangiektasi hemoragik herediter
    • sekadar tips ada banyak cara untuk memperjelas istilah-istilah teknis ini. Yang paling sederhana adalah pranala atau ditambahkan penjelasan/terjemahan tanda kurung. Selain itu bisa juga ditambahkan kata ditengah-tengah supaya lebih mudah dibayangkan. Misalnya, "fibrosis tunika intima konsentrik" diperjelas dengan "fibrosis pada jaringan tunika intima konsentrik di dalam pembuluh darah". Walaupun tidak dijelaskan semuanya, paling tidak pembaca bisa membayangkan bahwa fibrosis itu adalah sebuah fenomena dan tunika… adalah sebuah jaringan di dalam pembuluh darah.
       Selesai dua jenis arteriopati sudah saya kasih penjelasan di dalam kurung. Teleangiektasi saya buatin pranalanya. (saya fokus yang disebut dulu aja ya, selesai saya njawab satu2 poin2 mas HaEr48 nanti saya susur lagi yang perlu dijelaskan atau mungkin dibuatin pranalanya) Anya Iziatanaf (bicara) 10 Maret 2020 13.59 (UTC)[balas]

Saya pranalain aja deh. tanggung. hehe. Tapi beresnya nanti sore kayaknya. Anya Iziatanaf (bicara) 10 Maret 2020 23.04 (UTC)  Selesai pranalanya sudah selesai, Mas. Anya Iziatanaf (bicara) 12 Maret 2020 05.03 (UTC)[balas]

  • Pada kondisi lanjut, lesi berkembang menjadi arteriopati fleksogenik pulmonalis. Bisa dijelaskan hubungan "lesi" ini dengan kalimat sebelumnya?
     Selesai lesi refers to trombosis in situ. sudah aku dalam kurungin ya. Anya Iziatanaf (bicara) 10 Maret 2020 13.59 (UTC)[balas]
    @Anya Iziatanaf: Hm jadi agak aneh pakai tanda kurung begitu. Kalau begini benar tidak: "Karakteristiknya adalah lesi yang disebut trombosis in situ pada otot polos arteri pulmonalis. Pada kondisi lanjut, lesi ini berkembang... "
  • Iya ya jadi aneh? Hehehe. Sek aku ubah. Eh udah diganti ding. Lesinya dihilangin. Jadi lebih cakep. Tengkiyu, Mas Anya Iziatanaf (bicara) 11 Maret 2020 22.28 (UTC)[balas]
  • Ikatan dengan reseptor spesifik I-prostanoid (IP) akan mengaktifkan enzim siklase adenilat: Senyawa mana yang berikatan dengan reseptor tersebut?
     Selesai sudah saya tambah keterangannya ya Anya Iziatanaf (bicara) 10 Maret 2020 16.20 (UTC)[balas]
  • Pada pasien hipertensi paru, jalur ini bergeser ke tromboksan A2: Jalur mana yang bergeser ke tromboksan A2?
     Selesai jadi, setelah siklooksigenase jalurnya akan terbagi dua sama banyak, prostasiklin sama tromboksan A2. Karena HP, jalurnya lebih cenderung (saya pakai kata ini di artikel jadinya) ke tromboksan. Kalau di medis kita ngistilahin ini bergeser. Terlepas dari itu, kalimatku memang gak jelas sih. hehe. Udah aku ubah, kira-kira gitu bisa diterima nggak, mas? Anya Iziatanaf (bicara) 10 Maret 2020 16.20 (UTC)[balas]
  • Angka 2 pada tromboksan A2 itu disubscript (A2) atau tidak (A2) sebenarnya?
    Kalau yang di tromboksan A2, besar hurufnya sama, mas Anya Iziatanaf (bicara) 10 Maret 2020 11.54 (UTC)[balas]
  • Senyawa ini dihasilkan di sel endotel oleh eNOS: Penjelasan atau kepanjangan dari eNOS.
     Selesai okeeee Anya Iziatanaf (bicara) 10 Maret 2020 16.20 (UTC)[balas]

Eh belum oke, baru kepanjangannya. Pranalanya menyusul. Anya Iziatanaf (bicara) 10 Maret 2020 23.04 (UTC)  Selesai sudah pranalanya juga Anya Iziatanaf (bicara) 12 Maret 2020 05.03 (UTC)[balas]

  • NADPH (nikotinamida adenina dinukleotida hidrogen fosfat) dan kofaktor lainnya akan mengkatalisasi oksidasi L-arginin menjadi L-sitrulin: Apa hubungannya antara molekul-molekul ini dengan NO?
     Selesai baru sadar kalimatku aku sendiri yang paham maksudnya apa. hehe. jadi sederhananya NADPH ini merubah l arginin jadi l sitrulin. Nah, si eNOS masuk di tengah2 proses perubahan ini. dari proses masuknya dia, dihasilkanlah NO. gitu. Jadi si eNOS ini gak akan bisa ngasilin NO kalau nggak ada reaksi L arginin jadi L sitrulin oleh si NADPH. Itu niatan kalimatku. wakwak. udah aku ubah. mudah2an lebih jelas sekarang Anya Iziatanaf (bicara) 10 Maret 2020 16.20 (UTC)[balas]
  • Anoreksigen melepaskan 5-HT: "anoreksigen melepaskan molekul 5-HT", dan harap ditambahkan kepanjangannya atau pranala untuk 5-HT.
     Selesai saya pakai kata neurotransmiter aja, ya, Mas. Karena 5-HT ini neurotransmiter. Anya Iziatanaf (bicara) 10 Maret 2020 11.54 (UTC)[balas]
  • Perlu dijelaskan singkat apa itu "Anoreksigen" dan apa hubungannya dengan obat aminoreks yang disebutkan di awal paragraf
     Selesai Penjelasannya sih, udah. pranalanya nggak jadi, karena kayaknya sudah cukup jelas kan, ya definisinya anoreksigen. Hehe. Anya Iziatanaf (bicara) 10 Maret 2020 11.54 (UTC)[balas]
  • peningkatan ekspresi 5-HT2B: apa hubungannya hipoksia/5-HT2B dengan yang disebutkan sebelumnya?
     Selesai sudah saya kasih penjelasan dalam kurung, ya. Anya Iziatanaf (bicara) 10 Maret 2020 11.54 (UTC)[balas]
  • "pemeriksaan dengan menggunakan modalitas pada hipertensi paru": apakah bisa ditambahkan pranala/penjelasan untuk "modalitas"?
     Selesai ini kayaknya aku ganti aja. Kami biasa nyebut imaging atau pencitraan dengan modalitas. Maksudnya alat2 medis gitu kayak roentgen, usg dll. Menyesatkan memang nih orang2 medis. hehe Anya Iziatanaf (bicara) 10 Maret 2020 11.54 (UTC)[balas]
    @Anya Iziatanaf: Haha, sebenarnya bukan menyesatkan. Wajar saja setiap bidang punya jargon tersendiri begitu. Tapi dalam hal ini cukup multitafsir sehingga mending digunakan kata lain. Terima kasih sudah diubah. HaEr48 (bicara) 11 Maret 2020 16.06 (UTC)[balas]
  • "hipoksemia nokturnal dan apnea tidur": pranala atau penjelasan tanda kurung
     Selesai apnea tidur sudah dipranalakan di bagian pendahuluan sama infobox kalau nggak salah. tapi aku pranalain lagi, lah. hehe. untuk hipoksemia nokturnal sebenarnya kalimat setelahnya sudah menggambarkan. tapi memang tidak eksplisit. jadi saya kasih dalam kurung aja, ya. Dilihat lagi, ya, Mas. Pranala hipoksemia nokturnal menyusulAnya Iziatanaf (bicara) 10 Maret 2020 11.54 (UTC)[balas]

Pranala hipoksemia nokturnal nggak jadi, ding. penjelasan dalam kurung aja. Anya Iziatanaf (bicara) 12 Maret 2020 05.03 (UTC)[balas]

  • Polisomnografi: Apa bisa dijelaskan singkat apa yang dilakukan dalam pemerikasaan ini? Misalnya: "Hasil yang didapatkan adalah …" bisa diubah menjadi "Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengukur …, dan hasil yang didapatkan adalah …".
     Selesai kalau misalnya sudah dipranalakan, harus dijelasin lagi? etapi aku jelasin aja, lah ya. Anya Iziatanaf (bicara) 10 Maret 2020 11.54 (UTC)[balas]
    Tergantung kasus menurutku. Dalam hal ini, dibaca lagi sepertinya sudah cukup. HaEr48 (bicara) 11 Maret 2020 16.06 (UTC)[balas]
  • metode diagnosis pilihan: apakah "pilihan" disini artinya "utama" (seperti dalam kalimat: "rumah ini adalah rumah pilihan") ataukah dalam artian "tidak wajib" (misal: mata pelajaran ini sifatnya pilihan saja)? Harap dijelaskan dengan memperjelas kalimatnya sedikit
     Selesai nggak dua-duanya. hehe. karena kalau UTAMA, ya pemeriksaan kateterisasi jantung. Tapi juga bukan tidak wajib, karena echo ini hasil pemeriksaannya sangat lengkap (dibawahnya kateterisasi). Makanya "pilihan" saya hapus aja. Hehehe. Anya Iziatanaf (bicara) 10 Maret 2020 11.54 (UTC)[balas]
  • Anya Iziatanaf Masih ada tuh: "Pemeriksaan ultrasonografi jantung merupakan metode diagnosis pilihan karena akan memberikan data tentang fungsi ventrikel, abnormalitas katup, dan perkiraan tekanan arteri pulmonalis" HaEr48 (bicara)
  • Maaaaaf. Jadi kmrn itu saya susur satu2 PR mas HaEr. Karena sistematis jadi gampang. Liat PR, ubah di artikel, simpan, trus baru liat poin berikutnya. Jadi biar gak ada yg kelewatan. Udah beres semua ternyata ada yg gak kesimpan (termasuk penambahan tanda koma di bawah ini sama yg hipoksemia nokturnal tea) tapi yg dua ini aku sadar trus nanya ke Mas Mimi kok bisa gitu dan langsung dibenerin. Katanya mungkin nggak sengaja kepencet apaaa gt pas ke revisi terdahulu. Yg poin ini aku nggak sadar termasuk bagian yg nggak kesimpan. Sudah aku ubah ya mas. Anya Iziatanaf (bicara) 11 Maret 2020 22.28 (UTC)[balas]
  • gambaran parenkim paru, morfologi jantung dan pembuluh darahnya. Apakah ini maksudnya "parenkim paru, serta morfologi jantung dan pembuluh darahnya" ataukah "parenkim paru, yaitu morfologi jantung dan pembuluh darahnya"?
     Selesai lupa komaaaaaa. :p Oke oke. maksudnya "serta" itu. Anya Iziatanaf (bicara) 10 Maret 2020 11.54 (UTC)[balas]
  • Penatalaksanaannya tergantung jenis hipertensi paru yang diderita sesuai dengan klasifikasi Simonneau terbaru: Apakah "klasifikasi Simonneau" bisa dijelaskan? Apa ada hubungannya dengan klasifikasi WHO yang disebutkan di atas?
    Jadi, kami biasa menyebutnya klasifikasi Simonneau karena emang dia yg buat. Dia dewanya hipertensi paru gitu. hehe. Simposium hipertensi paru itu acara 5 tahunan, diprakarsai sama WHO. Makanya ada yg nyebut klasifikasi WHO. Pakai klasifikasi WHO aja gitu ya? Anya Iziatanaf (bicara) 10 Maret 2020 16.20 (UTC)[balas]
    Kalau memang ada nama lainnya yang umum, bisa disebut ketika pertama kali diperkenalkan. Selanjutnya cukup pakai nama utama saja agar konsisten.
    Jadinya pakai klasifikasi WHO aja Mas. Orang kan lebih kenal WHO. Anya Iziatanaf (bicara) 11 Maret 2020 22.28 (UTC)[balas]

 Selesai

  • Jumlah cairan yang dikonsumsi setiap hari harus dihitung: Apakah bisa dijelaskan setelah dihitung terus diapakan?
     Selesai mohon dilihat, Mas. Sudah jelas belum, ya? Anya Iziatanaf (bicara) 10 Maret 2020 16.20 (UTC)[balas]
  • Saran: Kata-kata "harus" dan semacamnya diganti dengan kata yang lebih netral/faktual karena artikel ini sifatnya ensiklopedia dan bukan instruksi. Misal " Penderita harus berhenti merokok dan berhenti mengkonsumsi alkohol", diganti dengan "Penghentian merokok dan konsumsi alkohol dapat … " Lihat juga petunjuk di en:Wikipedia:Manual of Style/Medicine-related articles#General tone
     Selesai Ultimatum banget ya? Aku baca ulang, ini yang buat artikel, nulisnya sambil angkat telunjuk ngewanti-wanti. :D Anya Iziatanaf (bicara) 10 Maret 2020 16.20 (UTC)[balas]
  • "Begitu juga dengan minuman bersoda": Apakah ini juga karena natrium tinggi? Kalau ya, bisa digabungkan dengan kalimat sebelumnya.
     Selesai siap sudah
  • Kehamilan tidak dianjurkan untuk penderita hipertensi paru terkait dengan peningkatan sirkulasi akibat adanya janin. Saran (kalau pemahamanku benar): "Penderita hipertensi paru dianjurkan untuk menghindari kehamilan karena keberadaan janin meningkatkan sirkulasi darah sehingga memperberat kerja jantung."
     Selesai iya bener bener. aku copy paste ya. Makasih Anya Iziatanaf (bicara) 10 Maret 2020 16.20 (UTC)[balas]
  • bersifat teratogenik: harap dijelaskan maksudnya (agar jelas kenapa berhubungan dengan kehamilan)
     Selesai kalau dibuatin pranala aja? harus dijelasin juga nggak, Mas? (itu checklistnya maksudku untuk buat pranalanya. Tapi kalau itu nggak cukup, kabarin, ya. Anya Iziatanaf (bicara) 10 Maret 2020 16.20 (UTC)[balas]
  • tidak dianjurkan menggunakan kontrasepsi yang mengandung hormon estrogen: apa bisa disebutkan alasannya?
     Selesai siap sudah. Aku tambahin referensi yang membahas hormon estrogen juga. Anya Iziatanaf (bicara) 10 Maret 2020 16.20 (UTC)[balas]
  • Terutama untuk infeksi saluran napas dan paru-paru, dianjurkan untuk tindakan vaksinasi: Harap kalimatnya ditulis lengkap.
     Selesai siap sudah Anya Iziatanaf (bicara) 10 Maret 2020 16.20 (UTC)[balas]
  • Apa bisa dijelaskan perbedaan terapi umum, terapi pendukung, dan terapi spesifik? Bisa ditambahkan sebagai pengantar masing-masing sub-bagian, atau ditambahkan ke pengantar "Penatalaksanaan"

 Selesai aku tambah di bagian pengantarnya aja. biar nggak usah rusuh nyari referensinya. eaaaa Anya Iziatanaf (bicara) 10 Maret 2020 17.54 (UTC)[balas]

  • Terima kasih penjelasannya bagus sekali :)

Horeeeee. Hehe Anya Iziatanaf (bicara) 11 Maret 2020 22.28 (UTC)[balas]

  • Penggunaan diuretik harus selalu dibarengi dengan pemeriksaan elektrolit berkala agar tidak terjadi hipokalemia dan hiponatremia serta pemberian preparat kalium: Bagaimana kalau "Agar tidak terjadi hipokalemia dan hiponatremia, penggunaan diuretik dibarengi dengan pemeriksaan elektrolit berkala serta pemberian preparat kalium" atau "Pemeriksaan elektrolit berkala serta pemberian preparat kalium mencegah terjadinya hipokalemia dan hiponatremia akibat penggunaan diuretik"? Agar bentuk kalimat tidak terlalu "instruksi".

 Selesai siap sudah Anya Iziatanaf (bicara) 10 Maret 2020 17.54 (UTC)[balas]

  • Analog prostasiklin dan agonis reseptor prostasiklin bekerja dengan mekanisme yang berbeda tetapi dengan tujuan yang sama: Apa bisa dijelaskan sedikit perbedaannya? Misal "Kedua golongan obat ini bertujuan sama, tetapi analog prostasiklin bekerja dengan memberikan sifat yang sama dengan prostasiklin, sedangkan agonis reseptor prostasiklin bekerja dengan …."

 Selesai siap sudah

  • harap dijelaskan "pirau interatrial"

 Selesai kekurangan dunia medis di Indonesia itu bukan problem bahasa latin tapi istilah bahasa inggris yang sudah mendarah daging sampai kalau ditanya bahasa Indonesianya apa, bingung sendiri. pirau itu kami pakai kalau buat referat. kalau buat diskusi, sih pakainya istilah shunt. (ini mah curhat aja, lelahnya nulis artikel ini tuh, rusuh nyari padanan kata dalam bahasa Indonesianya, hehehe) Anya Iziatanaf (bicara) 10 Maret 2020 17.54 (UTC)[balas]

  • preload: harap ditambahkan terjemahan

 Selesai siap sudah

  • "Data terbaru menunjukkan sintas 5 tahunnya meningkat hingga 52-75%": Sebutkan data terbaru ini dari tahun berapa dan data sebelumnya juga dari tahun berapa.

Pernyataan itu aku ambil dari manualnya ESC yang dibuat tahun 2015. Tapi hanya bilang data terbaru aja. Tapi mereka selalu update di pertemuan 5 tahunan, asumsiku sih paling lama 2014. Tapi karena ESC nggak nulis, saya nggak bisa nebak-nebak. Anya Iziatanaf (bicara) 10 Maret 2020 17.54 (UTC)[balas]

    • Terima kasih menyebutkan manualnya ESC. Aku cek sumbernya sebenarnya footnotenya menyebutkan data terbaru itu dari kapan. Sudah aku tambahkan, bagaimana?

Oke dong. Makasih banyak yaaaaaaa. Anya Iziatanaf (bicara) 11 Maret 2020 22.28 (UTC)  Selesai by Mas HaEr Anya Iziatanaf (bicara) 12 Maret 2020 05.03 (UTC)[balas]

  • Apakah bisa dijelaskan angka dibawah ini apakah rata-rata, median, atau suatu persentil/kuartil tertentu:
    • "Mereka yang tingkat kepatuhannya tinggi dan memperbaiki gaya hidup bisa bertahan hingga sepuluh tahun"
    • "Pasien hipertensi paru bisa bertahan 2,8 hingga 3 tahun tanpa pengobatan"

Sama kayak yang di atas, Di guidelinenya nggak disebutin. Anya Iziatanaf (bicara) 10 Maret 2020 17.54 (UTC) Kalau ini[balas]

  • "Dari grup I dalam klasifikasi WHO, insiden terendah untuk hipertensi paru adalah 15 kasus per 1.000.000 populasi penduduk" makudnya "terendah" ini di antara apa? Apa ini angka terendah dari seluruh negara? Atau maksudnya grup I adalah yang terendah di antara seluruh grup dalam klasifikasi WHO?

Yang jelas bukan di seluruh dunia karena di guideline aja bilang "reporting in the literatureof PH incidence at the global level is poor". So kalau bicara angka2 di hipertensi paru, hampir semuanya data di AS sama Eropa. Terendah itu untuk tipe I aja dan itu dari "several registries". Malah nggak merinci sama sekali dari mana-mana aja. Jadi misalnya ada 10 negaralah yang ngelaporin hasil penelitiannya, Nah yang paling rendah dari 10 negara itu untuk HP tipe I secara keseluruhan adalah 15 kasus tadi. Anya Iziatanaf (bicara) 10 Maret 2020 17.54 (UTC)[balas]

  • "Sekitar 60% pasien dengan disfungsi sistolik ventrikel kiri dan 70% pasien dengan fraksi ejeksi akan berkembang menjadi hipertensi paru": apa bisa ditambahkan kata "penyakit" sebelum "disfungsi" dan "fraksi"? Agar jelas untuk pembaca yang tidak tahu. Kalau bisa dipranalakan juga akan lebih baik.

 Selesai kalau yang DSVK bisa ditambah penyakit di depannya, kalau fraksi ejeksi nggak. Paling gangguan. Karena fraksi ejeksi itu bukan penyakit. itu sebenarnya jumlah darah yang dipompain ventrikel tiap kali berkontraksi. Aku taruh gangguan aja, ya. Pranalanya menyusul Anya Iziatanaf (bicara) 10 Maret 2020 17.54 (UTC)[balas]

  • Apa bisa ditambahkan tahun untuk angka-angka yang ada di epidemiologi? Misal "Penelitian di Spanyol pada tahun XXX menunjukkan tingkat prevalensinya"

Sayangnya nggak ada, eh. Itu juga dikeluarin sama ESC tahun 2015, sekali lagi mereka selalu update tapi nggak nyebut tahunnya. Penelitian HP ini, di Eropa aja tersendat-sendat. Maksudnya banyak kendalanya. Tidak cepet didiagnosis, salah diagnosis, keterbatasan alat. Nggak semua RS (di wilayah bukan kota) punya kateterisasi jantung. Klasifikasinya aja seabrek-abrek gitu, itu nunjukin keterbatasan dokter buat mastiin nih HP karena apa. hehe Anya Iziatanaf (bicara) 10 Maret 2020 17.54 (UTC)[balas]

    • Sebenarnya di footnotenya yg ada di manual ESC bisa ditemukan kalau sumbernya adalah publikasi tahun 2012. Aku tambahkan saja.

Makasiiiiiih Anya Iziatanaf (bicara) 11 Maret 2020 22.28 (UTC)  Selesai by Mas HaEr Anya Iziatanaf (bicara) 12 Maret 2020 05.03 (UTC)[balas]

  • Di paragraf pembuka ada kalimat "Riwayat dalam keluarga, jenis kelamin, kehamilan, tinggal di daerah ketinggian, beberapa jenis obat dan penyakit seperti emboli paru, HIV/AIDS, penyakit sel sabit, penyakit jantung bawaan, penyakit paru obstruktif kronis, dan apnea tidur merupakan faktor risiko terjadinya hipertensi paru", tetapi tidak semuanya dibahas di tubuh artikel (misal HIV/AIDS dan penyakit sel sabit). Harap semua yang ada di paragraf pembuka juga ada rinciannya di tubuh artikel.
    Sebenarnya ada subjudul faktor risiko sendiri aku buat. Cuma informasinya akan tampak seperti mengulang subjudul "penyebab" sama klasifikasi karena 3 hal ini nyaris sama. Jadi aku hapus aja. Hipertensi paru ini sedikit berbeda sama penyakit lain. Di HP, apa yang tadinya jadi faktor risiko kalau akhirnya berkembang jadi penyakit ya trus jadi penyebab, kalau udah gitu ya masuk ke klasifikasi. Jadi pada dasarnya mereka bertiga sama aja cuma beda timeline. Hehe. Kalau ditulis bener jadi seperti repetisi. Yang penyebab aja ada yang di-hide. Tapi nanti aku coba ubah redaksinya. Itu aku hapus pas dikasih link penulisan artikel medis. Kalau nggak keberatan boleh dilihat di riwayat editannya. Cuma kayaknya aku nggak ngasih penjelasan di bagian keterangannya apa yang aku edit (nyusahin banget suruh nyari tapi nggak jelas di mananya, hehe). Saya tunggu pendapatnya soal faktor risiko ini, ya, Mas. Makasih Anya Iziatanaf (bicara) 10 Maret 2020 00.19 (UTC)[balas]
    Oh begitu. Tapi sepertinya penyakit sel sabit belum disebutkan di bagian penyebab atau klasifikasi? Kalau tidak ingin menambahkan bagian "faktor risiko" dengan alasan di atas, paling kurang ini bisa disebutkan di bagian lain? HaEr48 (bicara) 11 Maret 2020 16.06 (UTC)[balas]
    Karena dia satu dari sedikit sekali faktor risiko yg (belum) dijadiin tersangka penyebab hipertensi paru. Gimana, aku hapus aja? Atau aku tetep pasang toh sudah jelas posisinya di pendahuluan sebagai "faktor risiko" Walaupun gak ada subjudul untuk si faktor risiko ini. Dengan alasan itu tadi, nyaris sama kayak penyebab / klasifikasi? Ditunggu pendaptnya ya mas. Anya Iziatanaf (bicara) 11 Maret 2020 22.28 (UTC)[balas]
    Bagaimana kalau di akhir bagian "penyebab" ditambahkan paragraf semacam: Terdapat juga beberapa faktor risiko terkait hipertensi paru yang tidak diklasifikasikan sebagai penyebab, yaitu .... Atau kalau ada redaksi yang lebih tepat juga silakan. Sekalian tag RianHS pendapatnya.HaEr48 (bicara) 12 Maret 2020 03.05 (UTC)[balas]
     Selesai Nah, setuju setuju. Aku jadi bisa masukin faktor risiko lain yang bukan jenis penyakit. Sudah aku tambah, mohon dilihat apa sudah sesuai Anya Iziatanaf (bicara) 12 Maret 2020 05.03 (UTC)[balas]
  • Demikian tinjauanku. Aku sudah baca dari atas hingga bawah dan menurutku sudah ditulis dengan sangat baik, sistematis, dan juga disertai referensi yang memadai. Mudah-mudahan tidak capek menanggapi saran-saran di atas, semuanya bertujuan agar artikel lebih baik dan jelas dan tentunya bukan untuk menjatuhkan siapa-siapa :) Sekali lagi terima kasih banyak untuk kerja kerasnya. HaEr48 (bicara) 9 Maret 2020 21.14 (UTC)[balas]

Okeh, aku lagi ngebiruin semua merah2 di artikelku, ya Mas. Setelah itu aku susur satu2 sarannya. Anya Iziatanaf (bicara) 10 Maret 2020 00.19 (UTC) Btw, ya ampun banyaknya PRku. Hehehe. Untung berurutan poin2nya jadi gampang. Ditunggu tanggapan baliknya ya, Mas Makasiiiiiih Anya Iziatanaf (bicara) 10 Maret 2020 17.54 (UTC)[balas]

Mendukung Mendukung artikel ini sebagai AP karena isinya yang komprehensif, rapi, penulisan yang baik dan tidak bertele-tele, dan saran-saran yang aku berikan ditanggapi dengan baik semua. Bisa jadi model salah satu artikel terbaik Wikipedia Bahasa Indonesia. Terima kasih banyak atas kerja kerasnya Anya Iziatanaf, dan semoga sukses. HaEr48 (bicara) 12 Maret 2020 13.36 (UTC)[balas]

Wuaaah, senangnya. :)))))))) Aku yang makasih banyak sudah ditunjukin lubang2 gede (yang banyak banget) di artikel ini. Makasih juga udah nyempatin diri mbaca artikelnya. Artikelnya jadi bagus karena dibantu nambal bolong-bolongnya sama Mas-mas semua. Anya Iziatanaf (bicara) 12 Maret 2020 22.12 (UTC)[balas]

Komentar dari Albertus Aditya sunting

Okesip. Anya Iziatanaf (bicara) 14 Maret 2020 15.02 (UTC)[balas]

  • "Ditegakkan setelah menyingkirkan kemungkinan penyebab yang lain", kata ditegakkan ini maksudnya apa ya?
    Ditegakkan artinya dibuat. Jadi kan hipertensi paru itu banyak banget penyebabnya. Semua kemungkinan penyebab harus disingkirin satu2 sampai nemu penyebab aslinya baru bisa diagnosis dibuat, karena antar satu hipertensi paru dgn yg lain aja, terapinya bisa beda-beda. Demikian. Di dunia medis istilah tersebut jamak digunakan. Ada masukan, bagusnya diganti apa yang lebih bisa mewakili mungkin? Anya Iziatanaf (bicara) 8 Maret 2020 23.21 (UTC)[balas]
    YaY Yah, mungkin terasa asing ya. Meskipun mungkin ada beberapa kata lain yang bisa aku usulkan, tetapi jika memang ini sudah lazim dalam bidang kedokteran, maka dapat diterima. Albertus Aditya (bicara) 9 Maret 2020 18.22 (UTC)[balas]
    Nggak apa-apa, Mas. Kan yang mau baca bukan orang medis aja. Anya Iziatanaf (bicara) 10 Maret 2020 23.10 (UTC)[balas]
    Aku jadi kepikiran ini, Mas. Yang aku jelasin diatas kan "prinsip" diagnosisnya, ya? Tapi alat bantu pemeriksaan untuk diagnosis hipertensi paru adalah kateterisasi jantung kanan. Kalau itu sudah dilakukan, ya sudah pasti diagnosisnya. Aku ganti itu aja, ya? Makasih sudah mbantu menyederhanakan apa yang sebenarnya nggak perlu ribet. hehe. saya anggap ini selesai ya, Mas.  Selesai
    Ini berubahnya jadi apa ya? Albertus Aditya (bicara) 14 Maret 2020 06.58 (UTC)[balas]

di infobox, bagian diagnosis, berubah dari "Ditegakkan setelah menyingkirkan kemungkinan penyebab yang lain" jadi "Kateterisasi jantung kanan" Anya Iziatanaf (bicara) 14 Maret 2020 15.02 (UTC)[balas]

Maaf maaf. kayaknya aku salah paham maksudnya sejak awal. jadi aja nggak nyambung. :D Anya Iziatanaf (bicara) 14 Maret 2020 18.39 (UTC)[balas]

Siap, ini juga saya sedang nyempurnain satu2 wikifisasi yang kemarin hanya terbatas 1-2 paragraf saja. Anya Iziatanaf (bicara) 14 Maret 2020 15.02 (UTC)[balas]

Oke, aku coba cari referensi tambahan dulu, ya, Mas. Karena walaupun aku nyertain 5 referensi untuk bagian prognosis ini, hanya segitu yang mereka muat. Seragam isinya. Ditunggu, yak. Anya Iziatanaf (bicara) 14 Maret 2020 15.02 (UTC)[balas]

Sudah saya tambah ya, Mas. sama referensinya juga. tengkiyu Anya Iziatanaf (bicara) 14 Maret 2020 18.39 (UTC)[balas]

Copyediting sunting

Karena peninjau-peninjau lain sudah memeriksa artikelnya secara mendalam, saya lagi baca ulang untuk melakukan copyedit, jadi kalau ada pertanyaan saya akan ajukan di sini:

  • "Temuan ini tidak pernah dipublikasikan oleh Ayerza, tetapi dibawakan saat memberikan kuliah." ==> apakah "dibawakan" bisa diganti jadi "disampaikan"? Dan "kuliah" di sini apakah maksudnya "kuliah umum"
    Bisa "disampaikan". Kuliah dalam kapasitas sebagai dosen di fakultas kedokteran. Kuliah umum maksudnya gimana, Mas? Anya Iziatanaf (bicara) 14 Maret 2020 14.40 (UTC)[balas]

Barusan ke artikel mau ngerubah jadi "disampaikan", tp kayaknya aku prefer dibawakan daripada disampaikan. Disampaikan itu seolah2 maknanya "sekilas" gitu. Sedangkan kalau dibawakan itu, ya memang resmi dalam kapasitas perkuliahan. Materinya dibawakan. Gitu kali ya? Anya Iziatanaf (bicara) 14 Maret 2020 15.32 (UTC)[balas]

  • Kalimat terakhir di paragraf keempat saya ubah jadi "Istilah "hipertensi paru primer" pun pertama kali digunakan dalam konteks ini", coba dicek apakah sudah oke atau belum
    Okeeeh Anya Iziatanaf (bicara) 14 Maret 2020 14.40 (UTC)[balas]
  • "delapan tahun setelah endemik kasusnya." ==> maksudnya endemik di sini apa? Soalnya kan penyakitnya sempat merebak gara2 obat aminoreks

Iya, jadi aminorex itu pertama kali ditemuin thn 1962. Tahun 1963 diketahui dia punya efek buat nekan nafsu makan gitu. tahun 1965 dia resmi diresepin sebagai obat "pelangsing" di Eropa dan dipakai luas. Nah kasus hipertensi paru karena riwayat penggunaan obat ini meningkat tajam di tahun 1967. WHO baru buat pertemuan buat ngebahas HP ini tahun 1973. dari tahun 1963 ke 1973 ini yang saya maksud 8 tahun yg di atas Anya Iziatanaf (bicara) 14 Maret 2020 15.32 (UTC)[balas]

ya ampun, aku ngitung 8 thn dari tahun 65. harusnya tahun 67. so 6 tahun. wahahihi Anya Iziatanaf (bicara) 14 Maret 2020 21.16 (UTC)[balas]

  • Paragraf terakhir bagian "epidemiologi" ==> " insiden terendah untuk hipertensi paru secara keseluruhan adalah 15 kasus per 1.000.000 populasi penduduk" ==> maksudnya "terendah" di situ apa ya?
    Oke, ini juga ditanyain sama Mas HaEr48. Jadi, di guideline yang dikeluarin sama ESC tahun 2015 itu disebutkan kalau sebenarnya mengetahui secara persis kejadian HP ini secara global agak sulit. Karena penelitiannya kurang, ada keterbatasan dalam kemampuan dokter untuk mengenali penyakit ini tuh (nggak usah bicara nggak ada kateterisasi, deh. Sekadar memulai kecurigaan kalau ini tuh HP aja, agak sulit karena gejalanya nggak khas kan, ya). Ya gitulah. Hasil penelitian yang dikirim ke ESC aja hanya dari "several registries". Nah dari several registries ini ini kasus HP yang paling rendah yang ditemukan adalah 15 kasus per 1 juta orang (inipun khusus untuk yang grup I aja belum bicara grup yang lain). Anya Iziatanaf (bicara) 14 Maret 2020 14.40 (UTC)[balas]
    @Anya Iziatanaf boleh dielaborasikan di artikelnya nggak kalau begitu?  Mimihitam  14 Maret 2020 15.14 (UTC)[balas]
    Aku tambahin lagi tentang yang several registries tea dengan penjelasan2nya gitu maksudnya, ya? Bisa dong. Aku bilang juga aja ya, HP paru nih nyusahin dalam hal pengumpulan data dll dll-nya. Gak papakah? (nah lho, malah nanya balik, hahaha) Anya Iziatanaf (bicara) 14 Maret 2020 15.32 (UTC)[balas]
    Ya ditambahkan keterangan kalau akibat kekurangan penelitian dan keterbatasan dll, datanya agak sulit, jadi yang ada ya several registries, contoh X.... :)  Mimihitam  14 Maret 2020 16.10 (UTC)[balas]
  • Paragraf yang sama ==> "sekitar 60% pasien dengan penyakit disfungsi sistolik (fase kontraksi ventrikel) di Spanyol menunjukkan tingkat prevalensi 3,2 kasus per 1.000.000 populasi dan insiden 0,9 kasus per 1.000.000 penduduk per tahun" ==> maksudnya tingkat prevalensi pada 60% pasien atau gimana?
    Bukan prevalensi 60% pasien. Jadi dari kelompok pasien yang terdata dengan penyakit kelainan sistolik apapun penyebabnya, 60%nya menderita HP. 60% ini yang memberikan angka prevalensi 3,2 kasus per 1 juta. (Aku cukup jelas kan ya mas?) Anya Iziatanaf (bicara) 14 Maret 2020 14.40 (UTC)[balas]
    @Anya Iziatanaf Ini sudah aku coba perjelas, silakan dicek sudah oke atau belum.  Mimihitam  14 Maret 2020 15.14 (UTC)[balas]

okesip Anya Iziatanaf (bicara) 14 Maret 2020 15.32 (UTC)[balas]

Catatan untuk diri sendiri: bagian yang sudah saya baca meliputi paragraf pembuka, definisi, gejala dan tanda, penyebab dan klasifikasi, prognosis, epidemiologi, dan sejarah.  Mimihitam  14 Maret 2020 12.30 (UTC)[balas]

Mas, aku nambahin komen soal disampaikan sama dibawakan (khawatir nggak kebaca hehe) Anya Iziatanaf (bicara) 14 Maret 2020 15.32 (UTC)[balas]

@Anya Iziatanaf Ini copyedit yang terakhir sebelum artikelnya akan diloloskan (karena sudah dapat dukungan dari tiga peninjau, termasuk saya). Mohon dikonfirmasi apakah copyediting berikut sudah benar/tidak mengubah makna yang dimaksud:

Sekian dari saya, secara keseluruhan saya Mendukung Mendukung artikel ini jadi AP.  Mimihitam  20 Maret 2020 12.02 (UTC)[balas]


Diskusi di atas adalah arsip. Terima kasih atas partisipasi Anda. Mohon untuk tidak menyunting lagi halaman ini. Komentar selanjutnya dapat diberikan di halaman pembicaraan artikel.